Skrillex, Fisher, Lukas & Frank Meriahkan Hari Ketiga DWP 2025, Bikin Penonton Gak Mau Pulang

Oleh: cung2 - 16 Dec 2025

PHOTO: SULINDA SUMARDI
CREATIVEDISC.COM – BALI
 – Setelah seharian Bali diguyur hujan hingga banjir di beberapa titik, semangat party people untuk datang ke Garuda Wisnu Kencana sama sekali tidak surut. Apalagi di hari ketiga Djakarta Warehouse Project 2025, yang sejak awal sudah menjanjikan sesuatu yang berbeda dari dua hari sebelumnya.

Antusiasme itu terlihat jelas. Sejak gate dibuka pukul 16.00 WITA, pengunjung sudah berdatangan. Meski DJ baru mulai bermain pukul 18.00, area DWP sudah ramai oleh mereka yang menghabiskan waktu di game area atau sekadar nongkrong. Namanya juga hari terakhir—sayang kalau tidak dimaksimalkan dengan foto-foto dan ngantri merchandise tas yang bisa nyala ituuuhh~.

Tepat pukul 18.00, tiga panggung mulai bergerak bersamaan. Thincut membuka di The Darker Side, Ozan Dede mengambil alih Orbit360, sementara Adnan Veron memulai di Garuda Land. Dari penampil awal hingga headliner malam itu, Skrillex, terlihat jelas arah Day 3: electronic dengan dominasi bass house dan UK-influenced sound.


PHOTO: SULINDA SUMARDI
Namun, gambaran itu ‘sedikit—dipatahkan’ oleh penampilan ¥ØU$UKE YUK1MATSU. Awalnya, rasa penasaran muncul dari hal yang sangat sepele: nama DJ-nya. Tapi begitu Yousuke (kita tulis pakai alfabet latin saja) mulai bermain, yang terdengar benar-benar di luar pakem. Campuran trap, trance, breakbeat, dengan sentuhan melodic, kadang diselipi vokal—aneh, berantakan, tapi justru menarik. Reaksi pertama mungkin, “ini musik apaan sih?” Tapi Yousuke tampaknya tidak peduli. Ia tetap memainkan dunianya sendiri, dan anehnya… penonton ikut larut. Sampai artikel ini ditulis, genre-nya masih sulit dijelaskan. Tapi satu hal pasti: enaak, dan unexpectedly ngangkat di jam sore menuju malam.

Bagi yang ingin mengistirahatkan telinga dari bass rapat di Garuda Land, The Darker Side menawarkan suasana yang lebih nostalgia lewat Cyril. Ia me-remix lagu-lagu lama seperti ‘Still Into You’ (Paramore), ‘There She Goes’ (The La’s), hingga ‘The Power of Love’ (Celine Dion) ke versi melodic house. Hasilnya: joget santai, senyum, dan nyanyi bareng—plus bonus “keramas gratis” di booth sponsor, hehe.


PHOTO: SULINDA SUMARDI
Masih di area The Darker Side, duo Lukas & Frank hadir dengan konsep DJ set yang dipadukan dengan saxophone live. Kombinasi ini menciptakan nuansa sendiri—lebih hangat, lebih live, tapi tetap danceable. Namun tak lama kemudian, arus penonton mulai bergerak ke Garuda Land. Alasannya satu: Fisher.


PHOTO: SULINDA SUMARDI
Selain Skrillex, Fisher memang jadi magnet utama Day 3. Area Garuda Land penuh sesak menanti set-nya. Visual wajah Fisher di layar DWP yang ikonik langsung mencuri perhatian, seiring track-track yang super danceable seperti ‘Somebody’, ‘World Hold On’, ‘Sexy B***h’, hingga ‘TAKE IT OFF’. Permainan lampu, laser, api, dan kembang api terasa menyatu dengan musiknya. Ada satu momen kecil saat Fisher sedikit miss beat saat transisi lagu, tapi atmosfer sama sekali tidak turun. Ia menutup set dengan ‘One More Time’, naik ke atas meja DJ, dan—tentu saja—mengabadikannya di Instagram Story.

Usai Fisher, panggung mendadak gelap selama sekitar lima menit. Sepertinya semua sudah tahu: ini waktunya Skrillex.

Set dibuka langsung dengan track-track hardnya, salah satunya ‘VOLTAGE’, dan energi naik drastis saat ‘Levels (Avicii – Skrillex Remix)’ menghantam. Confetti, laser, dan beat yang keras membuat area Garuda Land berubah jadi lautan euforia. Skrillex tampil begitu all-out sampai akhirnya memperpanjang set selama 30 menit dari jadwal. Ia bahkan turun dari panggung untuk menyapa dan tos dengan party people di barisan depan—gestur kecil, tapi terasa personal.

DWP 2025 hari ketiga ini: bass-heavy, eksperimental, dan penuh kejutan. Bukan sekadar pesta penutup, tapi penegasan bahwa DWP berani bermain di spektrum yang lebih luas. Apalagi dengan Skrillex yang ‘nggak mau pulang’, rasanya sulit membayangkan penutup yang lebih pas dari itu.

Author

cung2

More from Creativedisc