Released By: Universal Music Indonesia
Lima tahun hiatus tampaknya menjadi ajang balas dendam bagi solois asal Swedia, Robyn. Sepanjang 2010 kemarin Robyn telah merilis dua album dan satu EP yang masing-masing dilabeli dengan Body Talk, sebagai sebuah seri bagian 1 sampai 3. Dengan total 21 lagu yang tersebar dalam 3 bagian, seolah-olah menegaskan jika selama periode hibernasinya Robyn tetap produktif dan menghasilkan karya. Sebagai penutup, diakhir tahun, tepatnya November 2010, ketiga album tersebut kemudian sisarikan dalam sebuah kompilasi yang bisa disebutkan sebagai sebuah kumpulan lagu terbaik dalam trilogi Body Talk.
Mendengarkan album ini ada keuntungan dan ada kekurangannya. Kelebihannya adalah kita tidak perlu repot-repot mencicil untuk mendengarkan seluruh Body Talk, karena album ini telah mengumpulkan materi yang dianggap paling menonjol dari ketiga album tersebut. Sedang kekurangannya adalah kita kehilangan momen utuh album ini dan melewatkan beberapa lagu yang sebenarnya tidak kalah menariknya. Terlepas dari itu, sebagai sebuah kompilasi, Body Talk telah menjalankan tugasnya dengan baik.
Limabelas lagu yang terdapat dalam album ini adalah bukti bahwa Robyn tidak hanya handal bernyanyi akan tetapi juga menulis dan mengaransemen lagu-lagunya. Body Talk adalah sebuah album elektro-pop yang tidak hanya memerhatikan lirik dan hook yang catchy namun tetap menjaga estetika sebagai sebuah musik berkelas. Setiap liukan melodi dan nada tetap dijaga dalam sebuah alur, sehingga tidak mengherankan jika dari satu lagu kelagu lainnya terasa memiliki benang merah dan kemiripan meski juga terdengar berbeda.
Materinya masih berurusan dengan cinta, romansa dan remeh-temeh yang berhubungan dengan itu, meski juga tidak menganaktirikan lagu-lagu yang berteriak tentang eksistensi seperti Don't F*cking Tell Me To Do, yang seolah-olah menegaskan bahwa dalam album ini Robyn ingin bebas berkarya tanpa didikte oleh label atau siapapun. Yep, Robyn pun bertindak sebagai produser eksekutif dalam album ini melalui Konichiwa Records miliknya. Lagu murung bergaya trance dalam tempo medium seperti None of Dem seolah menjustifikasi keinginan mandiri Robyn.
Hey, tapi Body Talk tidak melulu berisi resistensi kok. Secara umum ini adalah album yang mengandalkan beat-beat kencang dan mengajak bergoyang, seolah-olah Robyn ingin memanaskan lantai dansa. We Dance to the Beat, demikian ujarnya dalam lantunan yang bergaya seperti membaca mantera dan berupaya menghipnotis orang lain untuk turut didalamnya. Meski ada juga Dancing On My Own yang memiliki olahan musik menghentak namun malah terasa getir dan murung. Sungguh istimewa.
Meski tidak ada lagi hits sejenis Show Me Love atau Konichiwa Bitches lagi, namun Body Talk tetap menyediakan lagu-lagu seperti Dancehall Queen yang bergaya reggeaton atau Time Machine, sebuah anthem disko yang menghentak dan Hang With Me atau Love Kills, sebuah pop manis yang adiktif, dan harus diakui sebagai sisi komersial dari album ini jika tidak mau disebut jenerik.
Keistimewaan Body Talk memang terdapat pada upaya Robyn dalam memberi jangkauan yang cukup luas untuk hit-hit elektropopnya. Bereksperimen dengan gaya dan alur juga tema namun tidak kehilangan unsur easy-listening. Kompromistis pada satu bagian namun tetap idealis dibagian lain. Robyn seolah ingin membuktikan jika ia adalah nama yang patut diperhitungkan dalam skena pop dunia. Indestructible mungkin contoh terkuat untuk mewakili atmosfir album ini secara keseluruhan.
Untuk pengerjaan album ini Robyn dibantu oleh nama-nama yang cukup familiar, seperti Max Martin dalam Time Machine atau Snoop Dog U sebagai rekan featuring dalam U Should Know Me Better. Klas Åhlund sendiri berperan penting tidak hanya sebagai produser namun juga membantu Robyn menulis sebagian besar albumnya. Kerjasama kompak merekalah yang menyebabkan Body Talk mempunyai feel pop-sih yang menyegarkan namun tetap eklektik dalam menyajikan musik yang berkelas. Apakah berlebihan jika 'Body Talk' disebut sebagai salah satu album dance/pop terbaik untuk 2010? Rasanya tidak. Karena ganjaran sebagai Best Dance Recording untuk lagu Dancing On My Own dalam ajang anugerah Grammy Awards ke 53 yang lalu merupakan salah satu buktinya.
(Haris / CreativeDisc Contributors)
Rate This Album: [ratings]
Tracklist:
1."Fembot" 3:35
2."Don't F*cking Tell Me What to Do" 4:13
3."Dancing on My Own" 4:48
4."Indestructible" 3:40
5."Time Machine" 3:38
6."Love Kills" 4:27
7."Hang with Me" 4:19
8."Call Your Girlfriend" 3:49
9."None of Dem" (featuring Röyksopp)5:12
10."We Dance to the Beat" 4:27
11."U Should Know Better" (featuring Snoop Dogg)4:01
12."Dancehall Queen" 3:41
13."Get Myself Together" 3:43
14."In My Eyes" 3:56
15."Stars 4-Ever" 3:59