admincd
Imbas dari pidato kontroversialnya saat Women's March di Washington pekan lalu, sebuah radio di Texas mengumumkan jika mereka tidak akan memainkan lagu-lagu Madonna untuk waktu yang tidak ditentukan, sebagaimana yang tertulis dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh HITS 105, nama radionya, pada Selasa, 24 Januari.
Terry Thomas, general manager radio, menyebutkan dalam pernyataannya jika pelarangan lagu-lagu Madonna di HITS 105 bukan masalah politik, tapi patriotisme. Menurutnya akan terasa salah jika memutar lagu-lagu Madonna dan membayar royalti kepadanya sementara sang Ratu Pop memperlihatkan sentimen yang tidak Amerika sama sekali.
Ia juga menyarankan radio-radio lain untuk mengikuti jejak HITS 105. "If all stations playing Madonna took their lead from us, that would send a powerful economic message to Madonna," kata Terry. Namun karena Nielsen tidak melakukan monitoring kepada HITS 105, belum diketahui apakah radio ini memang memutar lagu-lagu Madonna sebelumnya atau tidak.
Ini bukan kali pertama Madonna mendapat kecaman akibat pidatonya tersebut. Mantan juru bicara Gedung Putih, Newt Gingrich, menganggap jika sang penanyi perlu ditangkap. Menurutnya pidato Madonna dan aksi vandalisme yang dilakukan oleh para demonstran merupakan bagian dari fasisme sayap kiri yang tengah berkembang. Menurut Newt Madonna adalah bagian darinya sehingga harus ditangkap.
Kontroversi yang dipicu Madonna adalah saat ia berbicara di hadapan sekitar 500.000 orang dan berkata jika ia merasa marah setelah pemilu dan memiliki ide untuk meledakkan Gedung Putih, meskipun ia tahun itu tidak akan mengubah apapun. Menanggapi kecaman akibat pidatonya tersebut, Madonna berkata, "I am not a violent person, I do not promote violence and it's important people hear and understand my speech in its entirety rather than one phrase taken wildly out of context."
