Akhirnya, Karya My Bloody Valentine Muncul Ke Platfrom Streaming

Oleh: luthfi - 16 Apr 2021

Ada berita baik untuk para penggemar alternative rock terutama para pecinta genre shoegaze yang terkenal dengan musiknya yang mengandalkan gitar mengawang-ngawang. Band shoegaze legendaris, My Bloody Valentine mengumumkan bahwa semua lagu mereka telah hadir di platform musik digital seperti Spotify, Apple Music, dan Joox untuk pertama kalinya pada tanggal 31 Maret 2021 kemarin. Edisi fisik dari semua album My Bloody Valentine akan dirilis ulang pada tanggal 21 Mei 2021 dan sudah bisa di pre-order mulai tanggal 31 Maret 2021. Tiga album yang akan dirilis ulang diantaranya adalah album perdana "Isn’t Anything" (1988), album kedua dan legendaris "Loveless" (1991), kumpulan lagu dari ep mereka "ep’s 1988 -1991" and "rare tracks" (2012), dan album teranyar mereka "m b v" (2013). Semua rilisan ini akan dirilis melalui Domino Records yang menjadi rumah baru mereka. Sebelumnya, katalog mereka sudah pernah muncul di platform musik digital namun sempat hilang bertahun-tahun sebelum muncul kembali pada Maret 2021 kemarin.

My Bloody Valentine merupakan kuartet asal Irlandia yang terdiri dari Bilinda Butcher, Kevin Shields, Deb Googe dan Colm Ó Cíosóig, mereka banyak dipuja sebagai salah satu grup musik pendobrak zaman dan paling berpengaruh selama empat puluh tahun terakhir, pada zaman dimana semua grup musik dengan basis gitar memainkan musik dengan gaya klasik-retro, grup My Bloody Valentine muncul dan tidak terdengar mirip ataupun mendekati siapapun pada zaman itu, mereka mempunyai sebuah karakteristik yang amat langka dimana mereka dapat terdengar berasal dari masa depan.

Dengan album debut mereka, "Isn't Anything" (awalnya dirilis pada tahun 1988), My Bloody Valentine seakan memicu revolusi musik alternatif dan memperkenalkan sebuah pendekatan musikal baru pada grup musik yang berbasis gitar, yang nantinya, pendekatan ini akan menjadi panutan untuk musisi-musisi di generasi selanjutnya. Album tersebut melahirkan sebuah pola dasar suara baru yang nantinya akan menjadi template bagi ribuan sub genre musik baru yang lahir setelahnya, yang menitikberatkan pada penggunaan pendekatan baru pada musik berbasis gitar dan bagaimana cara memproduksi musik di dalam studio. Bukan hanya menginspirasi munculnya jenis musik baru, album tersebut juga membuka jalan bagi munculnya pendekatan jurnalisme baru pada musik, merangsang pendekatan baru yang membandingkan musik dengan sebuah fenomena atau atmosfer dan menggunakan pendekatan tentang bagaimana musik dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan. Gitaris Kevin Shields dan Bilinda Butcher bernyanyi dengan jangkauan dan frekuensi vokal yang hampir mirip sehingga membuat kedua suara mereka seakan menyatu. Hal ini membuat suara mereka tidak bisa dibedakan dan juga meleburkan perbedaan gender diantara mereka berdua, suara mereka berdua juga menjadi sebuah lapisan melodi lain yang diperlakukan bagai instrumen, untuk melengkapi suara gitar Kevin Shields yang dapat menyebabkan Vertigo.

Album kedua My Bloody Valentine, "Loveless", dirilis pada tahun 1991. Secara musikal, terjadi lompatan yang tak terduga pada karya ini, album ini seakan berdiri di depan apapun yang dirilis pada saat itu, terlalu maju untuk jamannya. Kevin Shields dan band bergerak lebih jauh ke arah musik yang mengedepankan kemurnian dari sebuah sensasi, menciptakan tekstur dan nada yang bisa dirasakan sebanyak yang didengar; dengan "Loveless", grup musik ini menciptakan sebuah album yang membanjiri indera. Album "Loveless" secara luas oleh para penikmat musik, dianggap sebagai satu keseluruhan tanpa cela dan pantas dianggap sebagai sebuah karya besar; sebuah padanan di tahun 1990-an yang setara dengan album "Pet Sounds" milik The Beach Boys , "In A Silent Wa"y milik Miles Davis atau "Innervisions" milik Stevie Wonder, sebuah rekaman yang dibuat dengan menjelajahi batas dari apa yang mampu dilakukan oleh studio rekaman. Ini adalah rekaman yang paling baik dinikmati langsung secara keseluruhan, dalam satu kali sesi mendengarkan - karena rekaman ini menawarkan pengalaman mendengarkan yang tidak seperti yang lain dan tak tertandingi dalam kepiawaian sonik-nya.

"Ep’s 1988-1991" and "rare tracks", rekaman ini terdiri dari empat mini album (EP) yang telah dirilis pada periode tahun 1988 - 1991, di mana banyak dari musik favorit para penggemar setia mereka berada. "You Made Me Realize" dan "Feed Me With Your Kiss" keduanya mendahului album debut band pada tahun 1988 secara beruntun. Pada jeda antara merilis "Isn't Anything" dan "Loveless", band ini merilis dua EP lebih lanjut; "Glider" (1990) dan "Tremolo" (1991).

My Bloody Valentine akhirnya muncul kembali pada tahun 2013 setelah dua dekade penuh dalam persembunyian dan tidak aktif mengeluarkan karya baru, album ketiga mereka "m b v", adalah rekaman mereka yang paling eksperimental, namun juga yang paling melodius; bukti nyata dari keinginan kuat mereka untuk menemukan sebuah terobosan baru. Terus mendorong batas-batas musik dan genre, "m b v" adalah album musik yang menakjubkan, beberapa di antaranya bisa mengklaim sebagai jenis musik yang belum pernah dibuat sebelumnya. Penuh dengan rasa musik yang berasal dari dunia yang berbeda dimensi, intim, serta merupakan sebuah pengalaman mendengarkan yang sangat mendalam, "m b v" adalah karya yang mengejutkan dan metamorfosis indah dari apa yang diketahui sebagai spektrum suara ciri khas dari My Bloody Valentine, mendorong batas-batas genre tidak seperti band lainnya. Lagu penutup dalam album tersebut, "Wonder 2" adalah contohnya, melihat Kevin Shields berhasil menggabungkan gitar yang menghipnotis dengan drum'n'bass dengan hasil yang mencengangkan.

Dengarkan My Bloody Valentine di sini

luthfi
More from Creative Disc