Ed Sheeran Menang Dalam Kasus Banding Hak Cipta 'Thinking Out Loud' vs 'Let's Get It On' Milik Marvin Gaye

Ed Sheeran resmi memenangkan banding hak cipta antara lagu hitnya 'Thinking Out Loud' dengan lagu top hit Marvin Gaye 'Let's Get It on.' Keputusan ini diumumkan oleh Pengadilan Federal AS pada Jumat (1/10).

Sebelumnya, gugatan ini muncul karena SAS (Structured Asset Sales) yang mengklaim bahwa Sheeran menjiplak progresi akord dan ritme gaya lagu Marvin Gaye.

Namun, pengadilan menegaskan bahwa kedua lagu tersebut hanya berbagi "komponen dasar musikal" yang tidak dapat di klaim atau dimonopoli oleh penulis lagu manapun.

"Perkembangan empat akord yang dipermasalahkan yang umum dalam musik pop bahkan jika dipadukan dengan ritme harmonik sinkopasi, terlalu dieksplorasi dengan baik untuk memenuhi ambang orisinalitas yang dituntut oleh hukum hak cipta," demikian pernyataan hakim, dalam laporan oleh Billboard.

Pengadilan juga menekankan bahwa melodi dan lirik kedua lagu memiliki "perbedaan yang jelas dan tidak dapat disangkal."

Ini merupakan kemenangan kedua bagi Sheeran dalam kasus yang melibatkan 'Thinking Out Loud.'

Sebelumnya pada Mei 2023, penyanyi berusia 33 tahun ini juga memenangkan gugatan dari ahli waris Ed Townsend, penulis asli 'Let's Get It On.'

Setelah kemenangan tersebut, Sheeran menyatakan kepada PEOPLE, "Saya merasa kebenaran telah didengar dan kebenaran telah dipercayai."

Meskipun demikian, Sheeran masih menghadapi gugatan lain dari SAS yang kini fokus pada pelanggaran hak cipta terkait rekaman suara 'Let's Get It On,' bukan komposisi musiknya. Kasus tersebut saat ini ditunda menunggu resolusi dari gugatan sebelumnya.

Donald Zakarin, pengacara Sheeran, menyatakan kepuasannya atas keputusan ini kepada PEOPLE. "Keputusan ini konsisten dengan penolakan juri terhadap klaim pelanggaran apapun dalam kasus sebelumnya, yang menyatakan bahwa Ed dan Amy secara independen menciptakan 'Thinking Out Loud,'" ujarnya.

Di sisi lain, pemilik SAS Pullman mengkritik metodologi pengadilan, dengan menyatakan bahwa pengadilan hanya menganalisis "dua lagu dari lebih dari 60 juta lagu yang terdaftar" untuk membuat keputusannya.