Instagram: @achmadbaqas
Dalam perkembangan mengejutkan di dunia musik, Prakazrel “Pras” Michel, anggota Fugees, telah mengajukan gugatan terhadap Lauryn Hill dan perusahaan MLH Touring miliknya.
Gugatan ini mencakup tuduhan penipuan, pelanggaran kontrak, dan lebih banyak lagi, yang muncul setelah batalnya tur reuni grup legendaris tersebut.
Dalam dokumen yang diajukan di Pengadilan Distrik Federal Manhattan, Pras menuduh Hill telah menyesatkan anggota grup lainnya mengenai keuangan tur dan menolak tawaran $5 juta USD (sekitar 75 miliar IDR) untuk tampil di Coachella 2024 tanpa memberi tahu anggota lainnya. Selain itu, ia juga dituduh mencoba "merampas kendali" dengan mengambil alih kepemilikan bisnis Fugees.
Meskipun Fugees dikenal sebagai salah satu grup hip-hop terkemuka di tahun 90-an, dengan lagu-lagu klasik seperti 'Ready or Not,' dan Lauryn Hill meraih kesuksesan besar sebagai artis solo berkat album "The Miseducation of Lauryn Hill," sejarah kolaborasi mereka baru-baru ini menjadi penuh konflik.
Gugatan tersebut mengklaim bahwa ketika Fugees mengumumkan tur reuni pada tahun 2021 yang akhirnya dibatalkan pada tahun 2022 akibat pandemi COVID-19 Hill berusaha mengambil alih keuangan grup dan mengajukan kepemilikan merek dagang Fugees tanpa sepengetahuan Pras dan Wyclef Jean.
Selain itu, saat menerima uang muka untuk tur Fugees tahun 2024, Hill diduga mengambil 60% untuk dirinya sendiri dan hanya membagi 40% sisanya antara Pras dan Wyclef, bertentangan dengan praktik lama yang telah disepakati oleh grup.
Pras juga menuduh bahwa Hill "memaksa" dirinya untuk menerima persyaratan yang memberatkan pada kontrak tur, termasuk menyerahkan kendali penuh tur kepada Hill dan MLH Touring.
Sementara itu, Pras sendiri sedang menghadapi masalah hukum yang serius terkait kasus pengadilan yang dimulai pada tahun 2019, di mana ia dituduh terlibat dalam konspirasi pelanggaran undang-undang pendanaan kampanye.
Setelah berita gugatan ini mencuat, Lauryn Hill merilis pernyataan publik yang panjang, mengklaim bahwa tuduhan Pras tidak berdasar dan penuh dengan klaim palsu.
Dalam pernyataannya, Hill menjelaskan bahwa dia telah membantu Pras dalam kesulitan finansial dan mengakui bahwa tur sebelumnya direncanakan untuk merayakan ulang tahun ke-25 album "The Miseducation of Lauryn Hill."
Hill juga menyebutkan beberapa fakta, termasuk bahwa Pras menerima uang muka sebesar $3 juta USD (sekitar 45 miliar IDR) untuk tur, yang katanya diperlukan untuk membayar biaya hukumnya. Ia menegaskan bahwa dia menanggung sebagian besar biaya tur dan menyusun seluruh pertunjukan.
Dalam pernyataannya, Hill mengungkapkan kekecewaannya terhadap Pras, yang ia anggap sebagai teman dan rekan band. Ia berharap agar Pras dapat melalui masa sulit ini dengan baik.
Sementara itu, Hill sudah merencanakan tur keliling Eropa yang bertajuk "Ms. Lauryn Hill and The Fugees" pada akhir tahun ini. Para penggemar di seluruh dunia tentunya akan menantikan informasi lebih lanjut mengenai proyek dan penampilan mendatang dari kedua ikon hip-hop ini.