Novo Amor, Beach Fossil dan Beberapa Band Indie Indonesia Sukseskan Music Gallery 2018

Oleh: budi-susanto - 15 Mar 2018 | Views: 27

Bertempat di Kuningan City Ballroom, Jakarta. Sehari sesudah Hari Musik Nasional tepatnya 10 Maret 2018, Music Gallery kembali digelar. Memasuki umur ke 8, project tahunan yang dimotori oleh mahasiswa BSO Band Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia berhasil menarik perhatian ribuan penikmat musik dari bebagai kalangan. Mengusung tema “Sound Garden” event ini menyuguhkan sederetan musisi lintas genre baik lokal maupun mancanegara.

Sebelum memasuki stage, disalah satu sudut venue terdapat ruang khusus bagi pengunjung yang tertarik dengan artwork. Seperti tahun lalu untuk kegiatan musik dipecah menjadi 2 titik kumpul yaitu intimate Stage di parking area (P6) dan Main Stage di dalam ballroom (P7) yang mana keduanya cukup berjarak. Pun demikian, suguhan panorama kota dari ketinggian gedung begitu memanjakan mata.

Tepat pukul 14.00 WIB, Fletch, kelompok indie pop asal Malang yang dikabarkan baru saja merilis album beberapa waktu lalu tampil manis sebagai pembuka di Main Stage, masih di panggung yang sama The Broto, kuartet doom Jakarta tampil dengan formasi kurang lengkap tanpa vokal di waktu awal sebab mengalami kecelakaan namun beruntung ia baik-baik saja dan masih sempat mengisi lagu terakhir.

Berselang 15 menit setelah Fletch menaiki panggung, Lightcraft membuka intimate stage dengan ciamik, lalu menyusul Cherry Pugs, Mantra Vutura. Semakin lama, semakin seru, kota sepertinya asik sendiri dengan nyala lampu dari gedung-gedung pencakar langit, begitupun para audience yang rela berlari-lari untuk berpindah stage demi mengejar penampilan musisi kesayangannya. Heals mengambil tempat, melalui tembang Void dan False Alarm, tepuk tangan penonton membalas aksi mereka. Sorak menyambut kehadiran Jason Ranti, pria yang bisa di sapa Jeje ini memang patut disimak. Permainan gitar, harmonica dan lirik “menggelitik” menjadi racikan tawa sekaligus perenungan. Riuh meningkat kala Mondo Gascaro dan White Shoes & The Couples Company menaiki main stage, menampilkan sebuah kolaborasi harmonis. Tak ketinggalan juga ada penampilan dari Danilla, solois wanita yang lagi naik daun. Danilla telah merilis album keduanya "Lintasan Waktu" pada bulan Agustus lalu.

Sampailah saatnya yang paling ditunggu-tunggu. Novo Amor menjadi salah dua penampil internasional tahun ini. Kelompok besutan pria asal Wales, Ali John Meredith-Lacey ini tampil dalam format full band bersama Ed Tullet, kompatriot utamanya di album penuh terbaru Novo Amor, “Heiress”. Ballroom seketika menjadi padat akan penonton yang penasaran dengan penampilan mereka pertama kali di Indonesia. Ada 10 lagu yang dibawakan Novo Amor malam itu, dibuka dengan lagu “Silvery”, dan “Colourway” disertai visual layar panggung bertema alam memberikan serangan goosebumps yang tidak dapat terelakkan.

Namun ketika intro di lagu ke 3 yaitu “Enbody Me”, kabel gitar Ali tiba-tiba bermasalah, perbaikan teknis dilakukan sekitar 5 menit, selama itu anggota lain berinisiatif memainkan instrument agar tidak hening. Walaupun begitu, saya salut terhadap penonton yang tetap sabar menunggu dan bertepuk tangan sebagai tanda dukungan. “Thank you” ucap Ali tersenyum tampak lega kala gitarnya sudah kembali dapat bersuara.

Lanjut ke lagu “Holland”, “Carry You”, “Faux”, “Alps”, “From Gold”. Pada lagu “Anchor”, Ali bermain solo keyboard, sangat romantis!, Pada penampilan malam itu ia bercerita tentang lagu “Terraform”, yang mana video klipnya mengangkat kehidupan penambang sulfur kawah Ijen.”we want more, we want more” pinta penonton serentak, namun apa boleh buat, penonton harus puas dengan “Terraform” sebagai nomor penutup. Masih di main stage, setelah Novo Amor usai tampil, ada band Sore yang penampilannya cukup ditunggu oleh para penonton.

Beach Fossils menutup puncak acara malam itu, adrenalin yang tersisa ditumpahkan sehabis-habisnya. Nuansa dream pop memancing rapat barisan penonton untuk memadati ballroom, Dustin Payseur berserta kawan-kawan pun tampil lincah menggemaskan dan hampir di setiap kesempatan antara perpindahan lagu, Dustin berkata “I love you”. “Generational Synthetic”, “Shallow”, “Vacation”, “What a Pleasure”, “Sleep Apena” menjadi beberapa list wajib dari 12 judul lagu yang berhasil menggiring penonton untuk bernyanyi bersama dan ber-stage dive ria.

Malam itu di Music Gallery, sungguh seru sekali!

Photo by: Budi Susanto

Teks by: Dio

budi-susanto