October Artist Highlight: EvanescencE

Oleh: welly - 17 Oct 2011

Image and video hosting by TinyPic

Berangkat hanya dengan dua orang, tak lantas mengubur impian menjadi sebuah band besar di masa depan. Pada tahun 1995, Amy Lee dan Ben Moody bertemu di kamp anak muda Little Rock, Arkansas. Karena merasa menemukan ketertarikan bermusik yang cukup sama, akhirnya mereka pun banyak menghabiskan waktu luang bersama dengan menulis lagu, melakukan home-recording, dan sesekali memainkannya di club maupun cafe. Awalnya, mereka memang tidak dapat menemukan teman bermusik lainnya yang bisa bermain bersama secara live saat itu. Seiring waktu berjalan, lagu-lagu mereka diputar di beberapa chart musik radio lokal dan mendapat tawaran live performing di Arkansas, hingga akhirnya mereka pun menjadi populer di daerah tersebut. Setelah menggunakan beberapa nama untuk band mereka seperti "Childish Intentions" dan "Stricken", akhirnya diputuskanlah menggunakan nama "Evanescence" yang artinya “menghilang atau lenyap secara tiba-tiba”, "berpudar", atau "menguap seperti asap".

Bergabungnya David Hodges sebagai pemain keyboard dan piano pada tahun 1999, semakin menambah keutuhan bermusik band ini, namun sayangnya ia mengundurkan diri pada Desember 2002. Dua EP telah Evanescence buat dan didistribusikan oleh Bigwig Enterprises, diantaranya "Evanescence EP" (1998) dan "Sound Asleep EP" (1999). Lalu menyusul demo album “Origin” (2000), yang kemudian sebagian besar lagu-lagunya disempurnakan dan dipilih menjadi buah karya di album studio pertamanya, “Fallen”.

Tahun 2003, Evanescence merilis debut album “Fallen” di bawah naungan Wind-Up Records. Track “Bring Me To Live” dan “My Immortal” terpilih menjadi soundtrack film Daredevil, sekaligus mengantarkan mereka menjadi dikenal di dunia sebagai band rock dengan berbagai sentuhan unsur musik yang unik. Album ini termasuk dalam best-selling di US, meraih 7x Platinum, dan terjual lebih dari 17 juta copy di seluruh dunia. Track lainnya yang menjadi andalan adalah “Going Under” dan “Everybody’s Fool. Pada saat itulah, formasi Evanescence telah menjadi band seutuhnya, yaitu Amy Lee (vocal, piano), Ben Moody (gitar) , Rocky Gray (drum), John Lecompt (gitar), and William Boyd (bass).

Kabar mengejutkan muncul saat akhir Oktober 2003, Ben Moody sebagai salah satu founder, berpisah dari Evanescence dan posisinya pun digantikan Terry Balsamo, mantan gitaris Cold. Pada tahun 2004, Evanescence merilis album DVD “Anywhere But Home” yang berisi video penampilan tour Evanescence di Zenith, Paris 25 Mei 2004. Track “Missing”, dan “Thoughtless” (cover dari lagu Korn) yang dibawakan secara live dengan khas Evanescence, turut menjadi bonus track di album ini. Tak hanya itu, di album ini terdapat single “Breathe No More” yang juga tercantum di list soundtrack film Elektra.

Dua tahun kemudian Evanescence merilis album studio kedua “The Open Door” (2006) dengan track andalan “Call Me When You’re Sober”, “Lithium”, “Sweet Sacrifice”, dan “Good Enough”. Kabar mengejutkan kembali hadir menjelang rilisnya album ini. Will Boyd berpisah dari Evanescence dan digantikan Tim McCord, mantan gitaris The Snobs. Akan tetapi kesuksesan tetap diraih dengan mencatat angka penjualan album lebih dari 5 juta copy di seluruh dunia, serta menjadi top 5 di Austria, Canada, Prancis, Belanda, Hong Kong, Italy, New Zealand, Swedia, UK, Irlandia, Korea, Norwegia, dan Denmark. Ciri khas album ini adalah efek synithizer-nya yang sangat kental karena DJ Lethal, personil Limp Bizkit, ikut berkontribusi dalam proses penggarapannya.

Pertengahan 2007, John Lecompt dan Rocky Gray berpisah dari Evanescence. Karena Evanescence masih harus menjalani rangkaian tour, maka posisi mereka berdua sementara diisi Troy McLawhorn (mantan gitaris Seether) dan Will Hunt (mantan drummer Dark New Day). Tetapi pada akhirnya Troy dan Will memutuskan bergabung secara resmi dengan Evanescence dalam 2 tahun terakhir.

Berulang kalinya pergantian personil tak membuat Amy Lee, sebagai satu-satunya personil asli Evanescence putus asa berkarya. Dengan formasi yang ada sekarang, Amy Lee (vocal, piano, harpa), Terry Balsamo (gitar), Tim McCord (bass), Troy McLawhorn (gitar), dan Will Hunt (drum), merilis album studio ketiga “Evanescence” pada 11 Oktober 2011. Dalam beberapa interview dengan MTV News, Evanescence mengungkapkan bahwa album yang sudah dinanti oleh fans setianya selama 5 tahun terakhir ini sangat menarik karena nuansa rocknya akan terdengar lebih keras dari 2 album sebelumnya. Seluruh personil benar-benar terlibat secara mendalam dalam proses penggarapannya. Track “Never Go Back” yang terinspirasi tragedi gempa dan tsunami di Jepang juga menambah deretan track cadas di album ini. Sisi menarik lainnya, Amy dengan penuh percaya diri memainkan harpa di bonus track “Secret Door”. Lirik yang gelap, irama yang membangun, masih tetap melekat namun dengan tampilan yang lebih berkembang. Mengutip dari lirik single pertamanya “What You Want” yang telah dirilis sejak Agustus 2011 lalu: “Somewhere beyond the pain, there must be a way to believe we can break through….” album self-titled ini membuktikan bahwa dengan histori panjang dan berbagai warna kejadian yang menimpa, Evanescence akan senantiasa menggebrak dunia!

So, please welcome CreativeDisc Artist Highlight untuk Oktober ini.. Evanescence! Supported by Warner Music Indonesia!

Intro by: @EvanescenceINA

welly
More from Creative Disc