Album of the Day: Yellow Claw - Los Amsterdam

Oleh: admincd - 06 May 2017

Mad Decent

Di awal 2010-an, di mana skena EDM berkembang dan mengemuka dengan pesat, maka barisan musisi atau DJ yang berkecimpung di ranah tersebut pun terangkat pula namanya alih-alih dikenal hanya di kalangan tertentu. Status mainstream yang diraih para musisi EDM ini sukses menjadikan banyak dari mereka begitu populer tak kalah dibandingkan bintang pop. Begitu juga dengan Yellow Claw yang berasal dari Belanda. Apalagi genre utama yang mereka usung, trap, saat itu tengah bersinar-sinarnya. Sehingga tidak heran jika album debut mereka, "Blood for Mercy" (2015) disambut dengan antusias.

Dua tahun kemudian berlalu. Telah terjadi banyak perubahan dalam waktu yang bisa dibilang relatif singkat. Pertama; datang dari Yellow Claw sendiri. Kini mereka harus berganti format menjadi duo, setelah MC Bizzey memutuskan untuk keluar karena fokus ingin menjalani tugas baru sebagai ayah, menyisakan hanya Jim Aasgier dan Nizzle sebagai penggerak Yellow Claw. Kedua; ada pergeseran trend dalam ranah EDM di mana banyak sub-genre yang semula menjadi usungan utama mulai dipinggirkan (meski tak ditinggalkan begitu saja), termasuk trap.

Perubahan-perubahan tersebut yang mungkin menyebabkan ada pergeseran atau perombakan dalam musikalitas yang ditawarkan Yellow Claw dalam sophomore mereka, "Los Amsterdam". Gejala ini sudah ditunjukkan semenjak Yellow Claw merilis single-single jauh sebelum album dirilis.

'Invitation' yang menampilkan vokal dari Yade Lauren adalah single pertama yang mereka lepas pasca "Blood for Mercy". Sungguh sebuah track yang mengejutkan karena menghadirkan Yellow Claw dalam corak berbeda. Jika tidak disebut nama mereka secara langsung, maka sulit bagi kita untuk mengidentifikasi 'Invitation' sebagai pemilik lagu. Mengapa tidak? Lagunya adalah sebuah pop-ballad dalam gaya dancehall, yang tidak hanya catchy, namun juga memiliki kandungan sisi emosional yang kuat pula di dalamnya.

Lantas mereka menyusulnya dengan 'Love & War', masih bersama Lauren, dalam future bass, yang saat single ini dirilis circa 2015/2016 begitu mewabah. Mengingat secara ritme atau ketukan future bass mirip dengan trap, setidaknya lagu bisa memuaskan kerinduan penggemar Yellow Claw akan genre tersebut. Setelahnya Yellow Claw menghadirkan 'Good Day', yang meski mengundang DJ Snake (juga dikenal sebagai pengusung trap) sebagai kolaborator, namun lagu yang vokalnya diisi oleh Elliphant ini justru hadir dalam sebuah pop-electronic berbumbu synth 80-an.

Untungnya ini bukan berarti jelek, karena justru menjadikan Yellow Claw sebagai musisi yang eklektik, terutama di sektor EDM, karena mereka mampu mengkomposisi materi dengan kredibel sehingga tetap menarik untuk disimak meski berada di wilayah aman mereka.

Meski begitu bukan berarti Yellow Claw meninggalkan trap begitu saja. Setidaknya dibuktikan saat mereka merilis 'Light Years' bersama Rochelle (reuni setelah single 'Shotgun' di tahun 2013), trap masih dengan sangat perkasa dipersembahkan. Oleh karenanya kita tidak usah takut jika Yellow Claw meninggalkan trap, atau juga hardstyle, begitu saja. Album "Los Amsterdam" masih diamunisi secara prima dengan sub-genre tersebut.

Maka kita bisa menemukan 'Stacks' yang berkolaborasi bersama Cesqeaux serta menampilkan Quavo dan Tinie Tempah sebagai pengisi bagian rap untuk trap bergelora ini. Ada juga 'City of Lockdown' bersama Juicy J dan Lil Debbie yang tak kalah enerjiknya. Tidak bisa terlewat pula kerjasama bersama GTA dalam 'Hold On To Me' yang akan membuat kita terhanyut dalam euforia drop dan beat lagunya. Trap yang lebih pop dan ringan pun dihadirkan dalam 'Rose Horizon' atau 'Without You' yang pastinya akan memuaskan pendengar Yellow Claw.

Hanya saja memang sulit dihindari kesan jika Yellow Claw tidak lagi menjadikan trap/hip-hop/hardstyle sebagai menu utama. Setidaknya dalam "Los Amsterdam". Album cenderung memiliki kandungan variatif secara genre dan juga nuansa. "Los Amsterdam" seperti menjadi ajang Yellow Claw untuk memijakkan kaki di berbagai warna lain dan mencoba membuktikan jika mereka mampu untuk itu.

Oleh karenanya ada tawaran pop-house cantik seperti dalam 'Open' yang berkolaborasi bersama Moksi, future bass yang kembali diusung dengan 'Friends In The Dark' dan 'Last Paradise'. Bahkan track bergaya synth-pop/new wave, 'Home' dan menampilkan vokal mendayu dari Sophie Simmons ditugaskan sebagai track pembuka album.

Jadi, secara umum "Los Amsterdam" masih merupakan album yang memuaskan dari Yellow Claw. Secara musikalitas, mereka masih prima dalam menyajikan trap-trap menggebu. Sementara ekspansi mereka secara genre tidak mengkhianati esensi atau karakteristik musikalitas Yellow Claw itu sendiri. Mereka tidak harus terjerat dalam jebakan pasar agar tetap eksis dengan menghadirkan lagu-lagu yang mengulang formula sama dan terbukti sukses, walau hasil akhirnya adalah lagu-lagu random yang cenderung membosankan. Sebuah kasus yang contohnya bisa merujuk pada album debut The Chainsmokers, " Memories...Do Not Open".

Dengan dua album solid yang terdengar berbeda namun juga sama, maka percayalah, jika Yellow Claw mampu membuktikan mereka sebagai musisi EDM dengan integritas dan musikalitas terjaga dan senantiasa berada di garda terdepan. Dan itu dilakukan tanpa harus memaksakan diri untuk senantiasa berada di wilayah populer.

Official Website

Tokopedia

TRACKLIST

1. Home (feat. Sophie Simmons)

2. Without You (feat. The Galaxy & Gia Koka)

3. Love & War (feat. Yade Lauren)

4. Good Day (feat. DJ Snake & Elliphant)

5. Open (feat. Moksi & Jonna Fraser)

7. City on Lockdown (feat. Juicy J & Lil Debbie)

8. Friends In the Dark (feat. Otis Parker)

9. Stacks (feat. Quavo, Tinie Tempah & Cesqeaux)

10. Last Paradise (feat. Sody)

11. Light Years (feat. Rochelle)

12. Hold On To Me (feat. GTA)

13. Rose Horizon (feat. STORi)

14. Invitation (feat. Yade Lauren)

admincd
More from Creative Disc