CreativeDisc Exclusive Interview With Thee Marloes: Garap Album Perdana, Thee Marloes Kirim Demo ke Amerika Pakai WhatsApp!

Oleh: riadini - 27 Jun 2024
CreativeDisc Exclusive Interview With Thee Marloes: Garap Album Perdana, Thee Marloes Kirim Demo ke Amerika Pakai WhatsApp!

Thee Marloes tengah bersiap untuk merilis album perdana mereka bertajuk "Perak" yang dijadwalkan akan dilepas pada 9 Agustus mendatang.

Sebelumnya, trio asal Surabaya yang beranggotakan Natassya, Raka dan Tommy ini telah melepas 3 single baru yakni 'I Know,' 'Mungkin Saja,' serta 'True Love' yang juga akan masuk menjadi bagian dari album pertama mereka tersebut.

Ditemui secara virtual oleh tim Creativedisc, Thee Marloes pun menceritakan bagaimana proses penggarapan "Perak" mulai dari pemilihan nama, proses penulisan lagu, serta kerja sama mereka dengan label yang berbasis di Amerika, The Crown Records.

Thee Marloes menjelaskan bahwa nama album perdana mereka, "Perak," dipilih untuk menunjukkan asal usul ketiganya yang berasal dari Surabaya dan ingin merepresentasikan kota asal mereka. Nama tersebut diambil dari nama pelabuhan di Surabaya, "Tanjung Perak", yang kemudian diadaptasi menjadi judul album ini.

Lagu-lagu dalam album "Perak" sebagian besar diciptakan melalui sesi jamming di studio. Mereka sering mendapatkan inspirasi secara spontan saat melakukan sesi tersebut, dengan anggota band saling berbagi ide musik dan lirik. Prosesnya sangat organik dan mengalir, dengan hanya sedikit campur tangan dari pihak luar. Hanya satu lagu, 'I Know,' yang dibantu oleh penulis lirik dari Norway.

Mengenai kerja sama mereka dengan The Crown Records, Thee Marloes mengungkapkan bahwa mereka mulai bekerja sama dengan label rekaman yang berbasis di New York tersebut setelah dua lagu mereka berhasil menarik perhatian pada tahun 2021. Kerjasama formal dimulai pada tahun 2022 dengan produksi album. Meskipun ada perbedaan waktu antara Indonesia dan Amerika, proses kolaborasi berjalan lancar berkat komunikasi melalui internet. Mereka bahkan mengirimkan demo serta revisi lagu melalui aplikasi WhatsApp dan juga zoom meeting.

"Kalo untuk produksi kan semua di Surabaya di studio kami sendiri gitu kalo misalnya nyari jam kalo gak mereka yang pagi banget kita yang agak malem gitu tapi selebihnya akan kirim-kiriman, thanks to internet, whatsapp, ngirim demo pake whatsapp semisal kita concern ngerjain di dua lagu nih nah buat matengin kayak gitu kan ada beberapa revisi kita selalu update-nya by drive ya ngirim voice memo, cuman kita gak pernah ketemu belum belum pernah ketemu selama ini masih jumpanya virtual kayak mungkin zoom meeting," ungkap Thee Marloes.

Thee Marloes sendiri tidak terlalu memikirkan ekspektasi pasar atau tren viral. Mereka lebih fokus pada membuat musik yang tulus dari hati yang terinspirasi oleh musik era 60-70an, hip-hop, R&B, dan black music, serta musik funk otentik dari Asia.

Sebagai bentuk promosi album mendatang, ketiganya berencana untuk mengadakan showcase khusus di Surabaya. Jadwal tur di kota-kota lain di Indonesia sedang diatur oleh tim booking mereka. Mereka juga berharap bisa menjual rilisan fisik seperti vinyl, CD, dan kaset saat tur serta berharap bisa menjangkau pasar yang lebih luas.

riadini