Keseruan, Lawakan dan Kejutan di Konser IU: Love Poem in Jakarta

Oleh: sheyla - 10 Jan 2020

Siapa yang belum move on dari konser IU di Jakarta? Konser bertajuk Love Poem in Jakarta pada 28 dan 29 Desember 2019 lalu yang dipromotori IME Indonesia ini memang berisi banyak kejutan. Berapa kali pun kamu nonton konser IU, dijamin nggak bakal bosan, saking banyaknya kejutan yang diberikan! Bertempat di Tennis Indoor Senayan, IU membagi konsernya dalam empat sesi: Love for Moments, Love for Message, Love for Meaning dan Love for Miracle. Buat baper bersama, yuk kita bahas detail-detail tak terlupakan konser penyanyi bernama asli Lee Ji-eun ini.

Suara stabil dan jernih sampai akhir konser

Kendati konsernya dua hari, masing-masin sekitar tiga jam, beneran deh, suara IU terus stabil dan jernih dari awal sampai akhir. Rasanya seperti dengar suara IU di rekaman, padahal dia nyanyi live!

“Hari ini aku senang banget. Kemarin bagus banget, jadi aku nggak terkontrol. Sebenarnya aku khawatir sama kondisiku hari ini, tapi ternyata malah lebih baik,” kata IU di konser hari kedua.

Latar panggung yang manis dan dreamy

Selain karena iringan full band dan dancer yang ramai, latar panggung konser IU juga indah banget! Di beberapa lagu, diturunkan layar semitransparan yang kemudian disinari cahaya yang memberi beragam efek seperti hujan atau suasana hutan seperti di negeri dongeng. Di lagu ‘Palette’, disediakan properti meja belajar manis. IU, belajar bareng yuk!

Karaokean massal

Asyiknya, IU seolah-olah sengaja berduet dengan Jakaena. Di bagian penonton harusnya bernyanyi, disediakan lirik di layar, jadinya nggak kagok deh buat nyanyi bareng. By the way, suara Jakaena indah banget! Kenapa bisa gitu, sih? Indahnya suara Jakaena kayaknya ketularan IU. Serius, bagus banget!

Menepati janji pada penggemar

“Aku menepati janji untuk datang ke sini,” kata IU dalam Bahasa Indonesia. Kemudian ada seorang Jakaena di area penonton yang langsung berdiri sambil menunjukkan cetakan komentarnya di Instagram untuk meminta IU datang ke Indonesia dan kemudian dibalas IU dengan tanda centang.

“Tahun lalu, orang itu berkomentar di Instagramku, lalu kubalas dengan tanda centang. Jadinya aku ke sini untuk menepati janji,” katanya lagi. Salut banget sama IU yang masih ingat janjinya dan akhirnya menepatinya dengan memasukkan Indonesia di jadwal turnya. Dua hari pula!

Bodyguard jadi penari latar

Saat membawakan ‘Last Night Story’, IU ditemani penari pria bersetelan yang tampak berbeda dari penari lainnya. Penari kali ini tampak lebih kocak, bercanda sambil berlarian keliling panggung, murni bersenang-senang. Ternyata, mereka bodyguard IU, lho!

“Karena ini konser terakhirku (tahun ini), aku ajak bodyguardku. Ini penampilan terakhirku, jadi kupikir ini harus spesial. Mereka biasanya diam, serius, tapi kali ini mereka menari untuk kalian,” kata IU.

Fan project yang kocak dan indah

Salut berlipat ganda untuk Jakaena! Saat memasuki venue, di seluruh bangku sudah diletakkan “perangkat perang” untuk fan project, antara lain finger LED, hand banner, juga topeng wajah IU! Suasana konser ini bisa indah banget ditemani lampu berwarna hijau sepanjang konser. Penonton kompak memakai topeng wajah IU sambil mengangkat hand banner saat ‘Blueming’ dibawakan.

“Gimana aku bisa nyanyi? Ini bukan tantangan menertawakan IU, ‘kan? Ini lucu, tapi serem! Kalian sengaja bikin wajahnya berwarna biru? Serem, tau! Tadi aku ngerasa kalian lagi ngetawain aku. Lihat deh topengnya, ekspresinya kayak lagi ngetawain aku. Aku suka ngelawak, tapi kalian lebih jago ngelawak. Kalian beneran luar biasa! Aku udah ke beberapa kota, dan selalu ada kejutan saat aku membawakan ‘Blueming’, tapi ini yang bakal aku ingat terus,” ujar IU yang terus ngakak.

Jakaena yang luar biasa

Okay. Mari bahas soal Jakaena lagi karena bukan cuma IU yang bikin konser ini berkesan, tapi Jakaena juga. Pertama, suara Jakaena yang indah banget, nggak diragukan lagi. Kedua, Jakaena “ramah telinga”. Saat IU berbicara, semua Jakaena diam dan mendengarkan, juga sesekali memberikan respons tanpa ada jeritan-jeritan yang bikin sakit kuping. Saat IU membawakan lagu ballad, suasana beneran senyap, jadinya kita bisa mendengarkan suara indah IU dengan lebih jelas. Sekalinya ada suara penonton, ya nyanyian yang indah. Ketiga, Jakaena tertib banget! Di konser berkonsep full-seating ini, nggak ada penonton yang berdiri dan mengganggu penonton di belakangnya. Nggak ada juga polusi layar hp. Semuanya fokus menikmati konser. Keren deh!

Hotel del Luna

IU mendedikasikan satu segmen konsernya untuk Hotel del Luna, drama yang terakhir dibintanginya. “Aku bukan IU, aku Jang Man-weol,” katanya. Di segmen ini, IU membawakan tiga OST dramanya: ‘Can You See My Heart’, ‘Remember Me’, dan ‘Happy Ending’, lengkap dengan cuplikan-cuplikan adegan Hotel del Luna di layar besarnya.

“Aku sudah bilang ke tim Hotel del Luna bahwa drama itu terkenal banget di Indonesia. Aku juga minta mereka untuk bikin fan meeting di sini,” kata IU. Kocaknya, penonton kompak berteriak memanggil IU, “Sajangnim!!!” seperti panggilannya di Hotel del Luna.

Encore sesuai permintaan penonton

Sungguh khas konser IU, bagian encore selalu nggak bisa ditebak. Kita nggak bakal tahu IU bakal membawakan berapa lagu, dan apa saja lagunya. Khusus sesi encore, IU selalu memberikan pilihan lagu kepada penonton, dan akhirnya membawakan lagu yang permintaannya paling banyak. Makanya, sesi encore setiap konser IU selalu berbeda.

IU akrab dengan penonton

Ini asli tanpa halu! Obrolan IU dengan penonton terasa pure, nggak template! Selain berkali-kali mengucapkan terima kasih kepada penggemarnya di Indonesia, IU juga rajin banget bercanda, bahkan ke interpreternya!

“Kok terjemahannya pendek banget, ya? Padahal aku ngomongnya banyak! Permisi, aku lagi ngomong penting lho, kamu bener ‘kan nerjemahinnya?” canda IU ke interpreter di balik panggung. IU juga sempat bertanya ke penonton, “Ini udah pukul berapa, ya?” yang dijawab “Baru pukul tujuh!” oleh penonton, berharap konsernya tak cepat berakhir.

“Kalian suka bohong, ya? Nggak di Korea, nggak di negara lain, penonton konserku selalu bohong kalo aku tanya soal jam!” protes IU sambil tertawa. Waktu itu memang sudah pukul sembilan, dan Jakaena nggak pengen konsernya selesai! Pokoknya mau lebih lama bareng IU!

Pesta bareng teman satu geng

Saat membawakan ‘Leon’, IU dan “teman-temannya” berjoget ria di atas panggung dengan memakai pakaian yang penuh coretan. Penonton pun jadi ikut ceria melihatnya. Berasa perayaan kelulusan SMA nggak sih?

Next time IU konser di Indonesia lagi, fix sih, harus banget nonton! Nggak sabar lihat kejutan yang dibawa IU di konsernya kelak. Ceritain dong, momen berkesan kamu saat nonton konser IU!

sheyla
More from Creative Disc