Instagram: @achmadbaqas
Kanye West, yang kini lebih dikenal sebagai Ye, telah diakui sebagai salah satu ikon terbesar abad ke-21, menduduki peringkat No. 7 dalam daftar Billboard's Greatest Pop Stars of The 21st Century. Di antara bintang-bintang seperti Justin Bieber dan Adele, perjalanan Kanye menuju status superstar adalah kisah luar biasa yang penuh liku dan keajaiban.
Kanye memulai tahun 2000 sebagai seorang putus kuliah yang berjuang di Chicago, berambisi untuk dikenal sebagai produser. Dengan bakatnya yang mengagumkan, ia berkolaborasi dengan nama-nama besar seperti Jay-Z, menandai langkah pertamanya di industri musik dengan lagu 'This Can't Be Life'. Ini adalah awal dari sebuah perjalanan epik yang akan mengguncang dunia musik selamanya.
Tahun 2001 adalah titik balik bersejarah saat Kanye menyuplai lima ketukan untuk album "The Blueprint" milik Jay-Z. Lagu 'Izzo (HOVA)' bukan hanya sekadar lagu; ia adalah lonceng yang membangunkan industri musik, menjadikannya produser yang bersinar dan menciptakan gema yang terus bergema hingga hari ini.
Kanye tidak puas hanya di belakang layar. Dia bertekad untuk menunjukkan dunia bahwa ia juga bisa menguasai panggung sebagai rapper. Lagu 'Through the Wire', terinspirasi oleh kecelakaan mobil yang hampir merenggut nyawanya, adalah kisah heroik yang memukau dan mengantarkannya menuju ketenaran yang tak tertandingi.
Rilis "The College Dropout" pada Februari 2004 adalah momen bersejarah, meluncurkan Kanye ke puncak ketenaran. Album ini bukan hanya mendapat pujian, tetapi juga melahirkan hits monumental seperti 'All Falls Down' dan 'Jesus Walks'. Dengan gaya yang inovatif, Kanye tidak hanya merebut hati pendengar, tetapi juga mengubah wajah musik pop selamanya.
Kehadiran "Late Registration" menegaskan bahwa Kanye bukan sekadar bintang sesaat. Album ini meroket ke No. 1 dengan penjualan yang menakjubkan. Single 'Gold Digger' menjadi klasik yang tak lekang oleh waktu, menunjukkan kemampuannya untuk menggugah emosi sambil tetap menghadirkan hiburan yang menyegarkan.
Kanye adalah lebih dari sekadar musisi; ia adalah suara yang berani dalam isu-isu sosial. Dalam momen yang menggetarkan hati, ia menyatakan, "George Bush tidak peduli dengan orang kulit hitam," menegaskan posisinya sebagai seniman yang tak takut berbicara untuk keadilan.
Namun, perjalanan Kanye dipenuhi dengan badai kontroversi. Setelah insiden MTV VMA 2009 yang mengguncang dunia, ia menghadapi berbagai cobaan, termasuk kehilangan ibunya yang terkasih. Meski demikian, album "My Beautiful Dark Twisted Fantasy" (2010) muncul sebagai mahakarya yang mengagumkan, bahkan ketika perilakunya mengundang perhatian negatif.
Setelah melalui badai, Kanye tetap berkiprah, merilis album "Donda" (2021) dan "Ye" (2018) yang membuktikan bahwa kehebatannya tidak pernah pudar. Permintaan maafnya di Instagram diikuti dengan perilisan album independen dari grupnya Ty Dolla $ign, "Vultures 1", yang kembali mengantarkannya ke puncak tangga lagu, menegaskan bahwa pengaruhnya tetap hidup dan berkobar.
Tidak dapat dipungkiri, meskipun kehebatan dan pengaruhnya meledak, perilaku kontroversialnya terus membayangi warisannya. Pendengar harus merenungkan bagaimana tindakan tersebut memengaruhi pengalaman mereka dengan musiknya. Dengan segudang prestasi dan dampak yang mendalam, Kanye West tetap pantas menduduki peringkat No. 7 dalam daftar Billboard's Greatest Pop Stars of The 21st Century.
Kisah perjalanan Kanye adalah sebuah legenda yang tak lekang oleh waktu, menunjukkan bahwa seorang seniman dapat mengubah bukan hanya musik, tetapi juga budaya dan masyarakat secara menyeluruh. Dia adalah contoh cemerlang dari kekuatan musik dan semangat manusia yang tak terbendung.