Menikmati Musik Secara Utuh dan Nyaman di Pinggir Pantai Bersama Joyland Festival Bali 2023

Oleh: luthfi - 26 Mar 2023

Festival yang menggabungkan komedi, workshop seni, film, seni dan tentunya musik bernama Joyland Festival yang diadakan Plainsong Live merupakan salah satu festival musik bersejarah di Indonesia karena festival ini merupakan festival musik pertama yang diperbolehkan pemerintah untuk diadakan kembali setelah pandemi menyerang selama dua tahun pada 25 - 27 Maret 2022 di Bali dan memberikan sinyal positif kepada para penyelenggara acara musik untuk bisa mengadakan acara ini setelah tidak diperbolehkan demi mencegah penularan COVID-19.

Selain itu festival ini juga menjadi salah satu festival musik terbaik karena festival ini bisa dinikmati oleh semua kalangan mulai dari anak anak sampai orang tua sekalipun. Pemisahan antara area merokok dan area untuk mabuk-mabuk membuat festival ini berkesan karena para penonton di depan panggung tidak harus bernafas dengan asap rokok yang mengebul seperti festival musik pada umumnya. Untuk yang membawa anak di acara ini ada area bernama White Peacock dimana sang anak bersama orang tua-nya bisa berkreasi secara bebas dan bagi orang tuanya sendiri tempat ini bisa menjadi tempat penitipan anak sementara orang tuanya menikmati artis favorit mereka tampil dan yang paling penting air minum di festival ini gratis asal membawa botol minum sendiri.

Maka dari itu, Joyland Festival merupakan salah satu menu wajib para penikmat festival musik internasional dari seluruh Indonesia dan juga negara sekitar. Setelah sukses memindahkan konsep Joyland pertama di Jakarta pada akhir tahun 2022 dengan lineup yang unik dan nyeni, kali ini mereka kembali ke rumah asal mereka di Bali dengan tempat yang lebih luas dari sebelumnya yaitu Peninsula Island, Nusa Dua yang terletak di pinggir pantai.

Acara yang digelar pada 17 - 19 Maret 2023 ini menawarkan format acara yang jauh lebih bersahabat dari sebelumnya seolah-olah Plainsong menaikkan standar untuk dirinya sendiri di setiap gelaran Joyland. Para penampil yang tampil di dua panggung utama yaitu Joyland Stage dan Plainsong Live Stage tidak bertabrakan satu sama lain, jika penampil A tampil di Joyland Stage maka penampil B di Plainsong Live Stage harus menunggu penampil A selesai baru bisa memulai penampilannya dan begitu seterusnya sampai acara selesai. Panggung lainnya di Joyland Festival juga berada berjauhan dengan dua panggung utama seperti Lily Pad yang terletak di pinggir laut dan Shrooms Garden yang terletak di ampiteater yang berjauhan satu sama lain.

Hal ini tentunya menjadi hal yang sangat bagus karena tidak ada namanya sound dari panggung sebelah bertabrakan satu sama lain sehingga tidak ada namanya panggung sepi penonton karena melihat nama yang mereka inginkan di hari itu, suatu hal yang sepertinya langka mengingat kebanyakan festival musik akhir-akhir ini sibuk memasukkan nama sebanyak mungkin dengan layout stage hampir berdekatan yang membuat sound antar panggung saling beradu dan membuat telinga pengang dan otak kebingunan mau menyanyikan lagu apa.

Plainsong Live juga sepertinya tahu siapa demografik penonton yang rela datang dari tempat yang jauh demi menonton ini. Pasalnya penampil dan waktu mereka tampil dibuat sedemikian rupa agar penonton bisa bolak balik ke area dua panggung utama karena mungkin di pikiran pembuat acara penonton yang datang ke acara ini pasti suka dengan mayoritas semua artis yang ada di sini seolah mereka sudah membuat algoritma tipe penonton yang hadir ketika mereka mengkurasi para penampil di acara ini.

Penampil yang dihadirkan juga tergolong unik karena bisa dikatakan penampil di sini terbilang cukup artsy seperti Crumbs dan Summer Salt yang populer berkat sentuhan lo-fi dan chill untuk musik mereka, Black Lips yang sukses membuat penonton berjoget dengan iringan garage rock urakan, Black Midi yang membawakan nuansa experimental rock ambisius dengan teknik kompleks yang membuat penonton moshing dan crowd surfing, sang penyebar konsep neo kawaii dari Jepang CHAI yang membuat penonton gemas melihat penampilan enerjik mereka, rapper perempuan legendaris M.I.A. yang membuat miniatur hutan belantara lengkap dengan miniatur macan Tamil ke atas panggung dan aksi teatrikal dari penari latarnya, Black Country New Road yang menghipnotis penontonnya dengan musik ensembel seolah-olah seperti melihat anak sekolah musik sedang melakukan pagelaran epiknya, Sigrid yang membuat penonton berjoget ria dengan suguhan musik pop Skandinavia yang menjadi andalannya, Bloodmoon yang menutup festival dengan lagu electro-nya yang moody, dan Phoenix yang tentunya sukses membuat karaoke massal karena banyak membawakan lagu favorit para penonton sambil menyelipkan beberapa lagu dari album terbarunya “Alpha Zulu”.

Penampil lokal yang ada di situ juga memberikan penampilan paling megahnya seperti Barasuara yang sepertinya tidak ingin kalah dari Black Midi untuk memberikan penampilan paling maksimalnya, Stars and Rabbit yang tampil maksimal meski kaki gitarisnya sedang cedera, tuan rumah Navicula yang menggetarkan panggung dengan grunge ala Bali-nya, dan tentunya GAC yang tampil dengan sangat enerjik dan luar biasa rapi di panggung besar pertama mereka setelah hiatus selama lebih dari tiga tahun.

Perpaduan yang indah dari berbagai macam headliner, kerapihan program acara, tempat yang luas dan ramah untuk semua umur membuat Joyland Festival 2023 edisi Bali menjadi salah satu festival terbaik di tahun 2023. Joyland Festival berhasil membuat sebuah pengalaman festival melebihi ekspektasi yang ada dan bisa menjadi tolak ukur bagaimana membuat festival yang bisa dinikmati oleh semua kalangan tanpa harus mengorbankan kenyamanan. Penonton di festival ini juga bisa dikatakan sangat sopan dan tertib seolah-olah sudah ditanamkan di pikiran mereka bahwa di festival ini kita harus bersenang-senang tanpa mengorbankan kenyamanan satu sama lain.

luthfi
More from Creative Disc