Konser Virtual Pertama Foo Fighters di The Roxy, Los Angeles yang Membingungkan Sekaligus Menyenangkan

Oleh: luthfi - 18 Nov 2020

Selama masa pandemi ini, semua aktivitas yang mengharuskan semua kegiatan yang berpotensi mengundang banyak orang berkerumun ditiadakan demi mencegah penyebaran virus COVID-19 yang terus menghantui dalam skala global. Akhirnya para musisi mau tidak mau mengadakan konser virtual dimana penonton tidak melihat penampilan secara langsung melainkan melalui layar gadget mereka. Mau tidak mau hal itu harus dilakukan dan Foo Fighters mau tidak mau juga harus melakukan hal tersebut demi menghibur penggemarnya.

Dengan nada miris tapi harus tetap optimis, sang vokalis Dave Grohl berkata, “Kami sebenarnya udah mempunyai rencana yang besar untuk merayakan ulang tahun band ke-25 dan sekarang disini kami berada”, ucapnya di tengah konser virtual Foo Fighters yang diadakan di The Roxy, Los Angeles pada 14 November lalu, dimana penonton yang hadir di lokasi hanyalah kru dari Foo Fighters sendiri (bahkan sound manager mereka menonton dan memantau konser lewat internet). Sisa penontonnya hanya muncul dari layar laptop, tablet, HP, atau smart TV yang tentunya tidak bisa merespon balik apa kata Dave Grohl dan percayalah hal tersebut sebenarnya membuatnya sedikit bingung dan tidak nyaman karena kebiasaan mereka yang selalu membuat penonton berteriak dan bernyanyi bersama ketika mereka tampil. Layaknya kita pada umumnya, band rock sekaliber Foo Fighters juga bingung dalam menghadapi situasi new normal seperti sekarang.

Meskipun demikian mereka tetap tampil maksimal dan menggebrak dengan nomor-nomor hits mereka. Konser virtual dibuka dengan “All My Life” lalu disambung dengan “The Pretender” dimana mereka berhenti sejenak sebelum memainkan “The Sky Is a Neighborhood”. Lagu yang menjadi tembang penyemangat di kala pandemi seperti sekarang yang dibawakan ulang sebagai bagian kampanye BBC Radio 1 berjudul “Times Like These” turut dibawakan. Setelahnya mereka membawakan lagu dari materi terbaru mereka “Shame Shame” dari album terbaru mereka yang akan dirilis di tahun 2021 berjudul “Medicine at Night”.

Ketika “My Hero” memasuki akhir lagu, perlahan-lahan band menurunkan tempo musiknya agar Grohl bisa masuk dan memberikan ceramah di panggung yang kocak, membingungkan namun bisa memberi rasa optimis kepada penontonnya di layar kaca.

“Biasanya di momen ini penonton pada nyanyi bareng tetapi itu membutuhkan orang di sini. Jadi jika kamu benci tetangga kamu dan kamu benci teman sekamar kamu, aku mau semuanya bernyanyi di sini sendiri ke iPad kamu. Jika itu terasa aneh, bayangkan bagaimana rasanya berada di panggung ini seolah-olah ada orang banyak di sini”.

Grohl seolah berbicara dari segi penonton dan penampil dalam menghadapi era konser virtual seperti sekarang bagaimana dari segi penonton pasti akan sangat aneh jika mereka menyanyikan “There goes my hero” di depan layar gadget mereka di saat orang-orang lain mungkin akan melihat mereka dengan tatapan aneh dan bagi Foo Fighters sendiri juga merasakan hal yang sama ketika mereka menyanyikan “There goes my hero” yang membalas hanyalah kru penonton mereka dengan suara samar-samar.

Setelah momen yang langka itu selesai mereka lanjut membawakan “Learn to Fly”, “This Is a Call”, “Make It Right”, “Best of You”, dan ditutup dengan “Everlong”. Penampilan Foo Fighters yang juga menjadi bagian penggalangan dana untuk para pelaku di industri musik yang terkena dampak pandemi virus corona berlangsung sangat singkat jika dibandingkan dengan penampilan mereka di konser normal yang memakan waktu bisa melebihi dua jam. Penampilan mereka berlangsung tanpa encore sambil mereka mengucapkan kepada para penontonnya untuk tetap aman dan sehat serta berharap agar mereka bisa tampil lagi di depan orang banyak.

Meskipun jarak memisahkan, konser virtual perdana Foo Fighters ini membuat penonton dan juga bandnya tidak berjarak dari segi perasaan sama-sama kebingungan dalam menghadapi konser di tengah era new normal. Para personil Foo Fighters yang sempat merasa lucu dan bingung ketika tidak ada penonton yang melihat mereka secara langsung menjadi momen terunik dan natural yang muncul dari konser ini.

Grohl sempat mengatakan, “Aku tidak tertarik mengadakan konser virtual atau konser drive-in seperti band pada umumnya di tengah pandemi yang mengharuskan tempat konser harus ditutup dimana-mana. Dan aku sadar, hal yang paling penting adalah membawakan rasa senang dan kebahagiaan”. Secara tidak sadar, Foo Fighters berhasil menghibur dan membahagiakan penonton dengan cara tidak normal dengan memberikan penampilan secara jujur bukan hanya dari segi musik tetapi dari segi emosional sehingga penonton bisa merasakan hal yang sama dengan mereka.

Terima kasih kepada Sony Music Indonesia atas bantuannya menonton konser virtual ini.

Teks: Luthfi

Foto: Official Sony Music

luthfi
More from Creative Disc