Top 13 Music Videos: Taylor Swift

Oleh: welly - 13 Mar 2011

Hidup di pedesaan, mengenakan topi khas cowboy, dan sepatu boots. Itulah image penyanyi country. Tapi gadis ini mengubah image itu. Dia membuktikan penyanyi country tidak mesti seperti itu. Buktinya, dia dapat membangun image sebagai seorang princess dari negeri dongeng, meskipun musik country adalah jalurnya. She’s Taylor Swift.

Tidak percaya dengan image princess itu? Well, saya akan mereview 13 video klip gadis berambut keriting ini. Dari yang biasa-biasa saja sampai paling yang terbaik. Why 13? Semua orang tahu, 13 adalah angka favorit Taylor Swift.

Image and video hosting by TinyPic

13. Crazier Album: OST Hannah Montana The Movie (2009)

Karena ini hanyalah sebuah lagu dari sebuah soundtrack, jadi sang sutradara, Peter Chelsom, seolah tak mau repot-repot membuat video klip ini. Video dimulai dengan Taylor Swift dengan sundress berwarna krem, bernyanyi di sebuah cafe diiringi oleh bandnya. Diikuti dengan para pengunjung yang berdansa dengan pasangannya. Kemudian, cuplikan antara kisah cinta Miley dan Lucas di film itu ditampilkan bergantian. Sampai di detik terakhir, tak ada yang berubah. Taylor Swift tetap bernyanyi di cafe, namun di antara pengunjung itu, terdapat Miley dan Lucas yang sedang berdansa romantis. Lihat Videonya

Image and video hosting by TinyPic

12. Fearless Album: Fearless (2009)

Agak kecewa melihat video klip ini. Mengingat lagu ini memiliki makna yang dalam dan remaja banget. Namun, isi video klipnya tak menceritakan tentang isi lagu itu. Melihat video klip ini sama saja dengan melihat album foto Fearless Tour. Ya, video klip ini hanya berupa cuplikan-cuplikan Fearless Tour. Aksi panggung Taylor, teriakan para fans, lambaian tangan sang superstar untuk fansnya, ruangan T-Party, pelukan Taylor untuk para fansnya di tengah kerumunan. Semua terkumpul jadi satu dalam video ini. So sweet. Bagian favorit saya adalah di akhir video klip. Di mana Taylor tetap bernyanyi di bawah guyuran hujan. Membuktikan bahwa dia fearless untuk melakukan itu demi fansnya. Usai bernyanyi, direntangkan tangannya, kemudian menyatukan jari telunjuk-jempol kanan dan kiri. Membentuk simbol love. Simbol dari hatinya, untuk fansnya. Lihat Videonya

Image and video hosting by TinyPic11. Back To December Album: Speak Now (2010)

Lagu yang katanya buat Lautner ini adalah single kedua dari album Speak Now. Namun, sayang, Yoann Lemoin (sutradaranya) kurang bisa memuaskan penonton video klip ini. Alur dari video klip ini monoton. Dari awal sampai akhir, Taylor Swift hanya berada dalam rumahnya, menyanyikan lagu ini dengan sangat menjiwai. Dan si cowok berada di luar rumah, berjalan di jalanan yang penuh salju. Begitu seterusnya. Namun, ada cuplikan di mana Taylor menuliskan sebuah surat kemudian diletakkan di jaket cowok itu. Sayangnya, tidak ditunjukkan apa isi surat itu. Well, kelebihan video klip ini hanya dua, menurut saya. Pertama, Taylor Swift dengan ‘rambut baru’, membuatnya terlihat dewasa dan sangat cantik. Kedua, salju di dalam rumah. Harusnya sang sutradara menambahkan adegan di mana Taylor bernyanyi dengan pianonya sambil menangis di bawah guyuran salju. Dramatis, tapi jauh dari kesan ke-sinetron-an kalau Taylor yang melakukannya. Lihat Videonya

Image and video hosting by TinyPic10. Change Album: Fearless (2008)

Lady Gaga punya Born This Way. Katy Perry punya Firework. Christina Aguilera punya Beautiful. Dan Taylor Swift punya Change! Well, video ini tidaklah menampilkan adegan seorang anak kecil yang ditindas oleh kekerasan. Alur dari video ini monoton. Taylor Swift dan band-bandnya berada dalam gereja dari awal sampai akhir. Taylor menyanyikan lagu ini dengan penuh semangat. Personil bandnya memainkan musik dengan penuh semangat pula. Sesekali, Taylor menari seadanya. Tak peduli tariannya bagus atau tidak. Yang jelas, dia mengeluarkan semua unek-unek di dalam hatinya, mengubahnya dalam tarian yang menyemangatinya. Semua orang punya cara tersendiri untuk menghidupkan semangatnya. Pada bagian sebelum bridge, tampak Taylor menggoyang-goyangkan kepalanya, membiarkan rambutnya yang bergelombang ikut menari. Seperti cover album Fearless. Dijamin, sehabis menyaksikan video ini, semangat yang dimiliki Taylor dan bandnya akan tertular pada kamu semua! Lihat Videonya

Image and video hosting by TinyPic

9. Our Song Album: Taylor Swift (2006)

Siapa sih yang tak akan ikut menari bila tak mendengar lagu ini. Lagu yang menjadi single ketiga di album pertamanya ini, semakin mengangkat nama Taylor Swift di penjuru Amerika. Video klip ini dibuka dengan Taylor dengan tank-top biru dan hot pants-nya sedang menempelkan gagang telepon di telinganya, sambil mewarnai kuku-kukunya. Saat reff dinyanyikan, Taylor sudah berada di teras sebuah rumah dengan gaun biru yang menempel di tubuhnya. Usai reff, dia berpindah tempat. Kali ini, di sebuah tempat yang penuh dengan bunga. Saat kembali ke reff lagi, dia sudah berada di ruangan serba putih bersama bandnya, menyanyikan lagu ini. Dalam video ini, Taylor hanya bernyanyi. Tak ada adegan serius. Semua dibawa dengan ceria. ‘Cause our song is a slamming screen door, sneakin’ out late, taping on your window. Lihat Videonya

Image and video hosting by TinyPic8. Tim McGraw Album: Taylor Swift (2006)

Ketika kalian melihat Taylor sekarang dan Taylor yang ada di dalam video ini. Kalian akan menemukan sebuah perbedaan. Yap, Taylor di sini terlihat masih remaja. Masih sangat muda. Video ini dibuka dengan menampilkan Taylor dengan baju sundress favoritnya sedang berbaring di atas rerumputan di dekat danau, sambil mendekatkan radio di telinganya. Di tempat yang lain, tampak seorang pria, Clayton Collin, sedang mengendarai mobil, sambil mendengarkan radio. Mereka berdua, di tempat yang berbeda, sedang mendengarkan stasiun radio yang sama. Radio yang memutar lagu-lagu dari Tim McGraw. When you think Tim McGraw, I hope you think of me. Ya, saat mereka mendengarkan lagu ini, flashback antara kisah cinta Taylor dan Collin pun dimulai. Mereka bermesraan layaknya remaja seumuran mereka. Trey Fanjoy, sang sutradara, sepertinya mampu merealisasikan isi lagu ini terhadap video klipnya. Lihat Videonya

Image and video hosting by TinyPic7. Picture To Burn Album: Taylor Swift (2006)

Pengen liat Taylor yang ‘garang’? Itu artinya, tonton video ini! Dalam video ini, Taylor dan sahabat aslinya, Abigail, mengintip mantan pacarnya yang sedang make out dengan seorang cewek. Taylor pun membayangkan apa yang harus dilakukannya untuk cowok itu. Dalam pikirannya, Taylor dan bandnya menuju rumah sang cowok untuk membongkar seisi rumahnya. Tak hanya itu. Amos, basist Taylor, menjilati satu-satu peralatan makan cowok itu. Yuck! Tapi sayang, itu hanya fantasi Taylor saja. Di akhir video ini, Taylor dan Abigail meninggalkan tempat lokasi, kemudian dia membakar foto mantannya itu. Baginya, cowok seperti itu hanyalah picture to burn. Lihat Videonya

Image and video hosting by TinyPic

6. Teardrops on My Guitar Album: Taylor Swift (2006)

Inilah awal ketenaran Taylor Swift. Lagu ini merajai chart-chart di beberapa radio pada masanya. Dan video klipnya? So real. Video ini dibuka dengan percakapan kecil antara Taylor dengan Drew (Tyler Hilton), teman laki-laki yang diam-diam dicintainya. Kemudian, latar berpindah di sebuah kamar. Taylor mengenakan gaun hijau panjang. Sambil berbaring di atas tempat tidur, dia memeluk gitarnya. Dan, flashback dimulai. Terdapat adegan di mana Taylor dan Drew sedang bercanda di perpustakaan, sampai-sampai penjaga perpustakaan menegur mereka berdua. Lalu, di laboratorium kimia, Taylor sedang serius mencampurkan sebuah ramuan. Kedua tangannya dipenuhi gelas khas laboratorium. Dan ketika Drew menepuk pundaknya, Taylor membalikan kepalanya, dan nafasnya seakan terambil. Di bagian akhir video, Taylor melihat Drew di lorong sekolah. Drew melambaikan tangannya, dan Taylor membalasnya. Namun, sayang, lambaian tangan itu bukan untuk Taylor. Melainkan kekasih barunya. Taylor pun melihat mereka berdua bermesraan, seakan tak ada Taylor di situ. Wajah Taylor menggambarkan ekpresi sakit hati yang luar biasa. Akhirnya, video pun ditutup dengan air mata yang mengalir di pipi Taylor, di kamar, tempat flashback dimulai. Saran saya, siapkan tissue sebelum menonton video ini! Lihat Videonya

Image and video hosting by TinyPic5. Fifteen Album: Fearless (2008)

Inilah satu-satunya video dari Taylor Swift yang berlatar animasi. Roman White meracik video ini dengan sangat baik. Dimulai dari sebuah pintu yang menghubungkan Taylor dengan sebuah dunia yang membawanya kembali ke masa mudanya. Yakni, ketika dia masih 15 tahun. Setting di video ini sangatlah apik. Coba kamu kelilingi dunia ini, tak akan bisa kamu dapati tempat seperti itu. Tempat di mana rerumputan hijau tersebar merata, kupu-kupu cantik berterbangan begitu saja, bunga-bunga yang tak henti-hentinya berkembang biak, kunang-kunang yang setia hadir di malam hari. Semua bagian dari video ini sungguh sempurna. Speechless. Klimaks video ini adalah ketika Abigail kencan pertama kalinya dengan seorang pria. Kemudian di dalam mobil, mereka berciuman. Tiba-tiba si cowok mendorong Abigal, ingin melakukan ke hal yang ‘lebih jauh’. Abigail menolak, tapi terlambat. Akhirnya, dia pun menangis. Animasi mobil, cowok, dan keadaan sekitar, menghilang. Tersisa sosok Abigail yang sudah berpindah tempat. Duduk di atas kursi. Lalu, datanglah Taylor yang memeluknya. Dan mereka menangis bersama-sama. Akhir video ini, ditampilkan Taylor yang sudah tidak berumur 15 tahun lagi dan berada di dunia nyata. Bertemu dengan seorang gadis 15 tahun, yang sedang berbincang dengan temannya. Gadis 15 tahun itu menoleh ke arah Taylor, dan Taylor menyanyikan lirik, “Take a deep breath, girl…, as you walk through the doors.” Lihat Videonya

Image and video hosting by TinyPic

4. White Horse Album: Fearless (2008)

Lagu ini adalah lagu yang paling sakit hati di album Fearless. Begitu pula videonya. Video dibuka dengan percakapan antara Taylor dan Stephen Colleti (mantan kekasihnya) melalui telepon. Stephen bertanya, apakah Taylor masih mencintainya. Taylor menjawab, “Yeah.”. Lalu dia bertanya lagi, “Ingin memberiku kesempatan?” Baru lah lagu dimulai. Taylor dengan sweaternya, sedang menangis di sudut rumahnya, bersandar di dinding. Kemudian mem-flashback kisah indah yang dilalui bersama kekasihnya. Sayangnya, kekasihnya bukanlah cowok baik-baik. Dia melihat Stephen sedang membawa sebungkus makanan, hendak masuk ke sebuah rumah. Tiba-tiba, seorang wanita, yang merupakan ‘simpanan’ Stephen, keluar dari rumah itu. Taylor langsung lari dengan air mata yang melumuri pipinya. Setelah menyanyikan bagian bridge dan satu kali reff, percakapan di awal video diulang kembali. Namun kali ini, saat kekasihnya bertanya, “Ingin memberiku kesempatan?” Dengan tegas, Taylor menjawab, “No! I’m gonna find someone someday who might actually treat me well" Kalau diperhatikan ‘lebih dekat’, video ini adalah versi dewasa dari Teardrops on My Guitar. Lihat Videonya

Image and video hosting by TinyPic

3. Love Story Album: Fearless (2008)

Video klip ini memiliki alur yang nyaris sama dengan Mine. Video dibuka dengan pertemuan Taylor dengan seorang cowok yang sedang duduk di bawah pohon rindang, it’s Justin Gaston. Kemudian, flashback dimulai.

Flashback awal dimulai dengan Taylor yang sudah berdandan ala princess, bernyanyi di dalam istana. Lalu, di beberapa adegan, tampak Taylor dan Justin menarikan sebuah tarian khas kerajaan, anggun dan sopan. Video ini dimainkan urut sesuai alurnya. Sesuai lagunya. Yang hebat dari video ini adalah settingnya. Mirip seperti kisah dongeng. Lengkap dengan istana dan ladang yang hijau. Dan di ladang hijau lah itu penantian Taylor berakhir. Dia bertemu Romeo-nya, dan mereka bermesraan di sana, di saat matahari mulai terbenam. Setting dari akhir video ini seperti awal video, sebuah kampus. Justin masih duduk di bawah pohon. Lalu,Taylor mendekati Justin. Justin berdiri, ikut mendekati Taylor. Dan akhirnya, mereka menyatukan dahi dan hidung mereka. Selesai. Menyaksikan video ini sama saja dengan menonton film Romeo-Juliet dalam versi mini. Lihat Videonya

Image and video hosting by TinyPic

2. Mine Album: Speak Now (2010)

Lirik lagu ini sama halnya dengan lirik-lirik lagu Taylor yang lain. Berbentuk narasi. Tapi, lirik yang ini, jauh lebih detail. Sehingga, Roman White tak perlu susah-susah berpikir untuk membuat video klip ini. Lihat saja video klipnya, satu ‘jalur’ dengan liriknya. Dimulai dari pertemuan Taylor dengan seorang pelayan restoran, Toby Hemingway. Taylor melihat wajahnya, kemudian membayangkan apa yang dia inginkan terjadi bersama Toby. Dalam videonya, mereka bermesraan di sebuah pantai. Melakukan hal yang biasa dilakukan oleh orang-orang yang sedang berpadu kasih. Kemudian, ada adegan di mana mereka berada di atas perahu, di tengah-tengah danau. Kemudian, Toby mengecoh Taylor untuk melihat sesuatu. Saat Taylor membalikkan kepalanya, Toby mengeluarkan sebuah kotak. Ketika Taylor kembali menatap Toby, betapa terkejutnya dia melihat sebuah kotak yang berisi cincin. Toby pun menyematkan cincin itu di jari manis Taylor. Tunangan! Saat masuk di bagian bridge, ditampilkan mereka berdua bertengkar hebat. Dan sesuai liriknya, Taylor berlari keluar rumah, dan Toby mengikutinya dari belakang. Toby meyakinkan Taylor untuk tetap bersamanya. Dia tak akan meninggalkan Taylor sendiri (sesuai liriknya). Dan akhirnya, mereka pun menikah, lalu Taylor hamil, punya dua anak, happy ending! Namun, sayang, itu hanyalah fantasinya. Video pun ditutup dengan Taylor yang masih berada di restoran, dan sedang dilayani oleh Toby. Lihat Videonya

Image and video hosting by TinyPic1. You Belong With Me Album: Fearless (2008)

Inilah video terbaik milik Taylor Swift. Buktinya saja video ini menyabet satu penghargaan di VMA 2009 lalu. Alur video klip ini tidak ribet. Tidak ada flashback. Semua berjalan maju. Dimulai dari percakapan Taylor dengan Lucas Till (cowok yang diam-diam disukainya) melalui jendela rumah masing-masing. Mereka bercakap menggunakan tulisan. Ada tulisan ‘I love you’ yang ditulis Taylor untuk Lucas. Tapi saat Taylor ingin menunjukannya, Lucas sudah keburu menutup gorden jendelanya. Dalam video ini, semua orang juga tahu kalau ada dua Taylor. Taylor yang culun, berkacamata, anak rumahan yang rajin belajar. Dan Taylor yang populer, judes, ketua cheerleader. Taylor populer lah yang menjadi pacar Lucas. Akhir dari video ini, Lucas secara tidak langsung mengajak Taylor datang ke acara semacam prom night. Namun, Taylor menolak karena belajar. And then, setting berpindah di acara prom night itu. Datanglah Taylor culun dengan dandanan ala princess. Jauh dari kesan culun. Saat melihat Lucas, Taylor memperlihatkan tulisan ‘I love you’ yang pernah ditulisnya beberapa hari lalu. Dan tanpa disangka-sangka, Lucas juga menuliskan serupa, kemudian diperlihatkannya pada Taylor. Lalu mereka saling mendekat, dan berciuman. Happy ending! Lihat Videonya

By: Alvi Syahrin

Apa Video Taylor Swift favoritmu?

welly
More from Creative Disc