Semasa kuliah, penyanyi dan penulis lagu asal Jepang VK Blanka memainkan piano sebagai pelariannya terhadap gitar yang dia anggap membosankan karena cuma punya enam senar. Siapa sangka, bahwa kebosanannya terhadap gitar dan menyeriusi bermain piano membawanya untuk tetap langgeng menempuh karir musik selama satu dekade.
Sebenarnya ia tidak sepenuhnya bosan dengan gitar, malah ia mencampurkan elemen musik yang identik dengan gitar seperti alternative rock dan pop rock ke dalam dentingan 88 tuts yang ia mainkan dengan lincah. Hasilnya, VK Blanka menjadi artis yang kembali menghidupkan nuansa piano rock ke era sekarang.
Kemampuannya dalam menaklukkan tuts hitam dan putih menjadi sebuah lagu pop rock yang menarik bisa dilihat di berbagai macam karyanya. Tengoklah lagu ‘Slave of Love’, yang berhasil membawa kembali pendengar ke unsur piano rock yang dibawakan Mika di album awal, ‘Ca Va?’, yang groovy, ‘Winter Beat’, yang terdengar seperti Billy Joel di waktu muda, serta dua hits terbesarnya untuk anime “Black Clover” yaitu ‘Black Catcher’ dan ‘Black Rover’ yang berirama alternative rock dengan nuansa teatrikal, membawakan angin segar ke dalam skena lagu anime yang semakin hari semakin kehilangan rasa pop-nya.
Kali ini, Luthfi dari CreativeDisc berkesempatan mewawancarai sang pianis dimana kami bercerita tentang album barunya yang banyak memasukkan unsur pop yang tidak pernah ia coba sebelumnya, cerita awalnya bermain piano, League of Legends, dan perjuangan mati-matiannya mempertahankan lagu ‘Black Rover’ dan ‘Black Catcher’ dalam perbincangan yang hangat dan penuh gelak tawa.
CreativeDisc (CD): Aku penasaran kenapa kamu mengganti nama panggungmu dari Vicke Blanka menjadi VK Blanka?
VK Blanka (VB): Soalnya orang banyak salah memanggil nama panggungku ketika aku main di luar negeri. Di Amerika banyak yang memanggilku dengan panggilan “Vicki”, “Vick”. Di Eropa ada yang memanggiku dengan “Vicka”. Daripada ribet mending aku ganti nama jadi VK Blanka aja (tertawa).
CD: Bisa diceritakan tentang album terbarumu “Knightclub”?
VB: Aku sangat menyukai album ini karena aku mengeksplor banyak jenis musik seperti latin, pop Amerika, dan Japanese folk. Aku juga berkolaborasi dengan dua penyanyi dan pencipta lagu superstar Jepang yaitu Noriyuki Makihara dan Ayaka.
CD: Noriyuki Makihara dan Ayaka adalah nama besar yang bisa kamu ajak untuk berkolaborasi. Bagaimana caranya kamu bisa berkolaborasi dengan mereka?
VB: Mereka adalah teman baikku, dan ketika aku mengerjakan lagu di album ini aku ingin ada suara mereka di sana. Jadi, aku mengajukan untuk berkolaborasi ke mereka dan mereka mau.
CD: Kenapa di setiap albummu, kamu menamainya dengan judul yang berbau fantasi?
VB: Karena aku pengen aja.
CD: Kamu sudah mengadakan tur di Amerika dan di Amerika Selatan. Menurutmu apa perbedaan ketika kamu manggung di luar negeri dan di Jepang?
VB: Penonton Jepang itu ngeliatin banget setiap note dan sound yang aku mainkan dan di panggung. Sedangkan penonton di Amerika dan Amerika Latin, semangat mereka gila banget ketika aku main dan aku jadi ikut bersemangat juga. Aku menyukai tampil di Jepang dan di luar Jepang.
CD: Bisa diceritakan pertama kali kamu menyentuh piano?
VB: Aku baru bermain piano di umur 21 karena aku bosan main gitar. Sampai sekarang, piano masih menjadi alat musik yang sudah aku anggap sahabat sejatiku.
CD: Ini jawaban yang tidak kusangka.
VB: Karena gitar cuma punya enam senar dan piano punya 88 tuts, jadi lebih menantang dan bisa membuatku makin kreatif dalam menulis lagu.
CD: Aku sangat suka musikmu sejak karya awalmu di major label seperti ‘Slave of Love’ dan ‘Take me Take out’, karena kamu menambahkan bumbu alternative rock di setiap lagu yang kamu buat.
VB: Karena aku suka rock dan bisa main piano, jadinya nyampurin lagu alternative rock dengan unsur piano udah jadi hal yang biasa buatku. Aku sangat senang kalau kamu suka dengan karyaku.
CD: Kamu membuat ‘Black Catcher’ dan ‘Black Rover’ untuk anime “Black Clover” dan lagu tersebut populer dimana-mana.
VB: Aku tidak menyangka jika lagunya bakal populer dimana-mana. Aku tidak kepikiran selama karir sepuluh tahunku, lagu dari anime yang menjadi lagu hits terbesarku. Aku sangat bersyukur dengan diriku di masa lalu yang mendedikasikan waktu dan usahanya untuk membuat lagu yang sangat bagus ini. Aku berhutang budi kepada diriku di masa itu karena membuat sesuatu yang sangat berarti.
CD: Menurutku, ‘Black Catcher’ dan ‘Black Rover’ bisa populer karena lagunya sangat fresh untuk sebuah lagu anime. Kamu memasukkan unsur piano rock di dalam lagu anime yang jarang terdengar dalam sebuah anime.
VB: Karena aku bisa main piano dan gitar, aku juga ingin memasukkan unsur piano di dalamnya. Waktu itu aku sempat berdiskusi panjang dengan tim kreatif anime Black Clover. Mereka pengennya lagu simpel pakai gitar, sontak aku melawannya.
Negosiasinya sempat alot, sampai akhirnya aku mengirim lagunya dengan isian piano di dalamnya sambil berkata, “ini lagunya udah jadi, udah diem aja dulu dengerin lagunya kaya gimana”. Untungnya, sutradara animenya suka dengan lagunya dan jadilah lagu ‘Black Catcher’ dan ‘Black Rover’.
CD: Dan perjuangannya benar-benar sepadan pasti.
VB: Betul sekali.
CD: Pernahkah kamu merasa mentok ketika membuat lagu?
VB: Aku gak terlalu kepikiran banyak kalau mentok waktu bikin lagu. Kalau aku mentok, biasanya aku melakukan hal lain di luar musik seperti main game, belanja, atau main basket. Biasanya, setelah aku gak kepikiran lagi, aku bisa menulis musik lagi dengan sendirinya. Aku tidak pernah mikirin banget soal mentok.
CD: Kamu sudah berkarir selama satu dekade. Apa yang berubah dari dirimu semenjak kamu mulai berkarir di musik?
VB: Pendekatanku dalam membuat musik telah berevolusi, dan aku juga mendapat pemahaman yang lebih dalam tentangnya. Aku juga sudah punya banyak pengalaman sebagai seorang manusia, dan aku yakin pengalaman tersebut tercermin di dalam musikku. Aku merasa hal ini telah meningkatkan kualitas karyaku.
CD: Kamu adalah seorang gamer sejati. Apakah game memengaruhi karyamu?
VB: Karakter di dalam game sama dengan anime dan keduanya memberikan pengaruh kepadaku terutama dari bagaimana mereka bertindak, karena aku pikir mereka sangat keren dalam melakukan sesuatu. Ngomong-ngomong, kamu udah nonton Arcane belum?
CD: Wah belum lagi.
VB: Wah, kamu wajib nonton sih. Aku suka banget musim pertamanya, dan karena musim keduanya mau dirilis aku sarankan kamu menontonnya sih.
CD: Terima kasih atas rekomendasinya. Tapi kenapa kamu suka Arcane?
VB: Serial itu bener-bener di luar nalar menurutku, apalagi aku getol mainin League of Legends. Adaptasi dramatis dari karakter seperti Violet, Jinx, Viktor dan Jayce menurutku keren banget. Kalau League of Legends diadaptasi jadi film ya, aku jamin bakal laku keras di seluruh dunia.
CD: Kalau kamu diberi kesempatan mengisi scoring buat game. Musik apa yang bakal kamu bikin untuk game tersebut?
VB: Aku bakal bikin lagu buat League of Legends. Aku ingin membuat musik yang sinematis, dramatis dan wide. Aku pikir aku bakal bisa bikin musik yang bagus jika diberi kesempatan.
CD: Sesuka itu ya dengan League of Legends.
VB: Jelas. Aku gak main Apex, Valorant. Fortnite aja aku sentuh terakhir lima tahun lalu terus gak pernah dimainin lagi.
CD: Jadi kamu adalah anak PC atau anak konsol?
VB: Anak PC dong. Aku bisa rakit PC sendiri loh (tertawa).
CD: Mari kita sudahi pertanyaan tentang PC gaming, karena nanti sisa wawancaranya cuma bahas spek PC yang bagus seperti apa.
VB: Betul, apalagi aku udah geek soal PC gaming (tertawa).
CD: Jika kamu punya mesin waktu dan bisa menemui dirimu di masa lalu, apa yang akan kamu katakana ke dirimu di masa lalu?
VB: Tetap fokus, berhenti berjudi dan tetap percaya diri.
CD: Loh, kamu dulunya sering berjudi?
VB: Waktu kuliah aku sering main mahjong dan poker, tapi sekarang sudah berhenti. Kalau aku tidak main mahjong dan poker di waktu kuliah, mungkin aku sudah membuat lima lagu di masa itu (tertawa).
CD: Hal berikutnya untuk VK Blanka?
VB: Aku mendapatkan banyak pengaruh global ketika aku melakukan tur dan tampil di berbagai penjuru dunia. Aku merasa bahwa mindset global dan sound ini akan menjadi pakem baru untuk musik VK Blanka.
Album terbaru VK Blanka “Knightclub” telah dirilis pada 4 September 2024 via avex. Dengarkan albumnya melalui link ini:
https://vkblanka.lnk.to/Knightclub