Album of the Day: Passion Pit - Kindred

Oleh: admincd - 11 May 2015

Released by: Sony Music Entertainment Indonesia

Guess who’s return? It’s Passion Pit! Siapkan diri untuk album ketiga mereka, "Kindred", yang akan kembali memeriahkan dengan barisan komposisi indie-pop/rock berbalut synth-pop khas mereka, serta tentunya vokal enerjetik dari Michael Angelakos sebagai penggerak utama band ini.

Setelah dua album yang banyak mendapat review bagus, apakah Passion Pit mampu melanjutkan prestasi dengan "Kindred"? Sebenarnya agak tidak adil untuk membanding-bandingkan, karena sejatinya setiap album pastilah memiliki aspek tematis dan begitu juga proses pengerjaan yang berbeda pula.

Namun setelah debut yang cemerlang dengan "Manners" (2009) yang kemudian disusul "Gossamer" (2012) yang semakin mengkuhkan posisi Passion Pit, jelas tantangan yang harus dijawab oleh "Kindred" menjadi besar. Sebagai awal, kelebihan dari "Kindred" adalah memiliki durasi yang cukup singkat, sekitar 30-an menit, dan ini mengizinkan albumnya untuk memiliki tema yang lebih konsisten dan fokus.

Sesuai dengan judulnya, di album ini Passion Pit banyak berbicara tentang hubungan kekeluargaan, seperti yang dicontohkan dalam track pembuka, sekaligus single debut untuk album, 'Lifted Up (1985)'. Sebagaimana biasa, synth-pop berbau new wave menjadi jajalan Passion Pit. Mungkin terdengar formulaic atau repetitif, tapi percayalah, di tangan Passion Pit, lagunya tetap terdengar segar. Ada nama Benny Blanco yang membantu track ini, sehingga tidak heran terdengar jauh lebih ngepop dari lagu Passion Pit biasanya. Terlepas dari itu, lagu ini dipersembahkan Angelakos kepada kekasih yang kini menjadi istrinya. Itulah yang membuat semangat tulus yang terusung di lagunya terdengar sangat jelas dan tegas, dan mempengaruhi pendengarnya pula untuk juga merasa bahagia.

Dalam 'My Brother Taught Me How to Swim', jelas Angelakos berbicara tentang saudara laki-lakinya (atau jangan-jangan metafora, yang kemungkinnya kecil) dan ia menyampaikan hal ini dalam sebuah lagu yang tak kalah up-lifting dan bersemangat. Nuansa dance yang pop-ish yang membuat lagu ini mencorong dan gampang dicerna. Tapi lupakan hook yang mungkin terlalu "menjual", karena dengan lirik seperti, "My brother taught me how to give / He spilt his love until it stretches too thin / Oh how I wanna be like him / He takes away the weight before your heart gives in," jelas mereka berbicara dengan pendekatan yang lebih subtil.

Lagu-lagu yang mengandalkan aransemen yang gampang dicerna memang banyak didapat di "Kindred". Sebutlah 'Whole Life Story' yang agak mengingatkan 'Take a Walk' namun dalam tempo yang jauh lebih cepat. Ketukan drum yang mirip tepukan tangan, mengajak pendengar untuk larut dalam meriahnya lagu dan ikut menyanyikan lagunya. Lagi-lagi nuansa cerah yang ditawarkan oleh "Kindred", terlepas apakah liriknya terkadang masih terkesan gloomy.

Speaking of gloomy, selain lagu-lagu cerah dan up-tempo, "Kindred" tetap menyediakan ruang untuk itu. Bagi yang merindukan Passion Pit dalam mode murung, maka simaklah 'Dancing on the Grave', meski lagunya justru terdengar menggugah, mengingat penggunaan atmosfir yang cenderung megah. Tapi mungkin yang bisa mendapat perhatian lebih adalah 'Looks Like Rain' dimana Angelakos bernyanyi dengan lebih melodramatis, lengkap dengan vokal meliuk-liuk.

Highlight album sebenarnya terdapat di track 'Until We Can't (Let's Go)' yang ditulis oleh Angelakos bersama Benjamin Levin dan komposer kenamaan Hans Zimmer ("Inception"). Pemanfaatan electronica disandingkan dengan lagu pop-rock membuat lagunya terdengar sangat menghentak, sementara diarsir pula dengan pendekatan ala sinema yang jelas adalah pengaruh hadirnya Zimmer.

Jadi, apakah "Kindred" bisa bersanding dengan "Manners" dan "Gossamer"? Jelas bisa. Album dengan kuat menunjukkan proses kedewasaan, baik dari segi aransemen musik mapun lirik/tematis. Pilihan lagunya tetap menawarkan synth-pop berbalut semangat indie dengan idealisme yang tebal, sehingga meski dalam "Kindred" Passion Pit terdengar jauh lebih nge-pop, namun tidak berarti mereka kehilangan kedalaman dan juga versatilitas alih-alih hanya mengejar sesuatu yang catchy/radio friendly belaka.


Official Website

TRACKLIST

1. "Lifted Up (1985)" 4:23

2. "Whole Life Story" 3:18

3. "Where the Sky Hangs" 3:50

4. "All I Want" 3:26

5. "Five Foot Ten (I)" 4:34

6. "Dancing on the Grave" 3:28

7. "Until We Can't (Let's Go)" 4:05

8. "Looks Like Rain" 3:55

9. "My Brother Taught Me How to Swim" 4:12

10. "Ten Feet Tall (II)" 2:24

Haris

CreativeDisc Contributor

@oldeuboi

admincd
More from Creative Disc