Penampilan Band Baru Thom Yorke The Smile Sukses Membuat Bingung dan Takjub

Oleh: luthfi - 12 Feb 2022

Apa yang terjadi jika dua dedengkot Radiohead, Thom Yorke dan Jonny Greenwood, yang terkenal berkat mendorong musik Radiohead menjadi semakin aneh bertemu dengan Tom Skinner drummer band jazz Sons of Kemet yang terkenal di kalangan pecinta jazz berkat permainan improvisasi jazz mereka dan mencampur berbagai macam unsur ritmis dari worldbeat dan afrobeat? Jawabannya adalah sebuah band baru bernama The Smile.

Tentunya kolaborasi yang unik ini langsung membuat gaduh pecinta musik karena nama-nama yang terkenal di dunia eksperimental ini akhirnya bersatu. Setelah membuat percobaan penampilan pertama mereka di konser livestream Glastonbury Festival mereka merilis single perdana mereka dengan nuansa post-punk berjudul “You Will Never Work In Television Again” yang mengagetkan para penggemar Radiohead karena semuanya sepakat “akhirnya Thom Yorke memainkan musik rock normal lagi!!!!”. Euforia ini wajar adanya karena Yorke dan Greenwood terkenal sebagai sumber penyebab kenapa Radiohead berganti kulit ke rock tradisional ke bunyi-bunyian aneh yang dikira kaset/CD rusak di album “Kid A”, free jazz di album “Amnesiac”, ambient mellow di “A Moon Shaped Pool”. Apalagi berbicara soal karya solonya Yorke wah kalau misalnya gak aneh dan gak berbunyi elektronik pasti bukan karya solo Yorke.

Penggemar Radiohead yang masih belum bisa move on dari era rock tradisional mereka di album “The Bends”, “OK Computer”, dan “album yang kebanyakan orang lupa namanya tapi yang ada lagu ‘Creep’ aja di dalamnya” pasti mengantisipasi bahwa The Smiles akan menjadi seperti yang mereka impikan apalagi The Smiles mengumumkan bahwa akan tampil pertama kalinya dengan penonton selama dua hari di tanggal 29 dan 30 Januari 2022 dan ditayangkan langsung ke seluruh penjuru dunia. Ekspektasi akan mendengarkan musik rock murni pun terbangun sebelum livestream karena mereka akan membawakan materi baru yang kemungkinan akan menjadi isian baru di album/EP perdana mereka.

Namun yang disuguhkan adalah sound yang tidak terlalu rock tradisional tapi tidak terlalu eksperimental juga. Ketika menonton konser ini pertama kali, jujur saya bingung untuk mencerna musiknya mereka karena tiba-tiba Yorke dan kawan-kawan bermain alternative rock sambil bermain bass, di lagu berikutnya tiba-tiba mereka bermain mellow diiringi musik ambient, lagu berikutnya mereka bermain jazz, math rock dengan ketukan drum Skinner yang tidak biasa dan terkadang nyerempet ke improvisation jazz, lalu tiba-tiba meledak-ledak dengan musik proto-punk dan progressive rock sampai-sampai saya tidak ngeh kalau lagu berikutnya sudah dimainkan karena otak saya harus mencerna terlebih dahulu apa maksud dari penampilan mereka yang membawakan jenis musik yang datang dari berbagai disiplin musik.

Sepertinya The Smile sengaja membawa musik dengan gaya seperti ini karena proyek ini tidak didesain untuk mengikuti satu gaya musik tertentu seperti yang Radiohead pernah lakukan atau Sons of Kemet lakukan, malah mereka seolah membawakan musik yang mereka suka dari kedua band dan mencampurkannya dengan gaya mereka sendiri. Mendengarkan penampilan mereka yang banyak berisi lagu baru mereka seperti mendengarkan bagaimana Yorke dan Greenwood menginterpretasikan Sons of Kemet dan Skinner menginterpretasikan Radiohead. Hal itu membuat The Smile terdengar sangat unik dan sukses membuat takjub karena mereka berhasil memberikan terapi kejut kepada para pendengarnya yang sudah mendengarkan lagu “You Will Never Work In Television Again” karena membawakan lagu yang kebanyakan jauh berbeda dengan lagu tersebut dan membawakan pengalaman baru.

Saya sendiri tidak tahu strategi utama mereka merilis “You Will” apakah memang sengaja untuk “menipu” pendengarnya atau mereka ingin memberi tahu kepada publik seperti ini “ini loh kalau misalnya kalian tahu bahwa lagu ini strukturnya beda dari lagu rock pada umumnya kalian akan tahu arah kita akan ke mana”. Entah tebakan saya itu ada benarnya atau tidak yang terpenting penampilan The Smile sukses membuat saya mengernyitkan dahi sambil takjub dan berkata “kok bisa ya mereka bikin musik kaya gini yang gak Radiohead banget tapi juga ga jauh jauh amat dari musik Radiohead dan Sons of Kemet”.

luthfi
More from Creative Disc