admincd
Released by: Warner Music Indonesia
Salah satu kelebihan Lenny Kravitz adalah dia setia dengan warna musik yang diusuungnya. Bahkan dalam album kesembilannya ini. Black And White America, kita masih dapat merasakan sentuhan akar blues dan soul dalam corak yang retro dalam funk rock yang dibawanya. Ini memang seolah-olah membuat kita terbawa dalam mesin waktu dan kembali ke dekade 50-an dan 60-an dimana musik hadir lebih organik dan juga sederhana namun tak pernah kehilangan unsur fun-nya.
Pengaruh James Brown atau Marvin Gaye jelas terdengar saat kita mendengarkan album ini, bahkan semenjak track pertama Black and White America yang kental dengan nuansa bluesnya. Dan langsung disusul dengan semangat rock n'roll dalam Come and Get It. In The Black mungkin terdengar seperti sebuah anthem lantai disko, namun tetap saja riff gitar mendampingi dengan setia.
Rock sentimental, atau rock dalam pengaruh retro yang kental, pun banyak terdapat dalam album ini. Coba dengar saja track Stand yang seolah-seolah ia terdengar sebagai sebuah pop-anthem 50-an dimana tepukan tangan menjadi pengiring ketukan drum yang berderap. Mengajak kita untuk bergoyang untuk mengikuti iramanya. Yang mempunyai gaya setipe namun hadir dalam corak yang lebih "keras" dan up-tempo dapat disimak dalam Rock Star City Light
Selain vokal yang juara, tentu saja Kravitz seorang gitaris handal, sehingga ia tetap memberi kesempatan kepada dirinya untuk tampil solo dengan menampilkan rif panjang yang memikat, seperti yang diperdengarkannya di Looking Back On Love, misalnya. Gitar seolah-olah menjadi salah satu alat komunikasi yang aktif dan juga atraktif. Menari-nari dengan lincah mengantarkan sebuah melodi yang keren.
Namun Kravitz tidak selamanya terjebak dalam mesin waktu (yang bukan berarti jelek), karena nuansa kekinian dapat didengar dalam Boongie Drop yang menampilkan Jay Z dan DJ Military. Sebuah track dengan pengaruh hip-hop yang kental dan sangat easy listening. Vokal rap Jay Z cukup efektif dalam memberi penekanan tersebut. Sedang dalam Sunflower, giliran Drake yang membantu dirinya dalam memberi aksentuasi kontemporer pada nomor urban jazz ini.
Tentu saja ada pilihan tertentu mengapa Kravitz memilih Black and White America sebagai judul albumnya. Kabarnya Kravitz coba menangkap perasaanya setelah menyaksikan sebuah dokumenter tentang pemerintahan Amerika setelah pemerintahan Obama. Dan tentu saja latar belakang dirinya sebagai bagian dua kultur budaya yang berbeda.
Opini-opini politis Kravitz mungkin tidak terdengar vokal, malah ia cenderung mengajak kita untuk lebih berfikir secara lebih mendalam, ketimbang membuang emosi secara berlebihan. Coba dengarkan saja The Faith of a Child. Dengan monolog yang biasa dipakai lagu-lagu lawas, Kravitz menawarkan propagandanya, dalam sebuah lagu mid-tempo sederhana yang menyejukkan. Atau nomor balada, Dream, yang lembut dan antemik. Kravitz bernyanyi dengan penuh perasaan, membawa emosi yang diperlukan. Menjadi pengantar yang sempurna, sebelum album ditutup oleh Push, sebuah nomor mid-tempo yang enerjetik.
Black And White America membuktikan jika Lenny Kravitz masih mempunyai musikalitas yang prima. Kecintaanya pada skena musik klasik tetap dapat menjadi latar bagi dirinya untuk mengantarkan musik rock kontemporer yang diusungnya. Mungkin album ini terdengar sedikit monoton, akan tetapi ditangan Kravitz, rock tetaplah sebuah musik yang penuh dengan semangat dan bergelora dan yang pasti tetap efektif dalam menyuarakan isu-isu politik yang terkini.
Rate this album: [ratings]
(Haris / CreativeDisc Contributor)
TRACKLIST:
01. "Black and White America" – 4:35
02. "Come On Get It" – 4:26
03. "In the Black" – 3:24
04. "Liquid Jesus" – 3:28
05. "Rock Star City Life" – 3:24
06. "Boongie Drop" (featuring Jay-Z and DJ Military) – 3:49
07. "Stand" – 3:20
08. "Superlove" – 3:29
09. "Everything" – 3:38
10. "I Can't Be Without You" – 4:48
11. "Looking Back on Love" – 5:36
12. "Life Ain't Ever Been Better Than It Is Now" – 4:17
13. "The Faith of a Child" – 4:06
14. "Sunflower" (featuring Drake) – 4:14
15. "Dream" – 5:11
16. "Push" – 4:23
