Album Review: Neck Deep Beranjak Dewasa di "All Distortions Are Intentional"

Oleh: Josefine Stefani - 26 Jul 2020

 

Selama kurang lebih enam minggu menjauh dari keramaian kota, Neck Deep memilih Monnow Valley Studio sebagai tempat pembuatan album keempat yang berjudul All Distortions Are Intentional. Dikenal sebagai studio rekaman yang pernah digunakan oleh beberapa nama besar seperti Queen, Black Sabbath, Oasis dan sederet nama lainnya, hal ini menunjukkan keseriusan Ben Barlow dan kawan-kawan dalam mempersiapkan lahirnya era baru bagi penggemarnya.

 

Masih dibawah naungan label Hopeless Records, tanggal 24 Juli kemarin ditunjuk sebagai tanggal resmi perilisan album terbaru Neck Deep. Setelah sebelumnya mengeluarkan lima single dan video musik (Lowlife, When You Know, Fall, I Revolve (Around You), dan Sick Joke), "All Distortions Are Intentional" berisi 12 lagu yang akan membawa kita kedalam kisah dua tokoh utama pada album ini bernama Jett dan Alice di dunia yang bernama Sonderland. Lagu-lagu pada album ini pada umumnya menceritakan tentang kehidupan, cinta, dan semua perasaan yang terlibat didalamnya termasuk kekecewaan dan keputusasaan.

 

Pada sesi interview dengan Ben Barlow (vokalis) dan Matt West (gitaris) beberapa waktu yang lalu, Ben sempat mengatakan bahwa album ini akan terdengar sedikit berbeda, mereka banyak melakukan eksperimen dengan musik yang belum pernah dibuat oleh Neck Deep sebelumnya. West juga berkata bahwa proses pembuatan album ini merupakan pengalaman yang cukup berbeda. Mereka merasa lebih rileks, bebas berkreasi, dan "All Distortions Are Intentional" merupakan album terfavorit yang pernah mereka buat.

 

 

 

Diawali dengan Sonderland sebagai track pembuka, lagu ini menceritakan tentang ketidaksukaan Jett terhadap dunia yang ditinggalinya. Ia merasa orang-orang disekitarnya terlalu mempedulikan hal-hal yang tidak ada artinya dan ia mengungkapkan kegelisahannya karena merasa putus asa dan membenci dirinya sendiri dan sekitarnya. Dilanjutkan dengan Fall sebagai track kedua pada album ini, dimana Jett menemukan Alice, dan merasakan ada suatu koneksi yang spesial diantara mereka, suatu hubungan yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata, seperti sepenggal lirik pada lagu ini “it’s been a little slice of heaven”. Dilanjutkan dengan track ketiga yang berjudul Lowlife, lagu yang membuat kita sedikit teringat pada musik Weezer di era tahun 2000-an ini menceritakan isi pikiran Jett dan ketidaksukaannya pada lingkungan sekitarnya, menyebut orang lain sebagai “normie” (orang pada umumnya dengan kehidupan normal dan membosankan), dan merasa bahwa dunia yang diimpikannya hanya bersama dengan Alice. Telling Stories, track keempat pada album ini membawa kita pada kisah berikutnya dari Jett dan Alice. Pada lagu ini mereka mencoba saling berbagi pikiran dan mengungkapkan kejujuran perasaan satu sama lain.

 

 

 

Dilanjutkan dengan lagu yang manis berjudul When You Know pada track kelima dan Quarry pada track keenam, dua lagu ini memiliki sisi yang saling betolak belakang. Dimana pada When You Know pendengar akan dibawa ke perasaan hangat saat mencintai dan dicintai oleh seseorang, sedangkan pada Quarry, kita akan dibawa pada sisi lain dari Jett, sisi gelap yang mengungkapkan masalah pada kesehatan mentalnya. Lagu ini juga terdengar agak berbeda dari keseluruhan lagu Neck Deep yang pernah dibuat. Dengan tempo yang lambat dan vokal Ben yang terdengar seperti rap, lagu ini merupakan track dengan durasi tersingkat (kurang dari dua menit) diantara semua lagu pada All Distortions Are Intentional. Selanjutnya, Sick Joke merupakan track ketujuh pada album ini. Lagu yang dipilih sebagai single kelima dan dirilis beberapa hari sebelum peluncuran album keempat Neck Deep ini bercerita tentang pertanyaan apakah kehidupan ini sebetulnya nyata atau selama ini kita hanya hidup di dalam mimpi, seperti yang dituangkan pada lirik “sometimes I wonder if life is some sick joke. Will I wake up and it’s over?”.

 

 

 

Kemudian, dilanjutkan dengan track kedelapan yang berjudul What Took You So Long. Lagu cinta dengan lirik yang manis ini merupakan pertanyaan dari Jett kepada Alice, apa yang membuat Alice sangat lama untuk hadir dan mengubah hidup Jett. Selanjutnya, kita akan dibawa masuk lebih jauh lagi dalam kisah dan masalah ketika hubungan Jett dan Alice menghadapi tantangan dalam track kesembilan yang berjudul Empty House. Track kesepuluh yang berjudul Little Dove merupakan kisah lanjutan dari Empty House. Dimana pada lagu ini Jett mencoba menguatkan Alice, dan meyakinkan bahwa segalanya akan baik-baik saja. Lagu ini terdengar cukup unik dan diperkuat dengan mengandalkan suara mandolin, alat musik petik tradisional sejenis ukulele.

 

Selanjutnya, track kesebelas pada album ini adalah I Revolve (Around You). Video musik untuk lagu ini telah dirilis dengan menggunakan animasi karya Félix Kerjean, animator dan seniman asal Perancis. Lagu ini menggambarkan kisah cinta yang diibaratkan sebagai interaksi antar planet-planet di luar angkasa. Dan sebagai penutup dari kisah Jett dan Alice, track dua belas yang berjudul Pushing Daisies menceritakan tentang pada akhirnya Jett harus menerima kenyataan bahwa ia tidak bisa merubah dunia menjadi seperti apa yang diinginkan. Yang bisa dilakukan hanyalah menikmati dan menjalani kehidupan dan berdamai dengan diri sendiri, menemukan hal-hal yang bisa membuat kita bahagia.

 

All Distortions Are Intentional merupakan era baru dari perjalanan karir Neck Deep sejak dibentuk pada tahun 2012 dan menyusul kesuksesan tiga album sebelumnya. Dalam album ini kita akan dibawa pada perubahan musikalitas Neck Deep dan pendewasaan dalam lirik pada setiap lagunya.

 

 

Berikut tracklist untuk "All Distortions Are Intentional":

1. Sonderland

2. Fall

3. Lowlife

4. Telling Stories

5. When You Know

6. Quarry

7. Sick Joke

8. What Took You So Long?

9. Empty House

10. Little Dove

11. I Revolve (Around You)

12. Pushing Daisies

Josefine Stefani
More from Creative Disc