Pada awal 2000an sebuah gerakan musik bernama emo tiba-tiba menjadi identitas pemuda dunia saat itu ditengah ketidakpastian kehidupan di era modern. Band seperti My Chemical Romance, Dashboard Confessional, Saves The Day dan Taking Back Sunday menjadi garda terdepan dalam menyebarkan genre ini sehingga menjadi tren yang menjadi bagian dari sejarah musik dunia. Lirik yang emosional dan beresonansi dengan pendengarnya yang kebanyakan kaum muda yang masih labil dalam mencari jati diri menjadi faktor kenapa emo laku keras pada saat itu. Tetapi semua band tersebut patut berterima kasih kepada satu grup yang mewujudkan itu semua yaitu Jimmy Eat World.
Melalui album ketiga dan keempatnya yaitu “Clarity” dan “Bleed American” mereka mengenalkan musik emo kepada generasi millenium dengan menyeimbangkan unsur emosional, balada serta raungan alternative rock. Kedua album tersebut menjadi cetak biru band pengikutnya dalam mengembangkan skena emo di era 2000an.
Sebagai sesepuh dalam genre emo Jimmy Eat World masih konsisten dalam memberikan musik yang emosional dibalik perkasanya raungan gitar dan musik yang kencang. Seolah tak lekang oleh waktu mereka terus bertahan dan semakin bersikap dewasa di tengah lunturnya skena emo dari tahun ke tahun dan pembuktian bahwa mereka masih bisa konsisten dengan apa yang mereka bawakan dari dulu tercermin pada album kesembilan mereka “Integrity Blues”.
Tidak seperti album sebelumnya “Damage” yang seolah masih mencari landasan untuk berpijak di usia yang semakin menua pada “Integrity Blues” mereka terlihat lebih yakin dan lebih galau dalam waktu bersamaan. Jim Adkins sebagai penulis lirik utama band ini mengatakan bahwa “Integrity Blues” adalah sebuah kondisi di mana ketika kita sudah mentok dengan apa yang kita inginkan. Ia juga mengandaikan mood di album ini seperti seseorang yang terlalu mengejar tujuan semunya dan melupakan hal di sekitar kita yang lebih realistis.
Wajar jika “Integrity Blues” adalah sebuah album yang mempertanyakan integritas kita dalam menjalin hubungan, menempuh kerasnya kehidupan dan mencari siapa diri kita sebenanrnya. Konsep seperti itu memang sudah sesuai dengan estetika emo tetapi ia memandang itu semua dari seseorang yang sudah memasuki kepala empat sehingga “Integrity Blues” adalah album yang mature dari semua diskografi Jimmy Eat World.
Dengan bantuan Justin Meldal-Johnson yang pernah mengurus M83 dan merubah citra Paramore terwujudlah sebelas lagu yang emosional dan mampu beresonansi oleh pendengarnya yang mengalami krisis kepercayaan pada umur 20an – 40an.
Album dibuka dengan “You With Me” yang mengembalikan esensi alternative rock 90an yang jangly dengan lirik yang mempertanyakan relationship yang simpel tapi menohok (“What makes our love so hard to be?/Is it you? Or is that you with me?”). “Sure and Certain” bermain di ranah emo pop yang mereka agungkan. “It Matters” merupakan sebuah lagu galau yang mampu menusuk pendengarnya yang mengalami frustasi dalam hidupnya. “Pretty Grids” bermain pelan.
“Pass The Baby” menunjukkan sisi eksperimental dari Jimmy Eat World yang sempat hilang karena digarap tidak maksimal. Lagu ini dimulai dengan beat drum machine dan post-dubstep ala James Blake dan The xx pada paruh pertama lagu sebelum dihajar dengan riff metal yang bertubi-tubi layaknya The Mars Volta dan Mastodon. “Get Right” adalah cerita seseorang yang terjebak dalam dilema hidup antara meraih mimpi imajinernya atau melihat realita yang ada. Suasana lagu semakin maksimal karena dibuat dengan memaksimalkan gemuruh gitar yang seolah melambangkan pertempuran emosi subjek pada lagu ini.
“You Are Free” adalah nomor power ballad ala Jimmy Eat World yang terdengar uplifting dan motivating tanpa harus terdengar semu. Meski mereka menyuarakan kebebasan tapi mereka juga menyuarakan tanggung jawab sebagai konsekuensi dari umur yang sudah semakin tua. “The End Is Beuatiful” dipengaruhi oleh folk dan pop rock sehingga memunculkan sebuah lagu yang terdengar healing bagi seseorang yang bingung dalam mencari tujuan akhirnya.
“Through” membawakan kembali musik di era “Bleed American” dengan lirik dan musik yang benar-benar merepresentasikan kemarahan dan kelabilan seseorang. “Integrity Blues” dengan tegas memasukkan unsur ambient dan post-rock ala Sigur Ros dan “Pol Roger” adalah nomor penutup yang membuat kita bernostalgia dengan alunan musik alternative rock 2000’an.
“Integrity Blues” merupakan satu paket keresahan dan refleksi dari seseorang yang sudah mengalami banyak hal dalam hidupnya. Jimmy Eat World masih lancar dalam menyanyikan hal yang berkaitan dengan ketakutan dalam hidup, ketidakpastian dan keretakan dalam hubungan dengan gamblang dan dewasa. Mereka memakai formula dari dua album pamungkas mereka yaitu “Clarity” dan “Bleed American” dalam menciptakan atmosfir untuk “Integrity Blues” sehingga album ini terdengar sebagai sebuah refleksi sekaligus nostalgia dalam satu waktu.
Album kesembilan Jimmy Eat World bukanlah sebuah pencarian jati diri seperti di album sebelumnya, album ini tercipta ketika jati diri sudah ditemukan tetapi masih takut dalam menghadapi hal dalam hidup yang krusial. “Integrity Blues” adalah album yang menyoalkan soal integritas dan keutuhan seseorang dalam menghadapi hidup tanpa harus terdengar membentak atau menggurui dan menjadi salah satu album terbaik dalam diskografi Jimmy Eat World.
TRACKLIST
1. "You with Me" 5:18
2. "Sure and Certain" 3:35
3. "It Matters" 3:54
4. "Pretty Grids" 4:11
5. "Pass the Baby" 5:23
6. "Get Right" 2:49
7. "You Are Free" 4:14
8. "The End Is Beautiful" 4:25
9. "Through" 2:51
10. "Integrity Blues" 3:12
11. "Pol Roger" 6:47
Luthfi Suryanda Atmojo