Photo Credit: Viola Kam (V'z Twinkle)
Di akhir mini konsernya pada Agustus 2014 di Upper Room Jakarta, penyanyi anisong legendaris LiSA sempat berjanji akan bermain kembali bersama penggemarnya di Indonesia. Para penggemarnya berpikir bahwa LiSA akan kembali dalam waktu cepat tetapi nyatanya, penyanyi yang sudah mengisi banyak soundtrack anime ini baru bisa kembali ke Jakarta 9 tahun kemudian dalam lawatan konser solonya berjudul “LiSA LiVE is Smile Always ASiA TOUR 2024” yang diadakan di GBK Basketball Hall, Senayan Jakarta pada Sabtu, 6 Juli 2024 dan dipromotori oleh North Star Entertainment.
Kebahagiaan LiSA bertemu kembali bersama penggemarnya di Jakarta terlihat dari ekspresi LiSA yang sangat sumringah sepanjang konser berlangsung. Para penggemarnya juga menunjukkan kerinduannya terhadap LiSA dengan antrean panjang untuk masuk ke tempat konser meski Jakarta pada hari itu dirundung hujan deras sepanjang hari. Derasnya hujan Jakarta ternyata tidak mampu memadamkan api kerinduan penggemarnya yang sudah terlalu lama menunggu idolanya di Jakarta selama 9 tahun.
LiSA tampil dengan format full band dengan layar LED dan tata cahaya yang memukau. Untuk LiSA, panitia menyuguhkan LED dengan kapasitas 60 fps untuk memberikan fanservice kepada penonton untuk melihat LiSA di layar dengaan versi HD.
Konser dibuka dengan ‘NEW ME’ yang seolah menandakan perkembangan karakter LiSA sepanjang sembilan tahun setelah terakhir ia datang ke Jakarta. Lalu ia sedikit memberikan salam kepada para penonton sambil meminta maaf karena sudah terlalu lama menunggu untuk bisa tampil lagi di Jakarta.
Sebagai bentuk permintaan maafnya ia langsung membawakan salah satu hits terbesarnya yaitu ‘crossing field’ yang menjadi lagu tema pembuka musim pertama dari anime Sword Art Online yang membuka karir LiSA di kalangan penikmat anime di seluruh dunia. Setelahnya ia membawakan ‘Datte Atashino Hero’ yang menjadi lagu penutup untuk anime Boku no Hero Academia.
Sebelum menyanyikan lagu berikutnya ‘WiLD CANDY’, LiSA sempat mengomando penontonnya untuk bermain dengan light sticknya sambil terus berteriak “Bagusss” dengan logat Jepang yang lucu dan menghebohkan para penontonnya. Pada lagu ‘confidence driver’ ia membawa pemukul baseball dan mengarahkannya kepada penonton dengan riang.
Sebelum ‘Peace Beat Beast’ dimainkan drummernya unjuk gigi dulu sejenak sebelum LiSA juga beradu memainkan drum yang menyala ketika digebuk dan memainkan soundboard yang imut ketika digebuk. Pada “DOCTOR”, tiba tiba baju LiSA mengalami malfungsi tapi ia masih memainkan lagu dengan enerjik sambil menutup bagiannya yang hampir terlihat. Ia juga menunjukkan sisi liarnya dengan melakukan pole dancing dan twerking seolah menunjukkan perkembangan karakter dari LiSA yang dulunya terlihat polos menjadi lebih liar.
Tanpa menunggu waktu lama, ia langsung berganti baju ke kimono putih dan menyanyikan lagu ‘Akeboshi’ yang menjadi lagu untuk Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba – Mugen Train Arc. Masih melanjutkan lagu mellow-nya ia memainkan lagu ‘Unlasting’ dan dilanjut dengan kata “ayo nyanyi bareng saya” sebelum memulai ‘Homura‘ yang tentunya disambut dengan karaoke massal dari penonton.
Setelah sesi kimono putih LiSA berakhir, ia mengganti pakaiannya dengan setelan jeans dan tampil dengan piano dan menyanyikan ‘HELLO WORLD’ lengkap dengan tampilan lirik translasi bahasa Indonesia. Dilanjut dengan ‘play the world!’ yang turut menghadirkan Pablo dari band pay money to my pain yang juga mengiringi gitar LiSA sepanjang penampilannya.
Setelah ‘Yu-Ke’ dimainkan, LiSA kembali mengganti bajunya dan membakar semangat penonton dengan lagu ‘REALiZE’ yang menjadi lagu Spiderman Into The Spiderverse versi Jepang. Ia lalu membawa drum besar di lagu ADAMAS’. Saking bersemangatnya senar drumnya rusak karena LiSA membawakannya dengan energi yang luar biasa.
Setelah ia memimpin karaoke massal para penonton di “Rising Hope” yang menjadi lagu pembuka untuk anime Mahouka, ia menyuruh penontonnya untuk merekam aksi penampilannya di lagu yang membuat ia kembali populer di kalangan pecinta anime generasi baru yaitu ‘Gurenge’ yang menjadi lagu pembuka untuk anime Kimetsu no Yaiba yang tentunya mengisi imajinasi orang-orang di masa pandemi.
Setelah penontonnya meneriaki LiSA untuk membujuknya tampil ke panggung lagi, ia mengagetkan penontonnya dengan mengenakan baju tur Asia-nya dan Kain Ulos. Sebelum LiSA memulai sesi encore-nya, sang gitaris Pablo dengan broken english¬-nya mencoba menghibur penonton sembari mengenalkan para personil band yang sudah ikut memberikan energi ke LiSA. Dengan gaya kocaknya ia mengenalkan rekan band-nya sambil mengatakan “I love you” “you love …”. Kelucuan Pablo ini juga ditanggapi penonton dengan berteriak “hoo ha hoo ha” layaknya seekor gorilla yang juga menunjukkan ketidaksabaran penonton untuk menikmati encore dari LiSA.
Usai Pablo meminta maaf dengan gaya dogeza ia langsung mengatakan “encore yarozou” yang menjadi penanda sesi encore dari LiSA. Encore pertama ‘Itsuka no Tegami’ dibawakan sambil diiringi video perjalanan LiSA di tur Asia-nya sejauh ini dan lagu penutupnya ‘Catch the Moment’ memancing nyanyian massal dari para penontonnya. LiSA pun langsung melakukan IG Live di akunnya seolah menunjukkan kepada para pengikutnya dan dunia betapa gilanya penonton di Jakarta soal nyanyi bareng bersama artisnya di konser.
Pada penampilan ketiganya di Jakarta, LiSA seolah meluapkan kegembiraan dan rasa kangennya dengan penonton di Jakarta. Ia tampil maksimal dan memberikan showmanship yang penuh dengan fanservice dengan mengganti outfit dan terus memberikan gimmick yang lucu di sepanjang konser entah itu dia mencoba berbicara Bahasa Indonesia dengan logat Jepangnya yang kental.
Di dalam konser ini penggemar LiSA seperti melihat perkembangan karakter dari seorang LiSA. Ia bukanlah seorang gadis lagi dan sudah menjadi orang dewasa sepenuhnya. Namun, di dalam konsernya LiSA juga menunjukkan bahwa menjadi orang dewasa dan bertambah tua tidak berarti menjadi seseorang yang membosankan dan tidak menyenangkan. Perayaan perkembangan karakter tersebut bisa dilihat oleh semuanya yang hadir pada konser LiSA di Jakarta pada malam itu.