Instagram: @achmadbaqas
Halsey benar-benar peniru ulung. Menjelang perilisan album terbarunya, "The Great Impersonator," pada 25 Oktober, ia mengungkapkan rencananya untuk "meniru ikon yang berbeda setiap hari" di Instagram, sembari menggoda penggemar dengan cuplikan lagu yang terinspirasi oleh masing-masing ikon tersebut.
Album ini akan menjadi album studio kelima Halsey, yang sangat dinanti oleh penggemar. Penyanyi berusia 29 tahun ini menyebutkan bahwa album tersebut dibuat "di antara hidup dan mati," menjadikannya salah satu karya paling personal dalam karirnya.
Halsey mengaku, "Saya benar-benar mengira album ini akan menjadi album terakhir yang pernah saya buat." Postingan tersebut juga menampilkan sampul utama album dengan foto close-up hitam-putih, menunjukkan sisi artistik yang dalam dari Halsey.
Dalam teaser, ikon pertama yang ditiru oleh Halsey adalah Dolly Parton. Halsey terlihat meniru sampul album Rainbow milik Parton yang dirilis pada tahun 1987. Kemiripannya luar biasa, dengan Halsey mengenakan wig pirang keriting besar dan berpakaian serta berdandan mirip dengan Parton saat mereka bersantai di lantai.
Visual dalam teaser tersebut menampilkan serangkaian klip yang memperlihatkan Halsey mengenakan pakaian dan gaya rambut retro, sembari merenungkan siapa dirinya jika berkarier di masa lalu. Dengan kreativitas dan bakatnya, Halsey terus menunjukkan kemampuannya untuk beradaptasi dan bereksperimen dalam dunia musik.
"The Great Impersonator" mengikuti kesuksesan album "If I Can't Have Love, I Want Power" yang dirilis pada tahun 2021 dan mencapai No. 2 di Billboard 200. Album ini juga menampilkan singel yang telah dirilis sebelumnya, seperti 'The End,' 'Lucky,' dan 'Lonely Is the Muse.'