Virus Galau Tingkat Tinggi di Konser Bruno Major

Oleh: rendy-salendu - 09 Nov 2018

Penampilan Bruno Major lewat konser pertamanya di Jakarta beberapa waktu lalu menyisakan kesan mendalam bagi yang hadir malam itu. Aksi one-man show yang dihadirkan membangun keintiman yang "mesra" antara sang penampil dan penontonnya. Hanya berbekal sebuah gitar dan keyboard yang bergantian dimainkannya, Bruno Major tetap menyajikan penampilan maksimal yang menyentuh dan layak mendapat pujian.

Menampilkan keseluruhan track dalam albumnya "A Song for Every Moon", penonton diajak untuk menyelami lika-liku kehidupan seorang Bruno Major. Dibuka dengan 'Wouldn't Mean A Thing' yang langsung disambut meriah oleh penonton, aura gloomy dan sendu pun sudah mulai terasa sejak awal. Sebuah lagu yang menyatakan bahwa seseorang bisa melakukan apa saja, bahkan yang tidak mungkin sekalipun, namun tak akan lengkap rasanya jika tidak ada yang mendampingi. Cukup menghanyutkan. Kemudian berturut-turut dilanjutkan dengan 'There's Little Left' dan 'The First Thing You See' yang masih mendayu-dayu. Kecakapan Bruno Major dalam menghasilkan lagu-lagu emosional nan syahdu memang tidak perlu diragukan lagi. Mendengarnya akan membuat hati terasa disayat-sayat. Terbukti lewat 'Easily', yang menjadi single andalan dalam albumnya tersebut, related dengan perjuangan seseorang yang berusaha mempertahankan hubungannya. Dan tentunya, sing-along pun terjadi dengan suara penonton yang memenuhi ruangan.

Mendengar musik Bruno Major tampak seperti mendengarkan kembaran Ed Sheeran. Kemampuan mengolah lirik dengan musik sedih namun romantis menjadi senjata untuk "menjual" musiknya. Selain 'Easily, lagu-lagu seperti 'Home', 'Fair-Weather Friend' dan 'Places We Won't Walk' yang dibawakannya dengan dentingan keyboard yang dimainkannya, memang disiapkan untuk menjadi lagu karaoke serta soundtrack galau yang mampu membuatmu merasakan bahwa ada seseorang yang menantikanmu diluar sana dan siap mengarungi pahit-manisnya kehidupan. Dan penampilan Bruno Major pun mampu menghipnotis penonton dan membawanya ikut masuk dalam dunianya. Emosi yang dihadirkan Bruno Major dalam setiap penampilan lagunya terasa sangat nyata. Satu bonus yang diberikan kepada penggemar setianya adalah sebuah lagu baru bertempo slow berjudul 'Old-Fashioned' yang rencananya akan terdapat dalam album barunya yang sudah sekitar 50% rampung.

Keseluruhan setlist Bruno Major malam itu memang seperti roller-coaster. Bahagia, sedih, meratap, sendu, romantis, semuanya campur aduk. Sepertinya Bruno Major mengerti benar apa yang dirasakan manusia, dan bagaimana membuatnya spesial dan dapat dikenang seumur hidup. Yup, ia memberikan arti yang harafiah dari ungkapan music speaks.

rendy-salendu
More from Creative Disc