Mengenang Avicii Dengan 10 Lagu Terbaiknya

Oleh: admincd - 24 Apr 2018

Lagi-lagi dunia musik harus kehilangan salah satu musisi berbakatnya. Jumat, 20 April lalu musisi, produser dan DJ kenamaan asal Swedia, Tim Bergling, atau lebih dikenal dengan Avicii, meninggalkan kita untuk selamanya. Meninggalnya Avicii ini hanya berselang beberapa hari setelah pengumuman jika ia mendapat nominasi Top Dance/Electronic Album di Billboard Music Awards 2018.

Pria kelahiran Stockholm, Swedia, 8 September 1989 ini memulai karirnya di tahun 2009 lalu. Karirnya menanjak cepat karena rajin merilis single demi single. Meski begitu, populeritas dirinya menginternasional justru dari "insiden" friksi bersama Leona Lewis, karena lagu sang diva pop asal Inggris, 'Collide', dianggap mengambil sampel lagu Avicii, 'Fade into Darkness'. Untungnya friksi bisa diakhiri dengan dilibatkannya secara resmi Avicii di dalam lagu.

Seiring dengan itu, single Avicii, 'Levels', perlahan tapi pasti pun juga terangkat dan meraih kepopuleritasan. Momentumnya adalah kesuksesan fenomenal single 'Wake Me Up' yang merupakan andalan album debutnya, "True" (2013). Tidak heran jika kemudian tangan dingin Avicii diincar oleh musisi lain dan mengajaknya untuk berkolaborasi, seperti Coldplay, David Guetta, atau Madonna.

Kini, untuk mengenang sang musisi, mengapa kita tidak melongkok 10 lagu terbaik yang pernah dikerjakan oleh Avicii:

10. "Collide" with Leona Lewis (Single, 2011)


Mungkin jika Avicii tidak bersikeras namanya dimasukkan sebagai kolaborator Leona Lewis dalam 'Collide', namanya tidak akan bergaung luas dan sukses melewati skena EDM. 'Collide', sebuah track EDM melankolis yang dinyanyikan oleh Leona meminjam track 'Penguin' milik Avicii, yang sebenarnya juga meminjam melodi lagu 'Perpetuum Mobile' milik Penguin Cafe Orchestra. Sebenarnya Avicii juga memiliki versi dengan vokal untuk 'Penguin' yaitu 'Fade into Darkness'. Tapi jika harus dibandingkan dengan versatilitas dan emosi yang dihadirkan Leona Lewis dalam 'Collide', maka jelas 'Fade into Darkness' harus menyerah.

09. "I Could Be the One" with Nicky Romero (Single, 2012)


'I Could Be the One' adalah hasil kolaborasi Avicii bersama DJ asal Belanda, Nicky Romero dan menampilkan vokal dari Noonie Bao. Track ini merupakan salah satu lagu Avicii yang mengalami beberapa kali perombakan sebelum akhirnya kita bisa mendengarkan versi resminya. Bahkan sebelumnya track mengambil sampel dari lagu 'D.A.N.C.E.' dari Justice, yang kemudian tidak terpakai. Tapi mungkin memang ada baiknya karena kita bisa mendengarkan beat progressive house adiktif yang diusung oleh Nicktim (Nicky dan Tim) ini.

08. "Waiting for Love" (Alb. Stories, 2015)


'Waiting for Love' adalah single andalan Avicii untuk album keduanya, "Stories". SuperDJ asal Belanda, Martin Garrix, diajaknya berkolaborasi untuk memproduksi lagu. Sementara Simon Aldred, vokalis band asal Inggris, Cherry Ghost, mengisi vokal. Lagu mungkin tidak secemerlang 'Wake Me Up', namun tetap secara kuat memamerkan kemampuan Avicii dalam mengemas EDM dalam pendekatan sub-genre lain di dalamnya.


07. "You Make Me" (Alb. True, 2013)


'You Make Me', single kedua album "True" dan disiapkan sebagai susulan 'Wake Me Up' yang memiliki kesuksesan begitu fenomenal. Dan antisipasi terbayarkan dengan cukup baik, karena 'You Make Me' masih memiliki kualitas yang sama. Untuk urusan vokal, Avicii kembali menggandeng Salem Al Fakir sebagai pengisi vokal. Berjalan dengan tempo 120 BPM, 'You Make Me' juga masih merupakan pop-EDM berkelas dari Avicii.


06. "Hey Brother" (Alb. True, 2013)


'Hey Brother' masih melanjutkan semangat folktronica yang diusung Avicii dalam album "True". Bahkan Avicii sendiri mengaku jika lagunya merupakan favoritnya. Lagu merupakan perwujudan rasa kagum Avicik jika begitu banyak musik di luar sana yang berbeda-beda dan bisa dieksplorasi. Sebagai vokal, ia meminta penyanyi bluegrass asal Amerika, Dan Tyminski, agar sound folk lagu terdengar lebih otentik lagi.


05. "Silhouettes" (Single, 2012)


Dengan menampilkan vokal dari Salem Al Fakir, 'Silhouettes' mempertegas dominasi Avicii yang menghadirkan track EDM dengan permainan notasi yang tak pasaran atau jenerik. Tentu saja masih memainkan beat ritmis atau drop, namun Avicii lebih memberi penekanan pada sound dan melodi lagu yang tergali dengan baik. Catchy namun tetap memiliki kedalaman. Tidak heran, meski sempat "leak" dengan pitch berbeda, namun 'Silhouettes' tetap mampu sukses di pasaran.

04. "Levels" (Single, 2011)


Kepiawaian Avicii dalam meramu EDM dengan sentuhan genre lain sudah diperlihatkannya melalui 'Levels', yang dianggap oleh banyak kritikus sebagai salah satu lagu EDM terbaik sepanjang masa. Dengan meminjam sampel vokal dari 'Something's Got a Hold on Me' milik penyanyi legendaris Etta James, track mampu menduduki posisi teratas chart tidak hanya di Swedia, namun juga Amerika Utara. Jelas membuka jalan Avicii menuju kepopuleritasan internasionalnya.


03. "Lonely Together" feat. Rita Ora (EP. Avicii (01), 2017)


'Lonely Together' bisa dikatakan single terakhir yang dirilis Avicii sebelum ia meninggal dunia dan terdapat dalam EP terakhir yang dirilisnya, "Avicii (01)". 'Lonely Together' adalah contoh nyata mengapa Avicii memiliki tangan dingin tidak hanya dalam mengkomposisi lagu EDM tapi juga pop. Dan ia mengerti benar untuk memanfaatkan kualitas vokal penyanyi yang membawakan lagunya. Rita Ora sebagai vokalis 'Lonely Together' berpadu dengan pas dengan melankolisme pop-dance yang diusung Avicii sehingga lagu terdengar begitu anthemik.


02. "Wake Me Up" (Alb. True, 2013)


'Wake Me Up' jelas yang mengangkat nama Avicii ke level superstar. Dengan vokal yang diisi oleh Aloe Blacc (yang akhirnya nama juga ikutan terdongkrak), Avicii dengan berani menggabungkan antara EDM dengan folk/country. Sebuah fusi yang jika tidak dikerjakan dengan baik akan terdengar berantakan. Untungnya talenta Avicii justru mampu menghadirkan semangat folk/country tadi secara organis di beat EDM. Tidak heran jika trend folktronica kemudian berkembang dengan pesat, meski 'Wake Me Up' tetap tercatat sebagai yang paling terkemuka.


01. "A Sky Full of Stars" with Coldplay (Alb. Ghost Stories, 2014)


OK, secara resmi 'A Sky Full of Stars' bukanlah single resmi Avicii. Tapi kesuksesan single Coldplay ini tidak bisa terlepas dari produksi yang ditangani oleh Avicii. Disebut-sebut sebagai single EDM pertama Coldplay, 'A Sky Full of Stars' mampu dengan gemilang memadukan warna musik pop-rock Coldplay dalam sentuhan house yang bergelora. Sebuah track rock EDM? Atau EDM rock? Yang mana satu, kolaborasi Avicii dan Coldplay memang pas dan sangat padu dalam menghasilkan salah satu lagu pop terbaik di dekade ini.

admincd
More from Creative Disc