Memasuki tahun 2021, industri musik Tanah Air mulai bangkit dari keterpurukan kreativitas akibat pandemik COVID-19. Kebangkitan ini tidak hanya ditandai dengan para artis dan musisi veteran kembali merilis album dan karya musik yang mumpuni, tetapi juga ditandai dengan kehadiran para artis pendatang baru yang siap merengkuh dekade baru ini.
Patut diakui, sejauh ini tahun 2021 ini masih tampak sama menantangnya dengan tahun 2020 yang lalu. Akan tetapi, para artis pendatang baru PRIA berikut terbukti memiliki potensi--dan nyali--untuk merintis karir mereka di tahun yang penuh dengan ketidakpastian.
Kombinasi antara daya tarik rupawan dan musikalitas mainstream pop, Richard Ignatius memiliki potensi besar untuk mewarisi tongkat estafet yang sebelumnya dipegang oleh “Pop Heartthrob” seperti Afgan dan Vidi Aldiano. Bekerja sama dengan aplikasi digital Musicblast.id, Richard Ignatius merilis “Setia Menunggumu”. Pada bulan Januari 2021, Richard Ignatius merilis single debut label pertamanya--di bawah bendera label Sirkus Kecil-- yang bertajuk “Mampu Bertahan”.
Ada kalanya, kala kedua memang menjadi kesempatan terindah. Sebelumnya, Stevan Pasaribu telah merilis single debut bertajuk “Hatiku Hatimu” di bawah bendera label lokal Wahana Records pada tahun 2018 silam. Dua tahun kemudian, Stevan Pasaribu digaet label raksasa Musica Studios yang memberikannya kesempatan untuk ‘mengulang kembali’ debutnya. Single debut Stevan Pasaribu di bawah bendera Musica Studios, “Belum Siap Kehilangan”, berhasil menjadi salah satu viral hit pada akhir tahun 2020 dan hingga artikel ini disusun.
Di bawah bendera label Trinity Optima Production, pemuda berusia 17 tahun ini memulai karirnya dengan cukup manis melalui single debutnya “Candu Sampai ke Nadi”. Pada bulan Juli 2020, Hanif Andarevi merilis follow-up single bertajuk “Juli”, yang mana dia bekerja sama dengan songwriter veteran Raguel Lewy dan produser handal Aldi Nada Permana. Semoga Hanif Andarevi merilis lebih banyak karya lagi pada tahun 2021 ini.
Ranah musik alternative pop Indonesia semakin bersinar berkat hadirnya pendatang baru seperti Fareeq Angkasa. Semenjak diluncurkannya single debut Fareeq Angkasa bulan September lalu (“Miss You So Bad”), potensinya sebagai vokalis, songwriter, produser, dan multi-instrumentalist semakin menarik di mata dan telinga. Mungkin tahun 2021 ini akan menjadi tahun milik Fareeq Angkasa untuk (sepenuhnya) memperkenalkan estetikanya.
Pasca meroket popularitasnya berkat penampilannya di trio video musik “#TerlanjurMencinta”, model berusia 27 tahun ini memutuskan untuk mencoba peruntungannya di industri musik Tanah Air. Sejauh ini, hasilnya cukup mengesankan. Single debut yang dirilisnya bulan September lalu (“Bukan Salahmu”) sempat masuk daftar trending di Youtube Indonesia. Semoga tahun 2021 ini menjadi waktu bagi Harris Vriza untuk mengukuhkan identitasnya sebagai artis rekaman yang sanggup bersaing.
Pertama kali melambung berkat partisipasinya di ajang pencarian bakat Rising Star Indonesia, Igan Andhika segera digaet oleh label mainstream Warner Music Indonesia. Hingga artikel ini disusun, Igan Andhika telah merilis dua karya musik orisinil: single debut “Besar Bicara Kecil Cintanya” dan follow-up single “Asing Bagiku”. Untuk kedua karya tersebut, Igan Andhika diproduseri oleh Andre Lizt yang pernah menggawangi Eclat Story dan Misellia.
Setiap artis memiliki cara masing-masing dalam memulai karirnya-- tidak terkecuali Adlani Rambe. Terlepas dari popularitasnya sebagai cover artist di Youtube dan fakta bahwa dia telah merilis 5 album kompilasi musik recycle di bawah bendera label Musica Studios, single “Vitamin” yang dirilisnya pada awal bulan Februari 2021 lalu menjadi karya orisinil pertama seorang Adlani Rambe. Mengikuti jejak pendahulunya Raisa dan Hanin Dhiya, “Vitamin” membuktikan bahwa Adlani Rambe lebih dari sekedar cover artist.
Rekan satu label Nadin Amizah ini menapaki jejak pertamanya di industri musik Tanah Air dengan single debut “A Letter to You”. Tidak tanggung-tanggung, pada bulan Oktober 2020 lalu, Kevin Hugo merilis EP bertajuk ‘A Bouquet of Carnation’ yang terdiri dari tiga lagu beraliran indie pop. Melihat pasar musik semakin menginginkan tipe artis muda dengan individualisme yang kental, rasa-rasanya tahun 2021 akan menjadi tahun yang menjanjikan bagi Kevin Hugo.
Meskipun langka, ada kalanya seorang artis tidak membutuhkan kontrak rekaman untuk memulai karirnya di blantika musik Tanah Air. Dhika Fawaz adalah salah satu contoh langka tersebut. Diolah secara DIY, single debutnya “Hilmira” telah menembus angka satu juta spin di Spotify berkat word-of-mouth dan popularitasnya di media sosial TikTok-- menjadikannya salah satu viral hit 2021 yang paling mengesankan. Tidak makan waktu lama, Dhika Fawaz langsung mencetak karya kedua “Janji Menua”. Rasa-rasanya tinggal menunggu waktu saja hingga kontrak rekaman itu tiba di depan pintu seorang Dhika Fawaz.
Rekrutmen terbaru label raksasa Musica Studios ini memulai karirnya dengan kolaborasi bersama Ariel NOAH (“Cinta yang Diam”). Dengan warna vokal yang dapat dideskripsikan sebagai hybrid antara Ariel NOAH dan Rian D’MASIV, pada bulan Februari 2021 Difki Khalif merilis single solo pertama yang bertajuk “Ilusi Setelah Kau Pergi”-- karya yang mengukuhkan koridornya sebagai artis beraliran soft rock. Lebih mengesankan lagi, “Ilusi Setelah Kau Pergi” digubah secara tunggal oleh Difki Khalif dan diproduseri oleh Java Jive.
TENTANG PENULIS
Felix Martua adalah penulis, editor, traveler, kurator, dan cataloger bilingual (Bahasa Inggris dan Indonesia) untuk musik, hiburan dan all things pop culture. Felix bisa dihubungi via [email protected]