All The Way Exclusive Interview With Yannick Bovy

Oleh: welly - 18 Sep 2014

Penyanyi Jazz asal Belgia, Yannick Bovy baru saja merilis album keduanya "All The Way" dengan single pertama 'Six'. Kita diberi kesempatan lagi (untuk ketiga kalinya) interview dengan Yannick Bovy langsung dari Belgia. Simak interview kita berikut ini:

CD: Hai Yannick Bovy, saya Dundhee dari creativedisc.com. Apa kabar?

YB: Hai Dundhee, selamat pagi! Kabarku baik, terima kasih. Apa kabar?

CD: Kabarku juga baik. Apa kesibukanmu sekarang, kamu sibuk konser?

YB: Hari ini hari untuk bersantai. Aku baru pulang dari Italia, jadi hari ini aku mau melakukan beberapa hal dirumah. Aku mau memperbaiki lampu, karna pacarku bilang lampu di kamar rusak. Setelah itu aku mau cek social mediaku, karna hari ini album baruku dirilis di Belgia. Aku juga mau ke rumah orang tuaku, bertemu keluargaku.

http://www.youtube.com/watch?v=y_1kAHAWMWY

CD: Mengenai lagu terbarumu, Six, yang sudah dirilis bulan Mei tahun ini, bisa ceritakan tentang Six?

YB: Six adalah lagu yang asik, lagu tentang cinta dan juga permainan kata-kata sebagai metafora dalam lagunya. Aku beruntung. Lagunya tentang keberuntungan, melakukan segala hal yang kamu bisa, dan kemudian kejadian jelek pun bisa terjadi, tapi akhirnya segalanya berubah.

CD: Jadi nomor Enam melambangkan nomor keberuntungan?

YB: Ya, sama seperti dadu.

CD: Album barumu juga sudah dirilis di iTunes, kan?

YB: Ya, aku belum tahu apakah albumku sudah rilis di iTunes Indonesia, tapi albumku sudah dirilis di beberapa Negara 9 september lalu.

CD: All The Way adalah judul album barumu. Akan jadi seperti apa album ini?

YB: Album ini konsepnya lebih dewasa dari album sebelumnya. Lagu-lagu yang dipihpun lebih dewasa. Ini hal baru bagiku, karna aku juga menulis sendiri beberapa lagu di album. Album ini juga sedikit klasik, meskipun lagu-lagunya agak terdengar jadul, tapi aku membawakannya dengan lebih segar. Jadi album ini sangat menarik.

CD: Selain kedewasaan di album ini, apa perbedaan lain dari album ini jika dibandingkan dengan album sebelumnya?

YB: Album ini lebih asik. Album sebelumnya easy-listening, album ini juga easy-listening, tapi dengan kesan yang lebih ceria. Juga sedikit lebih swingy dan groovy. It’s music that you can stop, nodding your head to, and clapping your hands, and snapping you fingers... Itu perbedaan terbesar album ini dari album sebelumnya.

CD: Jadi ini album yang sangat harus dimiliki, ya?

YB: Ya, kuharap begitu.

CD: Apakah ada lagu-lagu cover di album ini?

YB: Ya, ada beberapa, dan kami juga re-arrange beberapa lagu sebelumnya, seperti It’s Impossible milik Perry Como yang menjadi salah satu lagu favoritku sepanjang masa. Aku masukkan ke album karna aku suka banget sama lagu itu. It’s Impossible di albumku di produseri oleh Patrick Hamilton yang sudah mengerjakannya dengan sangat baik.

CD: Mengenai music, apakah kamu menulis sendiri semua lagunya?

YB: Aku menulis dua lagu, berjudul Pieces dan All The Way. Pieces terdengar lebih ballad tapi juga mengandung sedikit unsur rock, menggunakan gitar elektrik dan solo drum dibagian akhir. It’s about a break up and a make up, yang terinspirasi dari pengalaman pribadiku. All The Way kutulis untuk pacarku, tentang melakukan segala hal tanpa mempedulikan apa kata orang, kamu hanya punya keyakinan kalau kamu mau melakukannya. Kita semua pasti melakukan kesalahan, somebody has to slap your head against the wall tapi kamu harus bangkit dan menjadi lebih baik.

CD: Adakah musisi yang ingin kamu ajak kerjasama?

YB: Banyak! Tapi yang terpenting adalah produserku, Patrick Hamilton, pemain pianoku, dan semua musisi yang telah bekerja bersamaku yang berasal dari Brussels Jazz Orchestra, salah satu band terbesar di Belgia. Mereka sangat professional. Senang rasanya bisa bekerja sama dengan orang-orang professional.

CD: Siapakah musisi yang kamu impikan untuk bekerja sama?

YB: Aku tidak pernah memikirkan itu. Aku terlalu egois untuk merekam albumku sendiri. Tapi mungkin menyenangkan kalau aku bisa kerjasama dengan artis-artis idolaku, seperti Michael Buble, Harry Connick Jr., Jamie Cullum. Aku mengidolakan mereka. Impianku juga adalah bermusik dengan beberapa penyanyi wanita yang sayangnya sudah tidak bersama kita, seperti Whitney Houston.

CD: Bisakah kamu memberi tips untuk fans mu atau siapapun yang ingin mengejar mimpinya?

YB: You have to think about what you’re good at. Temukan jalan untuk melakukan hal yang membuatmu senang, terus lakukan hal itu selagi kamu bisa. Karna tak semua orang bisa melakukannya. Aku sangat bersyukur untuk membuat music dan bernyanyi didepan banyak orang dan membuat album. Tapi jika kamu benar-benar menginginkan sesuatu, dan kamu mengerjakannya dengan tekun, it will come eventually. Jangan pernah menyerah.

CD: Bahasa apa yang di gunakan di Belgia?

YB: Kami menggunakan tiga Bahasa. Bahasa Belanda, Perancis dan Jerman.

CD: Coba bilang “I love Indonesian fans” dalam Bahasa Belanda.

YB: Ik hou van Indonesische fans.

CD: Terima kasih atas obrolan hari ini Yannick, semoga sukses. Sampai jumpa!

YB: It’s been my pleasure. Sampai jumpa! Terima kasih.

Interview by @dundhee_

Skrip by Sheyla Ashari

Mixing by @cung2

Thanks to Universal Music Indonesia

welly
More from Creative Disc