Exclusive Interview with Jeremy Zucker: Sensasi Soundcloud Yang Wujudkan Impian Bermusiknya

Oleh: rendy-salendu - 13 Jun 2019

Kemunculannya di Soundcloud menjadi awal terbukanya jalan bagi karir bermusik Jeremy Zucker. Di sela-sela masa kuliahnya, Jeremy berusaha produktif dengan bereksperimen lewat bunyi-bunyian dan lirik, hingga ia menaruh lagu-lagunya di Spotify dan tak lama namanya pun mulai diperbincangkan orang lewat karya-karyanya.

Setelah 4 buah EP ditelurkan (tidak termasuk “Stripped), penyanyi sekaligus produser asal New Jersey tersebut merilis EP (solo) kelimanya berjudul “Summer” yang dirilis bulan September 2018. Lagu andalannya yang berjudul ‘comethru’ sangat easy-listenin, serta sedang wara-wiri di berbagai radio dan masuk di banyak playlist.

Creative Disc mendapat kesempatan wawancara lewat sambungan internasional bersama superstar yang belum lama ini merilis EP kolaborasi bersama Chelsea Cutler berjudul “Brent”. Kesempatan langka ini terselenggara berkat Universal Music Indonesia. Simak wawancaranya berikut ini.

Creative Disc: Hallo, Jeremy. Apa kabarmu?

Jeremy Zucker: Sangat baik sekali.

Creative Disc: Bisa ceritakan ada dimana kamu saat ini dan apa yang sedang kamu lakukan belakangan ini?

Jeremy Zucker: Saat ini saya berada di Brooklyn, New York. Dan kesibukan saya saat ini masih berkisar di dunia musik. Saya masih sibuk dengan menulis lagu, melakukan beberapa show dan juga tampil untuk beberapa festival di Amerika.

Creative Disc: Bagi mereka yang baru mendengarkan musikmu, bisa ceritakan sedikit mengenai dirimu, latar belakang dan juga bagaimana kamu memulai karirmu di dunia musik?

Jeremy Zucker: Saya bikin musik sejak awal. Saya mulai memproduksi musik saya lewat komputer pribadi. Dan sejak itu saya mulai tergabung di sebuah band bersama teman-teman saya, dan saya bermain gitar disitu. Namun, saat kuliah saya baru mulai menciptakan musik dan menaruhnya di online. Saya kuliah di bidang molecular biology dan bercita-cita jadi seorang dokter, dan sembari kuliah saya bereksperimen dengan musik. Mulanya lagu-lagu tersebut saya posting di Soundcloud, kira-kira sekitar 4-5 tahun lalu. Kemudian musik saya mulai beredar di kalangan teman-teman. Lambat laun lagu-lagu saya mulai diputar oleh banyak orang, hingga akhirnya dirilis di Spotify dan masuk di playlist Discover Weekly. Dan di tahun ketiga perkuliahan saya, saya mendapat kontrak rekaman dengan sebuah label. Sejak itu saya mulai fokus pada menulis lagu, menciptakan musik dan tampil di banyak show. Setahun belakangan ini memang menjadi tahun yang sangat menyenangkan buat saya. Saya mengadakan konser pertama saya di seluruh Amerika, kemudian rangkaian tur pertama saya di Eropa, serta beberapa festival ternama.

Creative Disc: Selamat atas dirilisnya EP terbarumu “Summer”. Apa inspirasimu dalam pembuatan EP tersebut dan apa kendala yang kamu dapati selama prosesnya?

Jeremy Zucker: Saya memulai pengerjaannya setelah lulus kuliah. Ekspektasi awal saya adalah saya akan kuliah dan mendapatkan sebuah gelar. Dan sekarang saya menjalani karir saya dalam bermusik. Setelah saya lulus, saya pergi ke New Jersey dan menghabiskan beberapa bulan disana. Dan di musim panas setelah saya lulus kuliah tersebut yang saya habiskan di kota tempat saya tumbuh, saya memikirkan kembali hidup yang telah saya jalani selama ini, dan timbul suatu perasaan yang aneh. Saya banyak menghabiskan waktu di studio untuk rekaman, dan benar-benar mengasingkan diri dari dunia luar. Dan itu salah satu sisi dari esensi EP “Summer”, yaitu mengenai perasaan ‘mengasingkan diri’ dan ekspektasi-ekspektasi berlebihan dalam hidup, yang ada di pikiran saya saat membuat “Summer”.

Creative Disc: Di sebuah artikel yang sempat saya baca, tertulis bahwa ada koneksi antara EP terbarumu dengan sebuah lagu dari Blackbear yang berjudul ‘Hotel Andrea’. Bisa ceritakan sedikit mengenai hubungan tersebut?

Jeremy Zucker: Ya, ‘Hotel Andrea’ adalah salah satu lagu yang saya dengarkan saat saya mulai membuat EP “Summer”. Saya sedang berada di mobil dan tiba-tiba lagu tersebut muncul dan liriknya langsung mengena bagi saya, ada perasaan-perasaan yang timbul yang belum pernah saya rasakan sebelumnya. Dan saat itu juga saya langsung merasa bahwa musiknya, melodinya benar-benar menarik perhatian saya dan meyakinkan bahwa perasaan-perasaan baru tersebut adalah nyata. Musik tidak hanya sekedar bunyi-bunyian dan lirik saja, tapi lebih kepada emosi/perasaan. Dan saya yakin bahwa banyak orang yang terkoneksi dengan musik yang saya buat, dan saya mengingatkan kembali pada mereka bahwa they’re not the only one.

Creative Disc: Mengenai single ‘comethru’, ceritakan mengenai lagu tersebut dan bagaimana awal terjadinya kolaborasi dengan Bea Miller?

Jeremy Zucker: Seperti yang saya ceritakan sebelumnya mengenai saat-saat setelah lulus kuliah dan memulai membuat EP “Summer” di kampung halaman saya, dan lagu itu menceritakan bagaimana perasaan saya waktu itu. Terlalu banyak ekspektasi yang ada di kepala saya dan saya merasakan kebingungan yang amat sangat tentang bagaimana hidup berjalan seharusnya. Saya merasa bimbang dan bosan. Dan untuk mengimbanginya, saya menciptakan musik. Dan waktu itu juga saya merasa ada hal yang kurang, serta kesepian. Orang tua saya sibuk bekerja, banyak teman-teman saya yang tidak ada disana saat itu, dan tidak ada banyak hal yang bisa saya lakukan. Dan lagu tersebut membicarakan mengenai kebutuhan seseorang untuk bergaul dengan orang lain, mengalihkan sementara beban pikiran yang ada. Begitulah inti lagu tersebut. Dan sebenarnya, setelah saya menyelesaikan ‘comethru’, saya berpikir untuk membuatnya sebagai lagu duet, hanya saja saya masih belum tau siapa yang akan terlibat di dalamnya. Dan beberapa saat setelahnya saya berpikir Bea akan sangat cocok menyanyikannya. Lalu kami bertemu dan mewujudkannya. Saya menyukai musik Bea dan senang dengan kolaborasi tersebut.

Creative Disc: Apakah saat ini kamu sedang menyiapkan materi untuk EP terbaru?

Jeremy Zucker: Sebenarnya saya sedang mengerjakan materi terbaru, namun belum bisa saya informasikan lebih banyak lagi. Ada beberapa hal berbeda yang sedang saya kerjakan, dan berharap dapat saya rilis secepatnya.

Creative Disc: Berbicara mengenai influens musik, ada 2 nama yang terus muncul di setiap wawancaramu yang saya lihat, yaitu Blink 182 dan Bon Iver. Seberapa besar pengaruh musik mereka bagimu?

Jeremy Zucker: They’ve been pretty instrumental. Saya sempat nge-band dulu. Saat saya mendengarkan musik mereka, saya merasa seperti mendengarkan musik yang tidak pernah saya dengarkan. Kalau bukan karena Blink 182, saya tidak akan punya minat untuk belajar gitar dan mulai menulis lagu. Saya selalu mendengarkan musik-musik terbaru, namun selalu ada musik yang selalu menjadi referensi saya yang tetap saya pegang.

Creative Disc: Pertanyaan terakhir, apa yang kamu siapkan untuk sepanjang sisa tahun 2019?

Jeremy Zucker: Saat ini saya berada di New York untuk mengerjakan materi baru, dan juga akan tampil di beberapa festival di sini, dan juga Chicago. Lalu saya akan ke Eropa untuk tampil di beberapa festival juga di sana. Saya juga sedang mengerjakan beberapa project, namun fokus saya saat ini adalah membuat musik baru, persiapan ke Eropa, dan tentunya berharap dapat mengunjungi Indonesia secepatnya. Indonesia menjadi salah satu negara di puncak daftar konser saya yang akan datang. Saya dan tim sedang berusaha keras untuk mewujudkan agar hal tersebut dapat terjadi.

rendy-salendu
More from Creative Disc