Arashi Menantang Dunia Dengan Musik J-Pop

Oleh: luthfi - 13 Nov 2019
Arashi Menantang Dunia Dengan Musik J-Pop

Siapa sih pendengar musik Jepang dan Asia yang gak tahu Arashi? Ah, sepertinya boyband legendaris binaan Johnny’s Entertainment ini sudah tidak asing lagi di telinga pendengar musik Jepang dan Asia. Tidak dapat dipungkiri bahwa grup yang terdiri dari Satoshi Ohno, Sho Sakurai, Masaki Aiba, Kazunari Ninomiya, dan Jun Matsumoto ini menjadi legenda bukan hanya di Jepang atau bahkan Asia tapi seluruh dunia. Hal ini terbukti ketika Arashi akhirnya setelah-sekian-lama-sampai-sampai-membuat-fansnya-kegirangan-sendiri mengunggah beberapa video klip mereka di YouTube dan mengunggah semua singlenya lewat platform streaming seperti Spotify, Joox, dan Apple Music. Tanggapan dari fans atas hal ini benar-benar membuat fansnya kegirangan setengah mati karena menurut mereka hal ini merupakan sebuah hal yang mustahil untuk dilakukan karena artis dari agensi Johnny’s sangat terkenal dengan kebutaannya dan keketatannya akan dunia digital. Jadinya hal ini merupakan sebuah fenomena baru dan pastinya akan bisa merubah lanskap musik Jepang di mata dunia setelah kalah telak dengan musik Korea atau K-Pop yang terlebih dahulu membabi buta dalam berpromosi ke seluruh dunia terutama di market musik barat.

Belum selesai sampai disitu, Arashi untuk pertama kalinya membuat fansnya di Asia Tenggara kembali histeris. Pasalnya mereka akan mengunjungi tiga kota di Asia Tenggara yaitu Jakarta, Singapura dan Bangkok dalam rangkaian acara yang dinamai Jet Storm pada hari Minggu, 10 November 2019 kemarin. Para penggemar Arashi seolah tidak mempercayai bahwa boyband idola mereka akan bermain ke Jakarta walau hanya barang sebentar.

Pada hari yang ditentukan, Arashi akhirnya datang juga ke Jakarta setelah bernyanyi di Jepang kemarin. Mereka mungkin lelah karena harus mempersiapkan semuanya dari subuh tapi hal itu tidak tampak di wajah mereka, mungkin rasa kaget dan senang lebih melambangkan raut wajah mereka. Aura yang dipancarkan oleh Arashi benar-benar ramah. Di hadapan wartawan dan fans mereka tidak terlihat sebagai mega bintang. Mereka seperti layaknya artis baru yang sangat senang melihat penggemarnya di luar Jepang untuk pertama kalinya. Aura rendah hati tersebut terus digaungkan sepanjang acara Jet Storm berlangsung.

Di dalam acara Jet Storm, beberapa hal memang terlihat sangat standar seperti pengumuman bahwa single Arashi sudah tersedia di berbagai macam platform musik digital, mereka sudah membuka banyak akun sosial media mulai dari Facebook, Instagram, Twitter bahkan TikTok, mereka akan mengadakan konser di Jepang, dan berbagai macam hal yang sudah ada di berbagai macam outlet media manapun. Setelah pengumuman yang cukup standar itu akhirnya Arashi memberikan ceritanya masing-masing soal Jakarta dan yang paling kocak tentunya cerita Masaki Aiba yang mengatakan bahwa akhirnya dia bisa melihat banyak manusia di Jakarta setelah sebelumnya di Jakarta hanya melihat banyak binatang di kebun binatang waktu syuting untuk acara TV Jepang. Gelak tawa yang lepas dari keduanya membuncah ketika Aiba mengatakan hal tersebut.

Ada hal yang sangat menarik di dalam acara Jet Storm in Jakarta ini. Arashi selalu mengulang kata-kata “tantangan”, “tertantang”, “merasa tertantang”. Apa sebabnya?

Ketika mereka memutuskan untuk membuka diri mereka kepada dunia digital secara global, mereka mengatakan. “Alasan kenapa kami merilis lagu di seluruh dunia melalui format digital, karena kami ingin lagu lagu bisa didengarkan di mana saja dan kapan saja agar fans tidak merasa kesepian sebelum kami hiatus. Kami juga ingin merasa tertantang dan menurut kami tantangannya adalah dengan membuka diri kepada para fans di dunia. Meski kecil namun kami ingin terus tertantang demi penggemar”.

Meskipun mereka akan menyatakan hiatus pada 31 Desember 2020 nanti, mereka malah tidak ingin berada di zona nyaman mereka dengan menjadi artis nomor satu di Jepang dan ingin di sisa waktunya sebelum hiatus menantang dunia dengan kekuatan yang sudah mereka punya selama berkarir 20 tahun. Meskipun usia mereka tidak semuda para personil K-Pop yang sekarang tengah naik daun, mereka masih ingin terus merasa tertantang dan ingin memberikan pengaruh kepada dunia musik global sekali lagi sebelum mereka istirahat sejenak sebagai grup.

Oh ya, ketika ditanya bagaimana pandangan mereka soal musik K-Pop yang bermuara kepada pertanyaan soal K-Pop vs J-Pop jawaban mereka diplomatis namun tidak terlihat menghindari subjek pertanyaannya. Sho Sakurai berkata, “Saya sendiri melihat bahwa K-Pop itu keren dan sangat menarik lagu lagunya. Kami sendiri tidak akan ngebandingin K-Pop dan J-Pop, tapi kami ingin memperlihatkan kembali musik J-pop kepada dunia dan mungkin akan ada daya tarik baru melalui Arashi. Itu tertuang dalam single baru kami “Turning Up” dimana kami ingin memperlihatkan kembali daya tarik J-Pop.”

Jawaban dari member yang digandrungi para penggemarnya yaitu Jun Matsumoto jauh lebih memikat lagi. “Kalau saya ngelihatnya K-Pop itu lebih ditargetkan ke pasar barat. J-Pop sendiri punya daya tarik sendiri, kalau kami berlima dari Arashi mau menunjukkan J-Pop sambil menunjukkan tema utama yang kami usung yaitu menikmati musik, bukan hanya soal J-Pop atau K-Pop tapi bisa menikmati musik lewat lagu. Lewat ini juga kami tertantang untuk menunjukkan J-Pop kepada dunia.”

Sebuah jawaban yang bagus dan menunjukkan kedewasaan mereka dalam bermusik. Mereka seolah menyatakan bahwa mereka hanya ingin fokus mendekatkan diri ke penggemar mereka di seluruh dunia ketimbang berperang dengan sesuatu yang saat ini dampaknya sudah jauh lebih besar dari Arashi. Arashi seolah tidak peduli sama sekali dengan K-Pop vs J-Pop yang mereka pedulikan adalah bagaimana membuat J-Pop kembali keren lagi. Misi yang dibawa oleh Arashi sampai tahun depan dirasa wajar karena ketika artis nomor satu di dunia musik J-Pop sudah berkehendak dan bertindak maka efek dari badai yang mereka ciptakan hanya tinggal menunggu waktu saja untuk kepopuleran musik J-Pop di mata dunia.

Setelah Jet Storm selesai, Arashi sudah disambut oleh para penggemarnya di luar yang kebanyakan sudah berumur 20 tahun ke atas bahkan sampai ada ibu-ibu Jepang yang membawa anaknya bersama. Kehebohan memuncak ketika Arashi akhirnya muncul dan menimbulkan histeria massal karena akhirnya mereka bisa melihat idola mereka dalam jarak kurang dari beberapa sentimeter. Bagaikan sebuah mimpi yang nyata kata beberapa penggemarnya. Tidak ada fans yang liar sampai membuat idolanya terlihat kesal, mereka semua tahu aturan dan menaruh rasa hormat besar kepada idolanya meski mereka seperti kesurupan dalam beberapa saat. Sebuah pemandangan yang unik dan hangat.

Saya pun ke acara kumpul-kumpul bersama salah satu fanbase Arashi yaitu Arashi Indo beberapa meter dari tempat acara berlangsung. Pemandangan anggota fanbase yang cerah dan senang karena akhirnya mereka bertemu dengan idola mereka untuk pertama kalinya. “Mas tau gak, kita jarang-jarang ngumpul segede ini lagi loh selama beberapa tahun ini. Pas, akhirnya ada Arashi ke sini kami semua ngumpul gede lagi kaya gini loh. Seneng banget saya.”, ucap salah satu member Arashi Indo yang berada di sana.

Ah, ternyata beberapa hal yang disampaikan Arashi di dalam konferensi persnya terjawab di dunia nyata hanya beberapa menit setelah acaranya selesai. Datangnya sang badai ke Jakarta ternyata berhasil mendekatkan yang jauh dan mengakrabkan para fansnya yang dulu hanya bisa berkoar di internet dan selalu mengeluh “kapan Arashi ada di YouTube dan melek akan dunia digital”. Sebuah pemandangan temu fanbase yang menurut saya sangat langka dan seru.

Lewat kampanyenya untuk membuka diri ke seluruh dunia Arashi ingin kembali menantang dunia sekali lagi lewat musik J-Pop. Arashi memang harus menjadi wajah musik J-Pop kepada dunia karena artis-artis J-Pop yang dunia sudah tahu sudah pada mundur duluan atau mulai perlahan mengganti image mereka menjadi lebih nyeni seperti Namie Amuro, Utada Hikaru, dan Sheena Ringo. Dan dengan jawaban yang dilontarkan para membernya, Arashi seolah sudah siap untuk membuat semua mata tertuju kepada musik Jepang. Tetapi apakah hal itu berhasil atau tidak, hanya waktu yang bisa menjawab nantinya. Setidaknya angka-angka mereka di berbagai macam platform digital sudah lebih dari cukup untuk membuktikan bahwa mereka siap menjadi wajah musik Jepang kepada dunia.

“Turning Up It’s A J-Pop”, sebuah penggalan lirik yang diambil dari single terbaru mereka “Turning Up” seolah menjadi pernyataan tegas bahwa mereka siap menantang dunia di waktunya yang sempit.

luthfi