10 Pendatang Baru Band/Duo/Grup yang Siap Mendominasi 2021

Oleh: welly - 14 Mar 2021

Geng anak muda yang siap membangkitkan kembali dominasi band di blantika musik Indonesia

Memasuki tahun 2021, industri musik Tanah Air mulai bangkit dari keterpurukan kreativitas akibat pandemik COVID-19. Kebangkitan ini tidak hanya ditandai dengan para artis dan musisi veteran kembali merilis album dan karya musik yang mumpuni, tetapi juga ditandai dengan kehadiran para artis pendatang baru yang siap merengkuh dekade baru ini.

Patut diakui, sejauh ini tahun 2021 ini masih tampak sama menantangnya dengan tahun 2020 yang lalu. Akan tetapi, para artis pendatang baru BAND/DUO/GRUP berikut terbukti memiliki potensi--dan nyali--untuk merintis karir mereka di tahun yang penuh dengan ketidakpastian.

10. Svmmerfeel

Terlepas dari single debut mereka yang baru saja dirilis bulan Februari lalu (“Berharap Kembali”), Svmmerfeel berpotensi menghembuskan udara segar bagi blantika musik Indonesia yang masih didominasi oleh genre pop dan folk pop. Mengusung genre alternative rock dan pop punk, band asal Jakarta yang terdiri dari Hafizh Arrahman dan Agung Prabowo ini tampak menggaungkan nostalgia pop punk era 2000-an yang sempat dipopulerkan oleh New Found Glory dan Hey Monday.

9. Luzern

Terlepas dari debut mereka yang masih sangat segar (“Bloom”), apa yang menjadikan Luzern menarik adalah upaya mereka dalam menikahkan folk pop rasa Indonesia dengan Euro rock. Duo yang berdiri di bawah bendera label Emic/Etic Records ini terdiri dari Joey Kuncoro sebagai vokalis dan Theo Isaac sebagai komposer.

8. White Chorus

Meskipun White Chorus sempat merilis musik pada tahun 2019, tampaknya duo electronica ini mengulang kembali debut mereka--kali ini bersama Mirror Rekords--dengan merilis “HEATWAVE”. Lagu beraliran dark pop ini kemudian berhasil meraup lebih dari 100.000 spin di Spotify tanpa promosi ala label musik raksasa. Single paling anyar mereka, “Alone Together”, mengajak sesama musisi “niche” yaitu Bleu House dan Untwine. Seniman unik seperti mereka yang menjadikan masa depan industri musik Indonesia tampak indah dan mendebarkan.

7. Harra.

Grup beraliran city pop asal Kota Bandung ini memilih nama panggung “Harra.” yang merupakan akronim dari “Harmoni dan Suara”. Meskipun masih baru di industri musik Tanah Air, dua single pertama mereka (“Jelajahi Rasa”, “Tersesat Dalam Tanya”) digarap oleh trio produser veteran Laleilmanino. Ketika harmoni dan suara bertemu dengan produser yang tepat, rasa-rasanya tahun 2021 akan menjadi tahun yang cerah.

6. Suara Kayu

Kuartet folk pop ini pertama kali menggebrak industri musik Tanah Air dengan “Miniatur”-- single debut yang dikemas dengan aransemen yang ‘hanya’ terdiri dari gitar akustik dan ukulele. Pada akhir tahun 2020, Suara Kayu merilis LP pertama mereka yang bertajuk ‘Suara Kita, Cerita Kamu’ di bawah bendera label Warner Music Indonesia. Kehadiran mereka pun turut menambah persaingan di ranah musik folk pop yang belakangan ini tampak semakin sengit.

5. Feel Koplo

Duo asal Bandung ini hadir untuk berpartisipasi dalam subgenre musik baru yang sedang naik daun saat ini, yakni dangdut akulturasi. Sebagai langkah awal, Feel Koplo mengemas ulang monster hit Weird Genius “Lathi” dengan mengombinasikan aransemen dangdut dengan electronica. Pada bulan Februari 2021, Feel Koplo mengemas ulang lagu “Gurita Kota” yang pertama kali dipopulerkan oleh band indie rock The Panturas.

4. Lomba Sihir

Label indie Sun Eater Coven semakin menebalkan cap mereka di industri musik Tanah Air dengan memperkenalkan band post-disco dance rock bernama Lomba Sihir. Single debut mereka “Hati dan Paru-Paru” menggaungkan potensi yang menjanjikan dari para personil All-Stars yang terdiri dari Hindia (vokal), Natasha Udu (vokal), Rayhan Noor (gitar, vokal), Wisnu Ikhsantama (bas, vokal), Tristan Juliano (kibor, vokal) dan Enrico Octaviano (drum).

3. JAVE!

JAVE! tampak lahir untuk mengentaskan krisis band di ranah musik pop Indonesia. Tidak ada salahnya mengusung genre pop murni dan single debut mereka (“Fantasi”) berhasil merefleksikan potensi band asal Kota Bandung ini sebagai pop hitmaker. Single terbaru mereka (“Katakan”) juga menyisipkan sedikit cuplikan akan masa depan yang cerah di ranah adult contemporary. Bagi penggemar musik yang merindukan musik pop anak band, JAVE! bisa menjadi pelepas kangen yang ideal.

2. The Couch Club

Lega rasanya mengetahui musik metal, hard rock, dan post grunge belum sepenuhnya punah berkat kehadiran band anak muda seperti The Couch Club. Memahat tapak jejak sebagai band ‘cadas’ bukan perkara mudah, namun sejauh ini The Couch Club mengambil langkah mereka dengan percaya diri maksimal melalui single-single awal “Dawn” dan “Beacon”. Semoga estetika mereka mampu menuai apresiasi dan popularitas yang pantas di Tanah Air ini. Pada akhirnya, harus ada anak muda di luar sana yang mampu mewarisi tongkat estafet Slank, Godbless, dan Potret.

1. Good Morning Everyone

Rekrutmen terbaru label Sony Music Entertainment Indonesia ini menyimpan ambisi besar untuk mereplikasi kisah sukses band dan grup pop legendaris seperti Yovie & Nuno dan Nidji. Mengusung genre pop rock, sejauh ini band asal Semarang ini berhasil membuktikan daya saing mereka di lanskap musik mainstream berkat single-single awal seperti “Tunggu Aku” dan “Secepat Mungkin”. Dengan lagu yang tepat dan dukungan strategis dari label, bisa saja Good Morning Everyone membangkitkan kembali era anak band yang sempat mendominasi dekade 90-an dan 2000-an. Selain itu, Good Morning Everyone juga menjadi bukti nyata bahwa musisi indie selalu memiliki kesempatan untuk menjadi artis mainstream.

TENTANG PENULIS

Felix Martua adalah penulis, editor, traveler, kurator, dan cataloger bilingual (Bahasa Inggris dan Indonesia) untuk musik, hiburan dan all things pop culture. Felix bisa dihubungi via martuafelix00@gmail.com

welly
More from Creative Disc