10 Produser Indonesia Pewaris Masa Depan Industri Musik

Oleh: cung2 - 18 Feb 2021
10 Produser Indonesia Pewaris Masa Depan Industri Musik

Para nahkoda muda yang siap memimpin industri musik Indonesia

Hingga saat ini, blantika musik Tanah Air masih didominasi oleh produser veteran seperti Tohpati, Andi Rianto, Gerald Situmorang, dan Bemby Noor. Beberapa produser muda seperti Dipha Barus dan trio produser Laleilmanino juga telah ‘naik kelas’ dan berdiri di kelas yang sama. Bahkan, belakangan ini artis-artis Indonesia semakin rajin menggaet produser luar negeri seperti Camden Bench dan Olof Lindskog (alias Ollipop).

Akan tetapi, produser-produser muda berikut ini siap membuktikan diri mereka sebagai pemain utama di masa depan industri musik kelak. Mereka semua menguasai genre yang beraneka ragam dan seyogyanya membawa blantika musik Tanah Air ke semesta yang semakin berwarna.


  1. Ankadiov Subran

Tidak hanya berperan sebagai bass player untuk trio jazz Gerald Situmorang Trio, Ankadiov Subran turut menjadi produser untuk karya-karya artis populer seperti Rahmania Astrini ('It’s Amazing'), Kunto Aji ('Pilu Membiru'), dan Eva Celia ('A Long Way'). Kontribusi Ankadiov untuk album Kunto Aji ("Mantra Mantra") turut mengganjar sang artis dan produser dengan AMI Awards untuk Album Terbaik Terbaik 2019.


  1. Petra Sihombing

Belakangan ini, Petra Sihombing semakin tersohor dari memproduseri orang lain ketimbang memproduseri diri sendiri. Petra Sihombing semakin mengukuhkan dirinya sebagai hitmaker paling dicari berkat kontribusi produksinya untuk Kunto Aji ('Rehat'), Nadin Amizah ('Beranjak Dewasa'), SIVIA ('New York'), dan Tulus ('Adaptasi'). Terlepas dari kesibukannya bersama artis lain, Petra Sihombing baru saja merilis album solo ketiganya bulan Oktober tahun lalu yang bertajuk "Semenjak Internet".


  1. Ari Renaldi

Meskipun Ari Renaldi sudah cukup lama menginjakkan kaki sebagai produser, belakangan ini Ari Renaldi seakan beroleh ‘nafas baru’ berkat karya-karya produksinya bersama artis kekinian seperti Juicy Luicy ('H-5'), Lyodra ('Tentang Kamu'), dan Arsy Widianto ('Rindu Dalam Hati'). Ari Renaldi juga termasuk salah seorang produser paling "bernyali", terbukti dari produksinya untuk lagu Rossa, 'Hati Yang Kau Sakiti' yang di-remake dalam Bahasa Korea.


  1. Nikita Dompas

Tidak hanya berperan sebagai program coordinator untuk Java Jazz Festival 2020, Nikita Dompas juga mengukuhkan reputasi sebagai salah satu produser jazz paling digandrungi berkat sumbangsihnya untuk Ardhito Pramono ('Waktuku Hampa'), Andien ('Everything in Between'), dan Bunglon ('Dulu'). Bila seorang artis muda ingin merintis karier di genre jazz pop, tidak ada salahnya melirik talenta produksi seorang Nikita Dompas.


  1. Adibal Sahrul

Kesuksesan balada dangdut-pop 'Kulepas Dengan Ikhlas' tidak hanya meroketkan nama sang artis Lesti, tetapi juga sang produser di baliknya, Adibal Sahrul. Pasca 'Kulepas Dengan Ikhlas', produksi garapan Adibal Sahrul semakin dicari-- baik oleh artis dangdut pendatang baru seperti Janna ('Ayah Ibu') maupun artis dangdut senior seperti Erie Suzan ('Membunuh Rasa').


  1. Rara Sekar

Terlepas dari prestasi manis para produser wanita senior seperti Dewiq dan Maia Estianty, kenyataannya profesi produser masih didominasi oleh kaum Adam. Itulah mengapa eksistensi seseorang seperti Rara Sekar sangatlah krusial. Beberapa artis dan project yang pernah diproduseri oleh singer-songwriter-producer berusia 30 tahun ini di antaranya Banda Neira ('Yang Patah Tumbuh, Yang Hilang Berganti'), Daramuda ('Selamat Tinggal'), dan Isyana Sarasvati ('Luruh'). Semoga produser wanita semakin bertambah dan bergelimpahan di blantika musik Tanah Air.


  1. Ifa Fachir

Beberapa tahun terakhir terbukti menjadi era paling produktif bagi Ifa Fachir. Hingga kini portofolio produksi Ifa Fachir meliputi sosok-sosok populer seperti Fiersa Besari ('Pelukku Untuk Pelikmu'), BCL ('12 Tahun Terindah'), dan Trisouls ('Cinta Keadaan'). Bahkan, pada akhir tahun 2020 lalu, Ifa Fachir beroleh Spotify Playlist yang khusus memuat karya-karya yang pernah digarapnya-- entah sebagai produser, songwriter, atau arranger.


  1. Eka Gustiwana

Di luar dari grupnya Weird Genius, Eka Gustiwana mulai merintis portofolionya sendiri yang meliputi produksi untuk Kazama Husein ('WENAK'), Titi DJ ('Show Off Your Colors'), dan Marion Jola ('Jangan' - Official Remix). Salah satu project Eka Gustiwana berikutnya adalah memproduseri album soundtrack untuk miniseri 7 Hari Sebelum 17 Tahun.


  1. Ezra Mandira

Sama halnya dengan Eka Gustiwana, Ezra Mandiri juga merintis portofolio miliknya sendiri (di luar grup HIVI) yang meliputi produksi untuk Brigita Meliala alias Idgitaf ('Hal Indah Butuh Waktu Untuk Datang') dan Ghea Indrawari ('Rinduku'). Di luar ranah musik rekaman, Ezra Mandira juga pernah menjajaki ranah pentas musikal. Pada tahun 2017 yang lalu, Ezra Mandira berkesempatan menjadi produser original cast recording untuk pentas musikal Petualangan Sherina yang digelar di Taman Ismail Marzuki.


  1. Aldi Nada Permana

Keunikan dari Aldi Nada Permana adalah kemampuannya memproduseri artis yang berasal dari latar belakang musik yang beraneka ragam. Aldi Nada Permana sanggup memproduseri karya bergenre anti-mainstream seperti recycle (Hanin Dhiya, 'Pupus'), art pop (Gamaliel, '/ forever more/'), dan indie pop (Danilla Riyadi, 'AAA'). Terlepas dari itu, Aldi Nada Permana juga memiliki telinga pop yang tajam untuk memproduseri artis-artis mainstream seperti Judika ('Tak Mungkin Terhapus'), Eclat ('Akhir Kisah'), dan JAZ ('Berdua Bersama'). Untuk 'Pupus', sang artis Hanin Dhiya dan sang produser Aldi Nada Permana dianugerahi AMI Awards untuk Karya Produksi Re-Aransemen Terbaik 2018.


TENTANG PENULIS

Felix Martua adalah penulis, editor, traveler, kurator, dan cataloger bilingual (Bahasa Inggris dan Indonesia) untuk musik, hiburan dan all things pop culture. Felix bisa dihubungi via [email protected]


cung2