Vokalis Radiohead, Thom Yorke, secara singkat meninggalkan panggung selama tur solonya di Australia setelah terjadi insiden dengan salah seorang penonton yang menghujatnya dengan protes tentang genosida di Gaza.
Video yang diposting secara online oleh pengunjung konser di Melbourne pada hari Rabu menunjukkan seorang pria di kerumunan berteriak kepada Thom Yorke. Meskipun tidak semua kata-katanya tertangkap dengan jelas, namun terdengar bahwa pria tersebut meminta sang penyanyi untuk "mengutuk genosida Israel di Gaza."
Thom Yorke pun merespons dengan mengatakan kepada penonton tersebut untuk "naik ke panggung" dan menyampaikan pendapatnya secara langsung.
"Jangan berdiri di sana seperti pengecut, datang ke sini dan katakan itu. Kamu ingin mengacaukan malam semua orang? Oke, lakukan saja, sampai jumpa," lanjut Thom Yorke sebelum melepas gitarnya dan menghentikan penampilannya.
Beberapa saat setelahnya, penyanyi berusia 56 tahun tersebut kembali naik ke atas panggung dan disambut sorakan dari para penggemarnya untuk membawakan lagu Radiohead 'Karma Police.'
Di masa lalu, Radiohead pernah menghadapi tekanan untuk membatalkan pertunjukan di Israel dan ikut serta dalam boikot budaya terhadap negara tersebut atas kebijakannya terhadap Palestina.
Thom Yorke menolak tekanan tersebut, mengatakan bahwa "bermain di sebuah negara tidak sama dengan mendukung pemerintahnya."
"Kami telah tampil di Israel selama lebih dari 20 tahun melalui serangkaian pemerintahan, beberapa lebih liberal daripada yang lain," ujarnya dalam pernyataan pada 2017, membela keputusan untuk melanjutkan konser yang direncanakan di Tel Aviv.
"Kami tidak mendukung [Perdana Menteri Israel] Netanyahu lebih dari Trump, tetapi kami masih tampil di Amerika. Musik, seni, dan akademia adalah tentang melintasi batas, bukan membangunnya," tambahnya saat itu.
Di awal tahun ini, aktivis pro-Palestina juga menuduh rekan satu band Thom Yorke, Jonny Greenwood, melakukan "artwashing" karena tampil bersama musisi Israel-Arab Dudu Tassa di Tel Aviv.
"Tidak ada seni yang 'penting' seperti menghentikan semua kematian dan penderitaan di sekitar kita," kata Greenwood dalam sebuah pernyataan di X.
"Tetapi... membungkam seniman Israel karena lahir sebagai Yahudi di Israel tidak tampak sebagai cara untuk mencapai pemahaman antara kedua belah pihak dalam konflik yang tampaknya tak berujung ini."