Sajian Ekskusif di Konser Emas 50 Tahun GOD BLESS with Tohpati Orchestra

Oleh: budi-susanto - 14 Nov 2023

Teks & Foto: Budi Susanto

God Bless, group rock legendaris Indonesia itu akhirnya berulang tahun yang ke-50 di tahun ini. Sesuatu hal yang patut disyukuri dan dibanggakan karena belum satupun group band di Indonesia yang menyamai pencapaian ini : sebagai Band terlama yang masih eksis berkarya dan tetap melakukan show dan tour di Jakarta dan di daerah-daerah di Indonesia. Formasi God Bless saat ini adalah Ahmad Albar (vokal), Ian Antono (Gitar), Donny Fattah (Bass), Abadi Soesman (Keyboard) dan Fajar Satritama (Drums). Formasi ini telah bertahan sejak 2012 ditandai dengan masuknya Fajar (yang juga adalah drummer dari EDANE) menjadi anggota tetap God Bless menggantikan Yaya Moektio. 

Malam itu, Jumat 10 November 2013 bertempat di Istora Senayan Jakarta, dipromotori oleh Northstar Entertainment serta dikelola oleh Megapro Communication bekerja sama dengan Indofood, God Bless merayakan Puncak Rangkaian Ulang Tahun yang ke-50 tahun dengan sebuah Konser Eksklusif yang bertajuk God Bless - Konser Emas 50 Tahun with Tohpati Orchestra. Konser ini juga dimeriahkan oleh beberapa Bintang Tamu yang merupakan Ikon musik Indonesia yaitu Kaka (Slank), Eet Sjahranie (Edane), Nicky Astria, Anggun C. Sasmi dan Band KOTAK.

Konser malam itu dibuka oleh Band PADI reborn, yang membawakan beberapa lagu diantaranya : "Bayangkanlah", "Sobat", dan "Begitu Indah". "Suatu kehormatan bagi kami (Padi Reborn) bisa menjadi bagian dari sejarah malam ini", ujar Fadli (vokalis Padi Reborn). Padi juga meng-cover salah satu lagu God Bless dari album Raksasa (1989) berjudul "Misteri".

Sebelum God Bless naik panggung, ada sesi Penyerahan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai “Grup Band Genre Rock Tertua Yang Masih Berkarya". Penghargaan ini diterima oleh Hendra Lie, sebagai salah satu Manager awal God Bless di era tahun 70-an dan juga sebagai perwakilan keluarga besar God Bless.

God Bless memulai aksi nya tepat pada pukul 20:15 dengan lagu "Musisi" dari album Cermin (1980). Lagu yang diciptakan oleh Bassist Donny Fattah ini terasa sangat megah dengan balutan Orchestra yang dikomandoi oleh Tohpati. Setelahnya, lagu "Bla Bla Bla" dari album Semut Hitam (1988) yang bercerita tentang perang, perilaku penguasa yang kejam dan saling tindas, seakan-akan relevan dengan situasi yang terjadi di Palestina saat ini. Sebelum melantunkan lagu berikutnya yaitu "Maret 1989", Iyek (sapaan akrab Ahmad Albar) sempat menyampaikan keprihatinannya atas tragedi kemanusiaan yang menimpa rakyat Palestina, "Semoga Palestina segera Merdeka", ucap nya. Posisi Bassist pada lagu ini dan beberapa lagu selanjutnya dipegang oleh Arya Setyadi dikarenakan kondisi Donny Fattah yang masih belum begitu fit untuk bermain penuh.

Setelah "Maret 1989", mengalunlah lagu-lagu hits God Bless lain dari masa ke masa yang sebagian dirangkum dalam album terbaru God Bless Anthology : 50th Anniversary with Tohpati & Czech Symphony Orchestra (2023) seperti ”Selamat Pagi Indonesia”, ”Menjilat Matahari”, dan ”Huma di Atas Bukit”,

Pada petengahan konser, ada segmen dimana God Bless memainkan lagu-lagu secara akustik dimana selama segmen ini ditayangkan visualisasi perjalanan musik God Bless dari era 70-an sampai era sekarang melalui perangkat layar LED yang dipajang tepat di bibir panggung yang menutupi 3/4 dari panggung. "Balada Sejuta Wajah", "Syair Kehidupan" dan "Sudahlah Aku Pergi" dibawakan dengan syahdu . Mengenai lagu "Sudahlah Aku Pergi" merupakan single dari project solo Ahmad Albar tahun 1993 silam. "Lagu ini belum pernah dibawakan dengan formasi God Bless, Ian Antono yang mengusulkan lagu ini untuk dibawakan di konser ini", imbuh nya sebelum memulai lagu tersebut.

Segmen berikutnya dibuka oleh solo gitar oleh Eet Sjahranie yang juga adalah ex. gitaris God Bless pada album "Raksasa" (1989) serta "Apa Kabar?" (1997). Eet memainkan gitar Charvel nya tepat di lidah panggung, di depan Layar LED yang disebutkan di atas. Perlahan-lahan layar LED terangkat dan masuklah Trio Tanti, Chua dan Cella dari KOTAK berkolaborasi dengan Eet Sjaharanie, Ian Antono dan Fajar Satritama membawakan "Serigala Jalanan" dari album Apa Kabar (1997). Vokal Tantri seakan-akan menambah kegarangan lagu yang bertempo cepat ini. Selanjutnya, giliran Kaka (Slank) yang naik panggung. Dia membawakan lagu solo Ahmad Albar tahun 1979 silam berjudul "Zakia". Kaka sukses membawakan lagu lawas yang bernuansa Rock plus Dangdut ini. Vokal Kaka meliuk-liuk dengan cengkok dangdut versi nya. Kejutan berikutnya adalah Anggun C. Sasmi yang tampil membawakan "Mimpi", lagu ciptaan Ex. drummer God Bless Teddy Sujaya yang dulu sempat menjadi hits yang melambungkan nama Anggun di blantika musik rock tanah air sebelum Dia pindah dan berdomisili di Perancis. Penampilan Anggun ini juga seakan-akan menjadi pengobat rindu bagi penggemar setianya, karena sudah sekian lama Anggun tidak tampil dalam sebuah konser di Indonesia. Teddy Sujaya malam itu juga ikut hadir menyaksikan konser itu di deretan penonton VIP.

Nicky Astria, lady rocker yang dulu namanya dibesarkan oleh Ian Antono tampil setelah Anggun membawakan "Panggung Sandiwara" yang diaransemen ulang dengan versi Up Beat, bukan lagi lagu balada sebagaimana asli nya. Tidak sampai di situ, Nicky Astria, dan Anggun kembali berkolaborasi dengan Ahmad Albar membawakan lagu "Bis Kota" yang juga adalah lagu dari album solo Ahmad Albar di tahun 1990.

Puncak dari selebrasi Konser Emas God Bless malam itu adalah ketika God Bless membawakan lagu wajib mereka "Kehidupan" dan "Semut Hitam". Kedua lagu ini dari Album Semut Hitam (1988). Penonton yang memenuhi Istora Senayan malam itu pun ikut larut dalam sing along berjamaah.

Konser akhirnya ditutup dengan manis dimana God Bless membawakan lagu wajib lainnya yaitu "Rumah Kita". Lagu yang tidak lekang oleh waktu, yang mengingatkan kita tentang pentingnya bersyukur untuk semua yang kita miliki. Sepertinya semua penonton di Istora Senayan ikut menyumbangkan suara di lagu ini. Setelah lagu berakhir, God Bles dan seluruh Bintang Tamu malam itu memberikan salam, membungkuk dan melambaikan tangan untuk semua penonton yang hadir.

Konser malam itu sungguh merupakan sebuah persembahan terbaik dari God Bless. Lagu-lagu hits God Bless terasa sangat megah dan lebih indah dengan sentuhan Orchestra oleh Tohpati. Konser ini juga bersejarah karena menandai 50 tahun eksistensi mereka dalam blantika musik Indonesia. Saya sangat beruntung berada di Istora malam itu menjadi saksi sejarah dan mengabadikan nya dalam foto-foto tentunya. 

Selamat Ulang Tahun God Bless, semoga tetap terus berkarya dan tetap menginspirasi anak-anak muda Indonesia.

Jika di dunia belahan barat mereka bilang ; “It’s a great gift that The Stones are still on the road”, Kita di Indonesia pun bisa mengatakan hal yang sama ; “It’s a great gift that God Bless are still on the road”.

 

 

budi-susanto
More from Creative Disc