Bruno Major, Cantika, Isyana Sarasvati Menjadi Highlight Java Jazz Festival 2020 Hari Pertama

Oleh: rendy-salendu - 12 Mar 2020

Perhelatan jazz terbesar di Asia Tenggara, Java Jazz Festival (JJF), kembali digelar di JIExpo pada 28 Feb – 1 Mar 2020. Seperti biasa, JJF menghadirkan line-up musisi lokal dan internasional yang selalu bikin penasaran. Di perhelatan ke-16 nya, JJF tetap setia menjadi melting pot dari berbagai genre dan budaya.

Di hari pertamanya, JJF menghadirkan beragam performer, mulai dari Lalahuta, Marcell, Marion Jola, Rizky Febian, Anomalie, Keziah Jones, hingga Maurice Brown, PREP, Michael White dan masih banyak lagi. Tercatat ada dua persembahan khusus tribute yang ditampilkan, yaitu Likumahuwa Jazz Connection – Salute to Benny Likumahuwa dan Chrisye Live by Erwin Gutawa with Special Guest Gerald Situmorang.

Salah satu performer yang ditunggu-tunggu adalah Bruno Major. Musisi asal Northampton, Inggris ini membawakan cukup banyak koleksi lagunya, mulai dari hits terdahulunya sampai lagu-lagu terbaru dari albumnya yang akan datang. Sambutan meriah penonton dilayangkan saat ‘Wouldn’t Mean A Thing’, ‘Fair Feather Friend’, ‘Old Fashioned’ hingga ‘Nothing’ dan ‘Tapestry’ yang belum lama dirilisnya pun dibawakan. Atmosfir romantis terasa di seluruh ruangan Hall D1 JIExpo tersebut. Puncaknya, saat ‘Easily’ dibawakan. Lagu yang paling dinanti-nanti oleh para penggemar penyanyi yang sempat mengadakan konser solo perdananya di Jakarta dua tahun lalu.

Di panggung Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, mantan personil GAC, Cantika, menyuguhkan penampilannya yang memukau. Membuka dengan ‘Serenity’, penyanyi bernama panjang Cantika Abigail tersebut menarik penonton untuk slow dance berjemaah. Untuk menambah gregetnya, Cantika mengundang tak hanya 1 guest star untuk menemaninya berduet, namun tiga musisi muda berbakat yang tidak asing lagi di industri musik tanah air. Teza Sumendra, Gamaliel, dan Pamungkas berhasil menjadi teman duet Cantika malam itu yang tak kalah memukau. Di sela-sela penampilannya, Cantika pun tak lupa memberikan penghormatan pada almarhum kakeknya, Chris Pattikawa, yang baru berpulang awal tahun 2020, dengan medley menyentuh, ‘Gone Too Soon’ (Michael Jackson) – Together Again (Janet Jackson) – I’ll Be Missing You (Puff Daddy feat. Faith Evans).

Penyanyi R&B asal Australia, Justerini Sandoval a.k.a RINI, menghadirkan performance yang cukup groovy di panggung MLD Spot Hall A3. Dengan total 15 lagu, RINI membuka setlist-nya dengan ‘After the Sun’ yang dilanjutkan dengan ‘For How Long’. Dengan gaya yang cukup santai, RINI berhasil menghibur penonton dengan musik yang sensual dan groovy. ‘Lay You Down’, ‘Meet Me in Amsterdam’ serta ‘Good Intentions’ yang menjadi favorit pun turut dibawakan. RINI menutup penampilannya dengan ‘My Favorite Clothes’, salah satu single populer miliknya.

Isyana Sarasvati menjadi salah satu artis yang tampil di penghujung malam pertama JJF 2020. Kali ini, penampilan berbeda disuguhkan penyanyi kelahiran Bandung yang berusia 26 tahun tersebut. Tematik, lebih tepatnya. Show-nya kali ini didedikasikan khusus untuk album “Lexicon” yang baru dirilisnya 29 November 2019 lalu. Sebuah album yang menunjukkan idealisme seorang Isyana Sarasvati, yang menyajikan musik neoclassical yang operatic nan melodius dibalut dengan syair puitis. Sebelum memulai setlist-nya, Isyana memohon maaf dan meminta penonton untuk move on jika ada yang menunggu lagu ‘Tetap Dalam Jiwa’ atau hits-nya terdahulu, karena ia tidak akan membawakannya dan lebih berfokus pada lagu-lagu dari album barunya. ‘Mad’, lagu dari album keduanya “Paradox”, didapuk sebagai lagu pembuka, untuk penyemangat sebelum membawa penonton larut dalam atmosfir album “Lexicon”. ‘Pendekar Cahaya’, ‘Ragu Semesta’, ‘Lagu Malam Hari’, dan ‘Biarkan Aku Tertidur’ dibawakan dengan apik dan membius. Menambah semarak penampilannya, Isyana mengundang suaminya, Rayhan Maditra, ke atas panggung untuk berduet membawakan lagu yang diciptakan dan dibawakan di hari pernikahan mereka, yang menurut Isyana masih belum ada judul. Penampilan memukau Isyana Sarasvati ditutup dengan ‘Untuk Hati Yang Terluka”, yang menyihir penonton dengan olah vokalnya yang mengagumkan.

Teks: Rendy

Photo: Donny Nurdiansyah (Instagram @dons_)

rendy-salendu
More from Creative Disc