cung2
AURORA merilis album kelimanya, “What Happened To The Heart?” 7 Juni. Album yang berisi 16 lagu ini, menampilkan lagu-lagu khas AURORA sekaligus penampilan dari beberapa kolaborator, salah satunya adalah penyanyi penulis lagu Norwegia, Ane Brun.
Album ini terinspirasi dari surat “We Are the Earth” yang ditulis oleh aktivis pecinta bumi asal Prancis. Surat tersebut menyebut Bumi sebagai “jantung yang berdetak di dalam diri kita dan berbicara tentang perlunya memulihkan bumi, dan merayakan hubungan kita dengan alam melalui hati kita”.
AURORA mengatakan tentang judul albumnya, “Sebelum kita mengetahui lokasi dan fungsinya secara tepat, hati diyakini sebagai Pusat intuisi. Emosi. Tentang niat dan keterhubungan. Kita telah mengecewakan planet tempat kita tinggal. Satu-satunya rumah kami. Kita telah mengecewakan anak-anak kita. Masa depan kita. Dan kita telah gagal untuk benar-benar belajar dari masa lalu. Jika hati tak lagi berarti, apa yang akan terjadi pada manusia? Itu adalah pertanyaan paling penting, indah dan menyedihkan yang pernah saya pikirkan dalam hidup saya.”
Album ini berawal dari rasa sakit yang dituliskan di surat “We Are The Earth”. “Masyarakat seluruh dunia seperti memohon kepada semua orang untuk bertindak lebih banyak dengan hati dan bukan dengan pikiran,” kata AURORA. Akhirnya dengan menulis album ini, AURORA jadi lebih memahami rasa sakit dan kemarahan itu.
Album ini berisi 16 lagu yang cukup AURORA-sentris, dengan lirik yang tajam, penuh arti, dan melodi yang indah. Seperti di salah satu lagu ‘The Conflict of the Mind’, yang disebut sebagai lagu ‘untuk semua yang tidak pernah dikatakan’. “Saya tahu banyak di antara Anda yang tahu bagaimana rasanya berada di sebuah keluarga, di mana segala sesuatunya menyakitkan. Tetap tenang. Tidak ada yang lebih menyakitkan daripada melihat orang yang dicintai menangis. Andai saja kita cukup berani. Sungguh ketika kita terbuka, kita menemukan bukti cinta paling murni yang tersembunyi dalam konflik pikiran kita,” kata AURORA.
