Interview With The Temper Trap: Siap Rilis Album "Thick As Thieves"

Oleh: welly - 20 May 2016

Band alternative rock asal Australia, The Temper Trap, mampir ke Jakarta untuk hadir di acara press conference We The Fest pada tanggal 11 Mei lalu. Acara Festival We The Fest sendiri akan digelar oleh promotor Ismaya Live selama 2 hari tanggal 13 dan 14 Agustus 2016. Buat yang belum tahu, salah satu personil The Temper Trap berasal dari Indonesia lho, dia lahir di Manado yaitu Abby Rai Chrisna Mandagi atau lebih dikenal dengan nama Dougy Mandagi. CreativeDisc berkesempatan mengobrol dengan 2 personil The Temper Trap , Joseph Greer dan Dougy Mandagi. Yuk simak obrolan kita berikut ini:

CD: Menurut kamu gimana caranya agar talent / musisi di Indonesia bisa bergabung dengan band internasional? Seperti kalian (Dougy) dengan The Temper Trap. Apakah suatu kebetulan karena Dougy tinggal di Australia?

Dougy : Hmmm.. Sebenarnya aku sudah lama nggak tinggal disini (Indonesia), jadi aku kurang paham band apa yang lagi naik daun. Waktu aku masih tinggal disini, musik kita gitu-gitu aja, sama. Mungkin sekarang sudah beda. Jadi menurutku, untuk menarik perhatian dunia Internasional, kita harus tampil orisinil, jangan selalu bikin yang sama. Itu harus yang datang dari jati diri sendiri. Mungkin bisa dengan memakai instrumen musik tradisional Indonesia, supaya unik. Mungkin sekarang sudah banyak, aku nggak tahu. Kalau soal gabung ke band luar negeri, menurutku kesempatan itu pasti akan ada. Sekarang zaman sudah mudah, kemana-mana mudah, dan banyak orang Indonesia yang berbakat main musik. Saranku bagi mereka yang mau gabung dengan band-band luar adalah berbaur dengan mereka. Masalahnya, orang Indonesia kalau belajar di luar negeri itu kumpulnya sama anak Indonesia terus. Ya mungkin perbedaan budaya dan bahasa jadi halangan. Kalau kita jauh-jauh keluar negeri, ya kita harus coba.

CD: Sebukan 5 hal yang fans ngga tahu soal The Temper Trap?

Dougy : Waktu kecil, Josh adalah bintang film.

Josh : Aku ada di…

Dougy : Xena Warrior Princess!

Josh : Aku nggak dapat peran penting, sebenarnya. Dougy saat ini melakukan Muay Thai Kick Boxing dan Johny juga, mereka pernah bertanding, mereka cukup serius melakukannya. Toby mulai belajar Bahasa Spanyol. Dia mulai fasih dalam waktu satu setengah tahun ini dan kurasa dia mulai mahir berbicara Bahasa Spanyol. Itu baru tiga hal. Waktu pertama kali aku datang ke toko kelontong tempat anak-anak di band ini bekerja, di Melbourne, aku masuk ke toko itu dengan keadaan alisku yang botak. Waktu itu aku sedang mencari pekerjaan. Dougy bekerja di sana dan waktu aku pergi, Dougy bilang ke manajernya “Jangan benci orang itu“ aku terlihat paling aneh.

Dougy : Aku nggak tahu apa lagi. Aku serahkan ke kamu deh yang satu lagi.

Josh : Oooh iya aku ada satu lagi. Dougy sangat benci jika celananya ada nodanya atau apapun. Jadi jika kamu menumpahkan sesuatu dicelananya dan bikin kotor, dia tidak suka dan dia akan marah.

Dougy: Jangan kotori celana putihku!

CD: Bisa ceritakan tentang tour terbaru?

Dougy: Kami sudah merilis dua single di Australia dan Selandia Baru. Yang pertama berjudul “Thick as Thieves“ dan yang kedua “Fall Together“ dan kami baru tur untuk mempromosikan kedua single itu dan album kami yang akan dirilis tanggal 10 Juni. Kami memulai tur di Sydney lalu ke Melbourne, Brisbane dan Selandia Baru, kampung halaman Josh. Setelah dari sini (Jakarta) kami berdua akan ke Singapura, jadi sekarang kami sedang dalam tur promo. Setelah itu ke Tokyo selama empat hari, hari lalu London untuk memulai tur UK, diikuti dengan tur Eropa terus Amerika.

CD: Tapi full band atau berdua aja? Sampai kapan?

Dougy : Full band. Seluruh personel band, bukan hanya kami berdua seperti sekarang.

Josh : Kami akan bernyanyi sampai nggak ada yang mau mendengar lagi. Ya, kurasa saat ini kami akan tur sampai November. Tapi bukan berarti kami nggak akan melakukan apa-apa lagi setelahnya.

Dougy : Jadi jadwalnya terus bertambah setiap hari. Kami berharap di tahun 2017 kami masih manggung.

CD: Josh, apa sifat Dougy yang membuatmu ragu?

Josh : Kami sudah berteman cukup lama, saking dekatnya, kami seperti bersaudara, dan kami saling menghargai. Kami juga saling menjaga. Menyenangkan, selalu berkumpul bersama dan merasa nyaman. Ya kamu tahu kami selalu ingin bersama dan kami berteman.

CD: Apa yang akan kita lihat pada penampilanmu di We The Fest nanti? Apa kalian tidak bosan memainkan lagu “Sweet Disposition“ di setiap gig?

Dougy : apa kamu sudah muak mendengarkannya?

Tentu saja tidak. Kami suka mendengarkannya

Dougy : Itulah alasan kami terus memainkannya. Setiap kami memainkannya ke penonton, penonton menggila. Aku merasa senang. Kami nggak pernah bosan memainkannya. Tentang apa yang akan kami tampilkan nanti, kami bukan band yang membosankan. Kami nggak akan hanya berdiri lalu bergumam. Ini adalah acara rock dengan energi yang tinggi dan kamu akan lihat kami bermain dengan passion, dengan hati. Dan tentu saja akan jadi acara yang spesial.

CD: Apa ada rencana untuk bikin lagu bahasa Indonesia?

Dougy : Pemain bass kami selalu menanyakan itu. Mungkin. Siapa tahu. Kita lihat saja nanti. Mungkin nanti di WTF, mungkin akan ada lagu bahasa India. (tertawa)

https://www.youtube.com/embed/pVlB6eF2Y3A


CD: Punya alasan khusus untuk art cover album “Thick Of Thieves“ karena ada dua sosok memakai topeng serigala?

Dougy : Foto itu sebenarnya diambil dari Instagram Johny. Rencana awalnya, kami berempatlah yang akan tampil di cover album. Tapi waktu kami sedang mencari foto untuk cover album “Thick as Thieves“, aku punya ide, aku bilang di Instagram Johny ada foto keren, foto dua anak kecil yang bertopeng serigala, lalu Penata Artistiknya bilang kenapa nggak itu aja yang jadi cover albumnya? Foto itu lebih bagus daripada kami berempat. Dan “Thick as Thieves”, Thieves berarti pencuri. Nah, sesama pencuri mempunyai solidaritas atau kesepakatan untuk tidak saling mengadu. Jadi itu merefleksikan kami sebagai teman dan band yang sudah lama, dan aku kenal Johny sejak usia 13 tahun. Jadi kami sangat dekat. Kami punya kesepakatan persaudaraan.

CD: Apa yang akan kamu lihat dari The Temper Trap dalam 10 tahun mendatang?

Josh : Kami berusaha membuat band ini terus berkembang. Aku sangat percaya pada setiap orang di band untuk membuat musik. Kami bekerja keras untuk album selanjutnya sebagai lanjutan perkembangan visi kami dalam bermusik. Sejauh mana kami akan melangkah. Kami tidak hanya akan mewariskan satu atau dua album. Amin.

Begitulah obrolan Creative Disc bersama The Temper Trap. Usai sesi interview, Dougy dan Josh tampil secara akustik membawakan tiga lagu baru mereka sebagai penutup konferensi pers sore itu. See you at We The Fest!

Special Thanks to Ismaya Live!

Interview by Dyah

welly
More from Creative Disc