Jazz Gunung Bromo 2021 Menuai Sukses dan Menjadi Awal Kebangkitan Seni Pertunjukan di Era Pandemi

Oleh: welly - 27 Sep 2021

Bromo, 26 September 2021

Aiyu Asayaka, CreativeDisc

Malam tadi, Jazz Gunung Bromo 2021 sukses digelar dikeindahan kaki gunung bromo. Kerinduan para penikmat Jazz Gunung, yang biasa disebut Jamaah Al jazziyah ini akhirnya terobati. Lebih hebatnya lagi, hingga akhir acara semua yang berada di kawasan amfiteater Jiwa Jawa Resort, dilaporkan negatif covid-19. Sukses menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin, Jazz Gunung Bromo diharapkan menjadi titik terang kebangkitan seni pertunjukan di era pandemi.

Dibuka oleh Surabaya Pahlawan Jazz yang berkolaborasi dengan beberapa musisi lokal kota pahlawan, salah satunya seorang pemain trumpet yang tak asing lagi karena kegemilangan karirnya, Rio Sidik. Surabaya Pahlawan Jazz membawakan juga lagu etnik khas jawa yang dibawakan dengan aransemen jazz.

Dilanjutkan dengan penampil kedua, Duo Guitarist asal jakarta, Dua Empat. Banyak membawakan karya-karya original, Alvin Ghazalie dan Misi Lesar juga mempromokan album terbarunya. Suasana amfiteater Jiwa Jawa Resort saat itu menjadi romantis dengan alunan musik Dua Empat yang mengaku sangat terinspirasi pada legenda jazz, Antonio Carlos Jobim dan Sergio Mendes.

Berikutnya dilanjutkan dengan The Jam's, sosok legenda jazz indonesia Yance Manusama dan Otti Jamalus. Bagi para pecinta jazz tanah air, pastilah sangat tidak asing dengan nama besar beliau. The Jam's juga membawakan satu lagu mendiang Glenn Fredly tak lama sebelum Jazz Gunung Bromo 2021 memberikan Jazz Gunung Award untuk mendiang Glenn Fredly demi mengenang karya dan peranannya sebagai perekat semangat kebhinekaan untuk musik indonesia, di akhir acara Jazz Gunung Bromo 2021.

Hujan gerimis sempat mengguyur area amfiteater Jiwa Jawa Resort, tp tidak menyurutkan semangat Jamaah Al jazziyah menantikan penampilan berikutnya dari Janapati. Janapati adalah project dari dua gitaris tersohor ibukota, Dewa Budjana dan Tohpati. Janapati membawakan komposisi fusion jazz yang megah berbalut musik etnis khas Jazz Gunung.

Setelah penyerahan Jazz Gunung awards untuk mendiang Glenn Fredly, Sigit Poernomo selaku salah satu founder dari Jazz Gunung memberikan kejutan kepada Jamaah Al jazziyah untuk bisa ngobrol langsung dengan founder lainnya dr Jazz Gunung Indonesia, Butet Kerta Rajasa yang berhalangan hadir dikarenakan sakit, demi mengobati kerinduan berkumpul bersama.

Malam yang begitu indah itupun ditutup dengan sangat indah pula dengan penampilan Ring Of Fire Project yang berkolaborasi dengan musisi legenda indonesia, Fariz RM. Membawakan komposisi yang sempat direkam mendiang Djaduk Ferianto di ponsel beliau sebelum meninggal dunia, namun tidak sempat dipentaskan, mengundang haru Jamaah Al jazziyah. Selain itu, Ring Of Fire Project juga menggubah arransemen lagu sang musisi legenda, Barcelona dan Sakura menjadi sebuah komposisi baru bernuansa etnis ala Ring Of Fire Project.

Harapan baru dalam kebangkitan industri pertunjukan seni dan budaya mulai bersemi dengan suksesnya Jazz Gunung Bromo 2021 yang terbukti dapat bergerak dan beradaptasi, serta dapat berdampingan dengan pandemi covid-19.

welly
More from Creative Disc