Instagram: @achmadbaqas
Taylor Swift telah mengejutkan banyak orang! Ia telah membuat langkah politik dengan menggunakan influence-nya di media sosial untuk mendukung Kamala Harris dan Tim Walz dalam pemilihan Presiden AS 2024.
Dukungannya tersebut ia sampaikan lewat unggahan Instagram yang diunggahnya pada Rabu (11/9) dukungan tersebut berbunyi seperti ini:
Seperti yang Anda lihat, saya menyaksikan banyak debat malam ini. Jika Anda belum menyaksikannya, sekarang adalah waktu yang tepat untuk melakukan riset tentang isu-isu yang sedang dibahas dan sikap para kandidat terhadap topik-topik yang paling penting bagi Anda.
Sebagai pemilih, saya memastikan untuk memperhatikan dan membaca semua yang saya bisa tentang kebijakan dan rencana yang mereka usulkan untuk negara ini.
Baru-baru ini saya mengetahui bahwa AI (Artificial Intelegence) 'saya' yang secara keliru mendukung pencalonan presiden Donald Trump telah diunggah ke situsnya.
Hal itu benar-benar membangkitkan ketakutan saya terhadap AI, dan bahaya penyebaran informasi yang salah. Hal itu membawa saya pada kesimpulan bahwa saya harus sangat transparan tentang rencana saya yang sebenarnya untuk pemilihan ini sebagai seorang pemilih. Cara paling sederhana untuk memerangi informasi yang salah adalah dengan kebenaran.
Saya akan memberikan suara saya untuk Kamala Harris dan Tim Walz dalam Pemilihan Presiden 2024. Saya memilih @kamalaharris karena dia memperjuangkan hak dan tujuan yang menurut saya membutuhkan seorang pejuang untuk memperjuangkannya.
Saya pikir dia adalah pemimpin yang tangguh dan berbakat dan saya percaya kita dapat mencapai lebih banyak hal di negara ini jika kita dipimpin oleh ketenangan dan bukan kekacauan.
Saya sangat gembira dan terkesan dengan pilihannya untuk calon wakil presiden @timwalz, yang telah memperjuangkan hak-hak LGBTQ+, IVF, dan hak perempuan atas tubuhnya sendiri selama beberapa dekade.
Saya telah melakukan riset, dan saya telah membuat pilihan. Riset Anda sepenuhnya menjadi tanggung jawab Anda, dan pilihan ada di tangan Anda. Saya juga ingin mengatakan, khususnya kepada para pemilih pemula: Ingatlah bahwa untuk dapat memilih, Anda harus terdaftar! Saya juga merasa jauh lebih mudah untuk memilih lebih awal.
Saya akan mencantumkan tempat untuk mendaftar dan menemukan tanggal serta informasi pemungutan suara lebih awal dalam cerita saya.
Dengan cinta dan harapan,
Taylor Swift
Wanita Kucing Tanpa Anak.
Dengan unggahan yang dibagikan kepada 238 juta pengikutnya, Taylor Swift mengungkapkan kekagumannya terhadap Kamala Harris, dengan menyebutnya sebagai "pemimpin yang tangguh dan berbakat" serta "pejuang" untuk tujuan yang dijunjung tingginya dalam kemanusiaan, seperti hak LGBTQ+ dan kebebasan reproduksi perempuan.
Taylor Swift juga menyertakan sindiran yang jenaka namun tajam dalam unggahannya dengan menyebut Kamala Harris sebagai "Wanita Kucing Tanpa Anak," merujuk pada komentar sebelumnya yang dibuat oleh calon wakil presiden dari Partai Republik, JD Vance, tentang sejumlah tokoh Demokrat terkemuka yang tidak memiliki anak.
Sebelumnya, Taylor Swift sempat dituduh mendukung Donald Trump karena munculnya sebuah situs webnya pada bulan Agustus lalu. Sebuah gambar palsu yang dibuat dengan AI dan berita palsu yang semakin meningkat.
Lol, Trump posted a collage of AI generated Taylor Swift fans wearing ‘Swifities for Trump’ T-shits, and wrote “I accept!” as if this were real.
— Peter Henlein (@SwissWatchGuy) August 18, 2024
I mean…..this is uniquely pathetic, even for Trump. pic.twitter.com/GUVXQLqzYo
Oleh karena itu, Taylor Swift mengujar dan mengklarifikasi di Instagramnya "Hal itu benar-benar membangkitkan ketakutan saya terhadap AI dan bahaya penyebaran informasi yang salah," tulis penyanyi 'Fortnight' itu.
Dukungan dari raksasa musik itu tidak luput dari perhatian para kandidat. Setelah debat, calon wakil presiden dari Partai Demokrat Tim Walz memuji Swift dalam sebuah wawancara dengan Rachel Maddow dari MSNBC, di mana ia menyebut postingannya "fasih" dan berani.
"Pertama-tama, saya sangat berterima kasih kepada Taylor Swift ," kata Walz. "Itu sangat fasih, dan itulah jenis keberanian yang kita butuhkan di Amerika untuk bangkit."
Walz mendorong basis penggemar setia Swift, yang dikenal sebagai "Swifties," untuk mengunjungi situs web kampanye Harris-Walz dan terlibat dalam proses pemilihan.
Namun setelah kabar dukungan Taylor Swift untuk Kamala Harris tersebar luas sosial media, Donald Trump justru mengejek sang musisi melalui sebuah telepon "Fox & Friends" begini reaksinya:
“Yah, saya sebenarnya lebih menyukai Nyonya Mahomes. Jika Anda ingin tahu yang sebenarnya. Dia penggemar berat Trump. Saya bukan penggemar Taylor Swift,” kata Trump ketika ditanya tentang dukungan Taylor Swift untuk Kamala Harris.
“Itu hanya masalah waktu. Anda tidak mungkin mendukung Biden. Namun, dia orang yang sangat liberal. Dia tampaknya selalu mendukung seorang Demokrat dan dia mungkin akan membayar harganya di pasar. Namun, saya suka Britanny. Britanny hebat. Dia orang yang jauh lebih saya sukai daripada Taylor Swift. Istri dari quarterback hebat. Saya pikir dia hebat.”
Trump reacts to Taylor Swift endorsing Kamala Harris: "Well, I actually like Mrs. Mahomes much better ... I was not a Taylor Swift fan ... she'll probably pay a price for it in the marketplace." pic.twitter.com/J9Nk56nhEB
— philip lewis (@Phil_Lewis_) September 11, 2024
Donald Trump menyebut bahwa dukungan Taylor Swift untuk Kamala Harris tidak lain adalah sebuah bayaran belaka karena sang ikon musik tersebut selalu mendukung Demokrat. Apakah Trump tidak takut Swifties impact?
Dalam kasus ini bukan pertama kalinya Taylor Swift menunjukkan dukungan langsung kepada kandidat Demokrat. Namun, di tahun 2018, ia secara terbuka memecah kebisuannya untuk mendukung Phil Bredesen dalam pemilihannya melawan Senator Tennessee Marsha Blackburn, dengan mengatakan "mengerikan dan menakuti saya."
Dengan upaya akar rumput seperti “Swifties for Kamala” yang mendapatkan momentum, dan basis penggemarnya yang besar mengikuti jejaknya, dukungan Swift mungkin terbukti menjadi kekuatan yang besar dalam melibatkan pemilih muda saat pemilu semakin dekat.
Sebab dukungan ini akan berdampak besar kepada Kamala Harris dan Tim Walz. Seperti contoh pembuat lagu hit 'Cruel Summer' ini bisa mencetak banyak rekor dengan penggemarnya yaitu album "The Tortured Poets Department (TTPD)" bertahan selama 15 minggu di No.1 Billboard 200, sehingga totalnya ia memiliki 14 album No.1 dan 17 Top 10 di tangga lagu tersebut selama bertahun-tahun.
Swifties memiliki dampak yang sangat signifikan juga, Taylor Swift juga memecahkan rekor baru dalam sejarah di Spotify dengan memperoleh 1 Miliar streaming dalam waktu sepekan saja. Gokil!
On April 22, 2024, Taylor Swift's THE TORTURED POETS DEPARTMENT became Spotify’s most-streamed album in a single week. The album has surpassed 1 Billion streams since release.
— Spotify News (@SpotifyNews) April 24, 2024
Semua dampak influence dari sang musisi ini bisa membuat Donald Trump harus memutar otak 360 derajat untuk mendapat dukungan yang lebih untuk mengalahkan seorang Taylor Swift.