Joyland Festival Jakarta 2024 Hari Pertama: St. Vincent Menggertak dan Air Tampil Menenangkan

Oleh: luthfi - 29 Oct 2024
Joyland Festival Jakarta 2024 Hari Pertama: St. Vincent Menggertak dan Air Tampil Menenangkan

Dua legenda indie di satu festival, tampil di Jakarta di hari yang sama dan memberikan penampilan terbaik mereka.

Kalimat tersebut rasanya hampir tidak mungkin terjadi di berbagai macam festival musik internasional saat ini yang terlalu mengandalkan jumlah penonton ketimbang pilihan artis yang diusung, tetapi orang gila dan keren di Joyland Festival besutan dari Plainsong Live ini berhasil mewujudkannya dan itu terjadi di hari pertama pula.

Dua legenda tersebut adalah St. Vincent dan Air, yang satu populer di kalangan pecinta indie rock kekinian (serta di kalangan pendengar pop berkat menulis lagu ‘Cruel Summer’ milik Taylor Swift), satu lagi adalah duo electronica asal Perancis Air yang menjadi soundtrack penenang hati anak 90’an berkat musik atmosferiknya.
attachment
St. Vincent tampil duluan di panggung Plainsong Live setelah sebelumnya kelompok indie pop syahdu Real Estate menenangkan hati penontonnya sebelum gila-gilaan bersama St. Vincent. St. Vincent memboyong anggota band-nya yang bisa dibilang merupakan all-star lineup. Dari penggebuk drum ada Mark Guiliana yang mengisi drum untuk David Bowie di akhir hayatnya, Jason Falkner yang merupakan gitaris untuk Beck selama beberapa dekade, Rachel Eckroth sang penekan tuts yang mendapat nominasi Grammy untuk Album Instrumental Kontemporer Terbaik di tahun 2021, dan pembetot bass Charlotte Kemp Muhl yang juga merangkap model.

Meskipun diwarnai dengan perlengkapan mereka yang gak sampai ke Jakarta akibat kendala logistik dan berakhir dengan meminjam hampir seluruh alat untuk bermain, St. Vincent dan band-nya tampil dengan sungguh maksimal. 17 lagu yang mereka bawakan terdengar maksimal, lengkap dengan aksi panggung yang menggelegar. Otak dibalik St. Vincent yaitu Annie Clark terus beradu gitar dengan Jason, seolah dunia hanyalah milik mereka berdua. Dominasi setlist dari album terbaru “All Born Screaming” yang penuh amarah membuat St. Vincent terus menggertak dan mendominasi panggung. Aksi panggung Annie juga tidak main-main, dia terus meliuk-liuk dengan seksi dan agresif. Ia terus berlarian kesana kemari, mendekati awak kamera sambil berteriak di depan lensa kamera meluapkan energinya, dan terkadang di akhir lagu ia bisa terjatuh sebelum bangkit lagi perlahan dengan meliuk-liuk di lagu berikutnya. St. Vincent benar-benar menjadikan panggung Plainsong Live sebagai sebuah teater dan mereka menunjukkan aksi teatrikalnya tanpa harus membuat tema teatrikal yang besar. Bahkan di satu titik, ia menyuruh penontonnya untuk membuat mosh pit di lagu mellow ‘Candy Darling’ tapi urung dilaksanakan karena sound koplo Prontaxan di panggung Lily Pad terlalu keras berkumandang. Sebagai gantinya, ia melakukan stage dive di lagu ‘New York’ yang mellow dan penuh dengan kegetiran. 
attachment
Setelah penonton kepanasan akibat transfer energi yang luar biasa dari St. Vincent, duo Air dari Perancis sudah siap untuk menenangkan hati penontonnya dengan irama electronica yang menghipnotis. Penonton Joyland Festival mendapat sajian yang spesial karena Air membawakan lagu dari album pertama mereka yang fenomenal “Moon Safari” dari awal sampai akhir ditambah lima lagu hits mereka. “Moon Safari” dimainkan secara penuh karena tur Air kali ini juga menjadi bagian dari perayaan 25 tahun dari album debut mereka yang berhasil meneduhkan hati banyak pendengar di seluruh dunia.

Visual yang disajikan oleh Air dan tata lampu yang dreamy membuat penonton seolah berada di dimensi lain yang mengawang, terlebih lagi sound yang disajikan benar-benar 1:1 dengan apa yang ada di rekaman mereka (bahkan terdengar lebih jernih lagi seolah-olah mendengar versi remastered dari album “Moon Safari). Beberapa penonton yang datang seolah-olah berada di alam mimpi, entah itu karena mereka tidak menyangka bisa menonton Air tanpa harus ke luar negeri, atau terbuai dalam sajian halus musik electronica yang dibawakan. Bahkan beberapa penonton bisa menggumam bunyi instrument yang dibawakan Air. Lima lagu hits penutup ‘Venus’, ‘Cherry Blossom Girl’, ‘Run’, ‘Highschool Lover’, dan ‘Don’t Be Light’ menutup penampilan Air di malam itu dan mengakhiri Joyland Festival hari pertama.
attachment
Sepertinya sudah gak perlu berbicara soal kenyamanan festival ini, karena saya dan berbagai macam media lain sudah terlalu sering memuji hal itu dan masih dijaga kualitasnya sampai sekarang, meskipun minimnya toilet di area dekat panggung masih menjadi permasalahan kronis Joyland Festival Jakarta dari tahun ke tahun. Joyland Festival Jakarta 2024 masih menasbihkan dirinya menjadi festival musik internasional terbaik sepanjang 2024 dan tepat sasaran dari segi target market penontonnya yang pasti semuanya anak indie. Seolah-olah Joyland Festival adalah tempat berkumpulnya anak keren yang sudah jarang terlihat karena festival saat ini lebih mementingkan kuantitas penonton dibandingkan kualitas penonton dan penghibur. Dan ini baru hari pertama loh.

luthfi