CreativeDisc Exclusive Interview With The Beths: Band Indie Rock Yang Banyak Dipuji dari Selandia Baru

Oleh: luthfi - 20 Jan 2024

Bagi kuartet indie rock asal Auckland, Selandia Baru bernama The Beths kepopuleran dan mendapat pujian dari banyak media musik terkemuka adalah hal yang mereka tidak duga ketika pertama kali merintis karir dengan nama The Beths. Pasalnya band ini dulunya berkumpul karena kecintaan mereka akan musik jazz beserta turunannya, mereka terus konsisten dan bekerja keras, sampai akhirnya pada album ketiga mereka “Expert in a Dying Field” menjadi juara di negara mereka sendiri dan masuk ke berbagai macam daftar album terbaik di berbagai publikasi musik internasional mulai dari Pitchfork, Slant, Stereogum bahkan Rolling Stones. Meskipun mereka mendapat kepopuleran yang tidak mereka bayangkan sebelumnya mereka masih tetap rendah hati dan masih bisa bercanda tentang kesuksesan mereka yang terhitung cepat.

“Karena Selandia Baru itu negara yang sangat kecil dan orangnya gak banyak jadi kami menyuruh keluarga dan teman-teman kami untuk membeli album kami dan hasilnya album kami jadi juara satu di Selandia Baru.”, canda sang vokalis Elizabeth Stokes ketika ditemui sehabis tampil di Joyland Festival Jakarta 2023.

Vokalis yang mempunyai darah Manado ini mengungkapkan bahwa mereka tidak besar kepala ketika karya mereka dipuji oleh berbagai macam publikasi musik luar negeri dan sangat senang akan hal itu.

Hal yang wajar jika The Beths mendapat banyak pujian dari berbagai kalangan karena materi mereka seolah mengembalikan suasana indie rock ala 90’an yang santai, apa adanya, dan tentunya penuh dengan nada-nada yang catchy. Karya mereka seolah mencampurkan Pavement, Superchunk, Fountains of Wayne dengan arsiran musik ala Alvvays yang membuat karya mereka dikagumi oleh banyak hal. The Beths seolah mengembalikan musik indie rock pada fitrahnya setelah banyak pihak menganggap bahwa genre musik ini sudah redup di akhir 2010’an seiring dengan turunnya blog musik yang membahas musik indie dan masifnya media sosial dan platform streaming.

Mereka sendiri masih menganggap bahwa genre indie rock ini tidak mati dan stagnan karena masih banyak hal yang bisa dieksplor oleh genre ini. Optimisme mereka terhadap jenis musik serta musik secara keseluruhan bisa jadi adalah salah satu faktor penentu kenapa mereka menjadi oase di tengah keringnya musik indie rock berkualitas di skala global.

Simak wawancara CreativeDisc bersama The Beths dimana kami bercerita soal album “Expert in a Dying Field”, tanggapan mereka terhadap musik indie rock, menjadi populer di negerinya sendiri, dan rencana liburan mereka setelah tur lewat video di bawah ini:

 

luthfi
More from Creative Disc