Hari Kedua Joyland Festival Jakarta 2023 Yang Ekletik, Variatif, dan Cerdas Membangun Suasana

Oleh: luthfi - 05 Dec 2023

Foto: Budi Susanto

Jujur saya masih belum bisa beranjak dari gelaran Joyland Festival 2023 di Bali yang diselenggarakan oleh Plainsong Live. Keunikan lineup yang tampil serta kenyamanan yang ada di Joyland Bali membuat saya memilih acara ini menjadi festival terbaik sepanjang tahun 2023. Joyland Festival dengan sangat pintar memilih penampil dari berbagai macam genre dengan penonton dari berbagai macam spektrum sehingga festival ini terus diingat sampai berbulan-bulan lamanya dan hal tersebut ingin diulang kembali di Jakarta pada tanggal 24 – 26 November 2023 dengan berbagai macam penyesuaian.

Meskipun tidak semewah dan semegah Joyland Festival Bali 2023 karena berbagai macam faktor terutama cuaca yang sempat menjadi mimpi buruk untuk penonton dan penyelenggara, pihak Plainsong Live dengan sigap menambal berbagai macam kekurangan di hari keduanya setelah hujan badai yang cukup parah membuat Joyland Festival di hari pertama penuh dengan kubangan lumpur di berbagai titik penting terutama di tempat pengisian air minum.

Dari segi penampil Joyland Festival Jakarta 2023 menampilkan musisi yang dari segi genre terbilang variatif. Dari segi pemilihan rundown penampil di dua panggung utama yaitu Plainsong Live Stage dan Joyland Stage terbilang dapat membangun mood penonton dari awal sore sampai dini hari.

Joyland hari kedua dibuka dengan grup dream pop dari Jepang Luby Sparks yang membuka Joyland dengan keteduhan dan kebisingan dari dream pop dan noise pop-nya. Setelahnya ada Homeshake yang meneduhkan penonton dengan sajian musiknya yang santai dengan sentuhan jazz ringan di sana sini. Lalu dilanjut dengan trio bertopeng Glass Beams yang memberikan nuansa psychedelic yang menghipnotis dengan campuran world music-nya.
attachment

Setelah jeda maghrib, Maliq & D’Essentials naik panggung dengan membawakan lagu yang pastinya sudah dihapal oleh para penonton. Sentuhan upbeat dan enerjik dari Maliq & D’Essentials menjembatani penampil berikutnya yaitu Suiyobi no Campanella yang dikenal dengan nama luar negerinya Wednesday Campanella. Kolektif electropop asal Jepang yang digawangi oleh Utaha, Hidefumi Kenmochi, dan Dir. F ini tampil dengan sangat atraktif terutama Utaha yang lincah bernyanyi dan membawakan banyak gimmick ke atas panggung seperti manekineko dengan iringan beat electropop yang cukup kompleks. Kedatangan mereka di Jakarta tentunya disambut dengan sangat antusias oleh penggemar musik J-Pop yang ada di sini.
attachment

Kompleksitas musik yang dibawakan oleh Wednesday Campanella dilanjutkan oleh penampil berikutnya yaitu Mildlife yang membawakan musik fusion jazz yang ekletik dan penuh dengan improvisasi. Musik Mildlife yang tenang dan menyejukkan itu seolah menurunkan energi penonton setelah berjoget bersama Campanella dan sebagai bentuk pengumpulan energi sebelum para penonton disuguhi oleh band post punk dan math rock dari Brighton bernama Squid. Band yang sudah mendapat pujian dari banyak kritikus musik ini bermain dengan sangat padat, rapi, dan juga cepat. Notasi post punk cepat yang mereka bawakan mampu membakar kalori para penontonnya karena penonton terus bergoyang mengiringi beat lagu yang mereka mainkan.
attachment

attachment
The Adams yang menjadi penampil berikutnya setelah Squid tampil dengan sangat enerjik dan mampu membuat para penontonnya bernyanyi bersama lewat sajian power pop yang mereka suguhkan. The Adams seolah mengulang kembali momen ketika mereka menjadi penampil pembuka dari penampil berikutnya yaitu grup post punk revival legendaris yang mengawali trend post punk revival di awal tahun 2000’an yaitu Bloc Party. Ketika Bloc Party datang pertama kali di Indonesia pada Maret 2013 The Adams juga yang menjadi penampil pembuka dari band yang pada waktu itu masih digawangi oleh Kele Okereke, Gordon Moakes, Matt Tong, dan Russell Lissack.
attachment

Setelah satu dekade tidak bermain di Indonesia akhirnya Bloc Party tampil kembali menyapa para penggemarnya di Jakarta meskipun terdapat banyak perbedaan ketika mereka tampil di tahun 2013 dan sekarang. Perbedaan yang mencolok diantaranya adalah mereka bermain dengan formasi Kele Okereke, Russell Lissack, dan Louise Bartle, lagu yang dibawakan sekarang hanya 14 ketimbang 20 lagu di tahun 2013, serta badan Kele dan Russell yang sudah berotot terutama Kele yang terlihat seperti binaragawan dari lawatan mereka di tahun 2013 dimana para personilnya kebanyakan masih kurus-kurus (tidak termasuk Kele karena Kele badannya sudah jadi di era tersebut). Penampilan kedua Bloc Party di Jakarta mampu menjadi obat kangen para penggemarnya karena mereka kebanyakan membawakan materi dari album legendaris mereka “Silent Alarm” dan “A Weekend in the City”. Namun sayang sound yang ada tidak maksimal dan mereka sendiri terlihat kecapekan membawakan beberapa lagu akibat kemarin malam mereka bermain di Singapura bersama Interpol.

“Enjoy Fleet Foxes”, begitu kata Kele menutup penampilan mereka yang kedua di Jakarta sambil membuka jalan untuk penampil utama pada hari itu yaitu grup folk dambaan para pecinta musik indie internasional yang tumbuh di era 2010’an yaitu Fleet Foxes.
attachment

Merupakan suatu pemandangan yang aneh tapi nyata melihat akhirnya grup folk legendaris ini akhirnya bisa datang ke Jakarta. Fleet Foxes sendiri sedang tidak mengadakan tur Asia dan ditarik langsung oleh Plainsong Live dari Mexico tempat mereka terakhir main di festival Corona Capital pada 17 November 2023, delapan hari sebelum mereka tampil di Jakarta. Fleet Foxes mendapat jatah penampilan paling lama diantara semua penampil di hari itu yaitu 1,5 jam seolah seperti solo live concert. Fleet Foxes yang datang tanpa Skyler Skjelset karena sakit membawakan 19 lagu dan tentunya lagu paling populer mereka “White Winter Hymnal” dan “Mykonos” mampu membuat penonton bernyanyi bersama. Robin Pecknold juga tidak berhenti menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para penonton di Indonesia karena sudah sabar menunggu kedatangan mereka ke sini. Lagu “Helplesness Blues” yang penuh dengan dinamika dan melankolia menjadi penutup penampilan mereka dan juga menutup Joyland Festival Jakarta 2023 di hari kedua.

Hari kedua Joyland Festival Jakarta 2023 ini bisa dibilang sangat cerdas dalam membangun mood para pengunjungnya di dua panggung utamanya dari segi rundown penampil. Penampil yang ada di hari kedua seolah mengisi satu sama lain dan saling melengkapi penampil sebelumnya malah di beberapa titik penampilan musisi yang tampil di hari kedua seolah memberikan ruang bernafas untuk para penontonnya dari musisi yang tenang ke upbeat dan begitu juga sebaliknya sepanjang hari. Pemilihan Fleet Foxes menjadi penutup acara seolah menjadi obat penenang dari kegilaan penampilan Squid, The Adams dan Bloc Party yang bermain dengan lagunya yang cepat dan bisa diajak berjoget. Sebuah pemilihan program dan lineup yang jenius dari Joyland Jakarta 2023 dan membuat nilai memorable Joyland semakin tinggi di mata para pengunjungnya karena hal ini. Once again, a really great move from Joyland Festival terlepas dari keterbatasan jumlah toilet yang membuat beberapa pengunjungnya sedikit terganggu dengan hal ini. 

luthfi
More from Creative Disc