CREATIVEDISC.COM - JAKARTA - ROSÉ dari BLACKPINK akhirnya meluncurkan album solo yang telah lama dinantikan, "rosie", pada 6 Desember. Peluncuran ini menjadi tonggak penting dalam kariernya, menampilkan kreativitas dan kisah pribadinya melalui 12 lagu yang ia tulis dan produksi sendiri.
Sebagai pembuka album, single emosional 'toxic till the end' hadir bersama video musik bergaya sinematik yang terinspirasi dari Gilmore Girls dan disutradarai oleh Ramez Silyan.
Video tersebut menampilkan ROSÉ bersama aktor Gossip Girl, Evan Mock, yang menggambarkan kisah cinta pahit yang penuh racun sejak awal. Meskipun mengetahui hubungan mereka bermasalah, kedua karakter tetap terjerat, sebuah emosi yang tercermin dalam lirik: “Back then, when I was runnin’ out of your place / I said, “I never wanna see your face” / I meant I couldn’t wait to see it again / We were toxic till the end."
ROSÉ mengungkapkan bahwa lagu ini terinspirasi dari pengalaman pribadinya, refleksi dari hubungan masa lalu yang meninggalkan bekas emosional mendalam. “Aku rasa pengalaman itu hidup bersamaku selama beberapa tahun,” ujarnya dalam sebuah wawancara. “Aku benar-benar terkejut bahwa hari ini aku bisa bangun dan berkata, ‘Aku tak membicarakannya lagi.’”
"rosie" memberikan gambaran intim tentang kehidupan dan emosi ROSÉ, dengan lagu-lagu yang terinspirasi dari perjuangan dan pertumbuhannya. Di antara lagu-lagu unggulannya adalah 'APT.', kolaborasi dengan Bruno Mars yang telah enam minggu bertahan di posisi No. 1 Billboard Global 200, dan 'Number One Girl', eksplorasi jujur tentang rasa sakit yang dirasakan ROSÉ setelah menghadapi komentar kebencian secara daring.
ROSÉ mengungkapkan di Instagram bahwa judul album ini memiliki makna khusus, karena "Rosie" adalah nama panggilan yang digunakan oleh keluarga dan teman terdekatnya. “Album ini terasa seperti buku harian,” tulisnya. “Aku berharap kalian semua merasa lebih dekat denganku saat mendengarkannya.”