admincd
Nama artis pendatang baru Gatton akhir-akhir ini meledak namanya berkat single 'When Scars Become Art' yang dengan cepat melaju menjadi salah satu lagu dengan pertumbuhan tercepat di Asia Tenggara. Dimulai dengan sebagai salah satu trend TikTok Asia Tenggara terbesar menjelma menjadi sebuah lagu yang beresonansi dengan banyak orang di kawasan ini.
Lagu awalnya dirilis Gatton di tahun 2018 lalu. Saat Gatton memposting lagunya di TikTok pada tanggal 19 Januari, dengan seketika lagu menjadi viral (dengan 5.4 juta views, 664.000 likes, 6.441 komentar dan lebih dari 900.000 video yang menggunakan audio lagunya). Inilah yang mencetuskan pertumbuhan lagunya yang luar biasa.
Lagu pop akustik ini memiliki nuansa yang melankolis tapi juga perasaan penuh harap selain mengeksplorasi tema tentang mencoba mengubah rasa pedih menjadi sesuatu yang indah. Gatton menyebutkan 'When Scars Become Art' sebagai tesis untuk artistiknya. Ia mengaku menulis lagu saat sedang berada di masa tersulit hidupnya.
Suatu hari, di tengah duka dan kesedihan melanda, ia duduk di depan piano dan berharap bisa menemukan sebuah kesembuhan (dari duka). Yang ia butuhkan adalah sebuah "coping mechanism" untuk rasa pedih tadi. Ia tidak berniat menulis lagu untuk kemudian merilisnya, hanya untuk terapi saja. Hanya butuh 30 menit, ia pun menyelesaikan lagunya. Kenangan itulah yang ditulisnya di chorus.
