riadini
Vokalis Limp Bizkit, Fred Durst, bersama bandnya, terlibat dalam gugatan hukum melawan Universal Music Group (UMG), menuduh perusahaan musik tersebut sengaja menahan jutaan dolar dalam royalti.
Dalam gugatan yang diajukan di Pengadilan Distrik Pusat Los Angeles, Fred Durst mengklaim bahwa UMG menggunakan perangkat lunak royalti untuk menyembunyikan sekitar $200 juta (atau setara dengan Rp 3.121.200.000.000) yang seharusnya dibayarkan kepada band. Meskipun popularitas Limp Bizkit meningkat dengan lebih dari 450 juta streaming di Spotify pada tahun 2024 tanpa merilis musik baru, mereka belum menerima royalti yang seharusnya.
Gugatan tersebut menyatakan bahwa sistem UMG "secara sistematis mencegah artis menerima royalti" dan menunjukkan bahwa UMG tidak berniat membayar Limp Bizkit. Fred Durst hanya menyelidiki royalti band setelah UMG menghubungi mereka mengenai perayaan perilisan ulang, dan menemukan bahwa UMG telah mengklasifikasikan akun terutang sebagai tidak dapat ditagih.
Penyelidikan lebih lanjut menemukan ketidaksesuaian dalam laporan keuangan, termasuk saldo terutang untuk video musik yang berubah menjadi defisit. Fred Durst meminta pembayaran segera dan pengembalian rekaman master, tetapi UMG mengaitkan masalah tersebut dengan perangkat lunak baru mereka. Selain itu, terungkap bahwa Flip Records, label awal Limp Bizkit, menghasilkan jutaan dari kesepakatan bagi hasil dengan UMG, tanpa ada dana yang sampai ke band.
Meskipun UMG membayar Limp Bizkit dan Flawless Records masing-masing sebesar $1,03 juta (Rp 16.061.820.000) dan $2,3 juta (Rp 35.866.200.000), gugatan ini tetap berlanjut. Fred Durst dan timnya berusaha mengakhiri kontrak dengan UMG tetapi ditolak, sehingga mereka mengajukan gugatan untuk mengklaim jumlah yang terutang.
Gugatan ini juga mengisyaratkan isu yang lebih luas yang mungkin mempengaruhi ratusan artis lain, karena terdapat klaim praktik penipuan oleh UMG. Limp Bizkit mencari ganti rugi lebih dari $200 juta dan pengakhiran kontrak mereka.
Hingga saat ini, UMG belum memberikan komentar mengenai kasus ini.
