Album of the Month: Christina Perri - Head or Heart

Oleh: admincd - 02 Apr 2014

Released by: Warner Music Indonesia

Typecast mungkin adalah hal yang coba dihindari oleh Christina Perri, sehingga dalam album keduanya ia mencoba menghindari kesan sebagai pengusung lagu-lagu balada melankolis ala Jar of Hearts atau A Thousand Years. Tapi Head or Heart tidak bisa tidak tetap mengimbuhi dirinya dengan beberapa lagu dengan semangat yang sama, karena hey, jika formula yang sama terbukti ampuh, mengapa tidak diulang?

Oleh karenanya Perri kembali lagi dengan kekuatannya, power-ballad yang dibangun secara perlahan sebelum menemukan momentum yang menggugah di bagian chorus yang memorable. Piano lagi-lagi menjadi intsrumen yang paling kuat dalam membantu membangun atmosfirnya. Human, demikian judul lagu yang ditulis oleh Perri bersama Martin Johnson ini dan diset sebagai single andalan Head or Heart.

Lagu-lagu setipe Human bisa ditemui dalam Sea of Lovers, yang meski di bagian chorus harus dengan cukup menggebu, namun di buka dengan sentuhan melankolis yang padu. Yang langsung di susul oleh track berjudul Words dimana Perri bernyanyi dengan penuh perasaan, meski melengkingkan vokalnya. Piano dan orkestrasi membuat lirik seperti "the scariest part is letting go," terasa lebih syahdu dan menyesakkan. Dalam Butterfly bahkan ia memercayakan piano hadir mendominasi dalam menyanyikan lagu "sedih"nya, tapi memang pas dan tepat guna.

Tapi Head or Heart juga punya lagu yang tampaknya merupakan upaya Perri agar tidak senantiasa berada di wilayah yang sama. Maka ia menghadirkan banyak track yang cukup berbeda. Contohlah Burning Gold. Bukan pop mendayu, meski meski tetap berada dalam koridor musikalitas dirinya yang mengedepankan sisi rock. Manis dan menggoda, Burning Gold diisi oleh vokal Perri yang bernyanyi dengan antusiasme yang menggoda. Seperti Florence and the Machine dalam versi yang lebih ngepop? Mungkin.

Setelah itu ada I Don’t Wanna Break yang lebih up-beat dan mengedepankan rock, meski tidak terlupa untuk tetap mempertahankan cita rasa pop. Dan meski bertempo cepat, I Don’t Wanna Break masih terdengar seperti sebuah anthem galau, karena pada beberapa bagian Perri menyanyikan lagunya dengan penuh perasaan.

Hadir pula duetnya dengan Ed Sheeran yang juga dikenal sebagai penyanyi yang mampu membawakan lagu-lagu balada penuh menyentuh. Namun, untuk melawan typecast, ia justru mengajak Sheeran menyanyikan Be My Forever dengan gaya riang dan enerjik yang menggelitik. Kerjasama mereka ternyata cukup kompak dalam mengantarkan semangat ceria yang ingin disampaikan oleh lagunya.

Yang patut juga untuk disimak adalah Lonely Child, dimana Perri cukup tanggap membalut lagunya dengan unsur Cha-cha-cha dan latin, meski vokal Perri kadang tetap terdengar sedih. Setidaknya ini merupakan variasi yang cukup segar.

Jadi Head or Heart masih terdengar sangat Christina Perri-esque sekali, terlepas dari uji-coba untuk menghadirkan sesuatu yang berbeda. Tapi tidak masalah, karena lagu-lagu yang terkandung dalam Head or Heart menyenangkan untuk disimak dan tidak pernah membosankan.

Setiap lagu dapat disimak sendiri-sendiri sebagai lagu mandiri yang kuat. Tapi juga menjalin sebagai satu kesatuan saat dirangkum dalam Head or Heart. Menjadikannya sebuah album pop yang cukup berkesan untuk disimak.

Pemilihan judul album juga menantang perhatian. Jadi, apakah kita menggunakan otak atau hati untuk menyimaknya? Itu terserah bagi yang mendengarkan tampaknya.

Official website

Rate the album:

[ratings]

Buy album on iTunes

(Haris / CreativeDisc Contributor)

TRACKLIST

1."Trust" 3:32

2."Burning Gold" 3:45

3."Be My Forever" (featuring Ed Sheeran) 3:20

4."Human" 4:10

5."One Night" 3:06

6."I Don't Wanna Break" 3:53

7."Sea of Lovers" 3:37

8."The Words" 4:14

9."Lonely Child" 3:45

10."Run" 4:20

11."Butterfly" 3:47

12."Shot Me in the Heart" 3:43

13."I Believe" 4:41

admincd
More from Creative Disc