Instagram: @achmadbaqas
CREATIVEDISC.COM - JAKARTA - Jay-Z baru-baru ini mengeluarkan pernyataan keras setelah gugatan pemerkosaan yang melibatkan dirinya dibatalkan secara sukarela. Pada Desember lalu, nama rapper legendaris ini muncul dalam gugatan perdata yang menuduhnya melakukan kekerasan seksual terhadap seorang anak di bawah umur bersama Diddy. Sejak saat itu, Jay-Z berjuang keras di jalur hukum untuk membersihkan nama baiknya.
Pada 14 Februari, penggugat yang menggunakan nama Jane Doe, melalui pengacara Tony Buzbee, memilih untuk menarik gugatan tersebut. Keputusan ini kemudian disambut dengan sebuah pernyataan tegas dari Jay-Z, yang merasa lega dan menyambut kemenangan ini.
“Hari ini adalah kemenangan,” tulis Jay-Z dalam sebuah unggahan di platform X (sebelumnya Twitter). "Tuduhan yang tidak masuk akal, fiktif, dan mengerikan akhirnya terbantahkan." Ia melanjutkan, “Kisah fiksi yang mereka buat sungguh menggelikan, meski klaim tersebut sangat serius.”
Dalam gugatan itu, Jane Doe mengklaim bahwa Jay-Z telah memaksanya untuk melepaskan pakaian dan menahannya sementara ia diduga melakukan pemerkosaan. Meskipun gugatan itu telah dibatalkan, Jay-Z tampaknya tidak berhenti di situ. Ia dilaporkan masih mempertimbangkan untuk mengejar kasus pencemaran nama baik dan pemerasan terhadap pengacara Buzbee.
Pernyataan lengkap Jay-Z menyebutkan bahwa meskipun dirinya tak ingin merasakan pengalaman ini, ia merasa trauma yang dialami oleh dirinya, keluarga, dan orang-orang terdekatnya tidak bisa diabaikan begitu saja. Jay-Z juga mengkritik sistem hukum yang dianggapnya gagal melindungi pihak yang tidak bersalah dari tuduhan yang tidak berdasar.
"Pengacara yang menggunakan Jane Doe sebagai alat untuk merampok uang kini berhasil lolos tanpa konsekuensi apapun. Sistem ini jelas gagal," tegasnya. Ia menekankan pentingnya pengadilan untuk melindungi korban, namun juga mengingatkan bahwa mereka yang tidak bersalah seharusnya dilindungi dari tuduhan yang tidak berdasar. Jay-Z berharap kebenaran akan selalu menang, baik bagi para korban maupun mereka yang difitnah.