Suguhan Konser Musik Premium Lewat Peluncuran Youtube Music

Oleh: rendy-salendu - 27 Nov 2019

Platform video-sharing terbaik dunia, Youtube, tak henti-hentinya berinovasi. Kini, layanan yang berada di bawah naungan Google sejak 2016 lalu merilis aplikasi terbarunya, YouTube Music, berbarengan dengan layanan YouTube Premium.

Bersamaan dengan itu, Youtube menggelar sebuah konser eksklusif sebagai selebrasi atas lahirnya inovasi terbaru tersebut. Digelar di Istora Senayan pada 20 November lalu, konser bertajuk "Journey Into the World of Music" menghadirkan sederet musisi serta kreator tanah air serta mancanegara, seperti Reza Artamevia, Dira Sugandi, Iwa K, Pongki 'Jikustik', Rendy Pandugo, Eclat Story, Deny Reny, Eka Gustiwana, Sheryl Sheinafia, serta James Arthur yang merupakan bintang yang paling ditunggu-tunggu malam itu.

Penyanyi asal UK tersebut menjadi penampil pembuka dengan membawakan total 3 buah lagu berturut-turut, yaitu 'Breathe', 'Quite Miss Home', serta 'Say You Won't Let Go', lagu pamungkasnya yang langsung disambut riuh sing-along penonton.

Menyambung penampilan James Arthur, sebuah kelompok musik tradisional, GamelAwan, yang memainkan lagu modern dengan sentuhan musik gamelan, menambah keunikan konser dengan memainkan repertoire dari tahun 60'an, seperti 'My Girl' dari The Temptations dan 'Payung Fantasi' ciptaan Ismail Marzuki. Selanjutnya, ada Dira Sugandi yang membawa penonton ke era 70'an sembari mendendangkan 'Juwita' milik Chrisye, 'Best of My Love' besutan Emotions, serta 'Want You Back' punya Jackson 5 yang mengajak penonton untuk bernyanyi dan menari bersama. Era 80'an menjadi sajian musik dari Eclat Story, band akustik 'lulusan' Youtube yang memberikan sentuhan modern terhadap lagu-lagu nostalgia seperti 'Isn't She Lovely' (Stevie Wonder), 'Kugadaikan Cintaku (Di Radio)' (Gombloh), 'Hip Hip Hura' (Chrisye) serta 'Astaga' (Ruth Sahanaya).

Sheryl Sheinafia, penyanyi muda yang tengah bersinar, menyajikan penampilan energik lewat lagu-lagu favorit era 90'an. Membuka dengan 'Rindu Ini' milik grup Warna, Sheryl menghadirkan penampilan enerjik nan interaktif. Tak segan-segan ia menghampiri penonton dan mengajak bernyanyi bersama. Kejutan dihadirkan saat ia membawakan 'Inikah Cinta' besutan M.E. dengan mengajak adik perempuannya untuk bernyanyi bersama. Klimaksnya, penyanyi berusia 22 tahun itu mengajak Deny & Reny, duo adik-kakak beatboxer yang terkenal lewat video-video Youtube mereka, untuk memberi warna tersendiri pada lagu milik Spice Girls yang berjudul 'Wannabe'.

Atmosfir 90'an terasa makin kental malam itu dengan hadirnya beberapa musisi yang sangat bersinar di era tersebut lengkap dengan lagu-lagu hits miliknya. Rapper Iwa K yang menghadirkan versi alternatif namun tidak kehilangan soul dari lagu 'Bebas' dan 'Malam Indah', serta Pongki Barata yang menyenandungkan kembali kenangan indah yang dulu pernah ada lewat dua hits Jikustik, 'Setia' dan '1000 Tahun Lamanya'.

Rendy Pandugo menjadi salah satu penyanyi yang ditunggu-tunggu para milenials. Setlist nya dibuka dengan lantunan hitsnya berjudul 'Sebuah Kisah Klasik', lagu recycle milik Sheila On 7 yang trend di awal era 2000-an, dan ditutup dengan 'Heaven', hits kolaborasinya dengan Afgan dan Isyana Sarasvati.

Kehadiran Eka Gustiwana sebagai salah satu performer menjadi bukti nyata 'the power of Youtube' yang mampu mengorbitkan bakat-bakat baru dalam dunia musik tanpa ajang kompetisi ataupun lewat label rekaman. Kemampuannya bereksperimen dalam menjahit berbagai macam lagu dalam satu track, tidak perlu diragukan lagi. Eka menyajikan rangkuman perkembangan musik dari awal 2000-an hingga masa kini lewat medley lagu-lagu yang sempat hits di tahun-tahun tersebut, sebut saja 'The Reason' (Hoobastank - 2003), So Sick (Ne-Yo - 2006), 'Dia' (Afgan - 2010), hingga 'Kesempurnaan Cinta' (Rizky Febian - 2015).

Sebuah festival musik tak lengkap tanpa kehadiran seorang diva. Icon 90'an, Reza Artamevia, dipilih untuk melengkapi line-up konser persembahan Youtube bagi para pecinta musik tanah air. Outro yang pas untuk sebuah pertunjukan yang sarat sing-along dari awal hingga akhir setlist-nya. Ditemani Diskopantera yang bertugas memainkan musik playback-nya, Reza mampu membius penonton dengan performa vokalnya. 'Pertama', menjadi pengobat rindu akan masa-masa dimana musik tak hanya sebatas untuk didengar saja, melainkan sebagai pengantar kisah hidup yang menjelma menjadi memori tak terlupakan hingga akhir hayat. 'Satu Yang Tak Bisa Lepas' dipilih sebagai jembatan kegalauan akan kenangan masa lalu yang tak terlupakan. Penampilan Reza ditutup dengan lagu 'Berharap Tak Berpisah' yang cukup mewakili suara hati penonton yang berat mengucapkan selamat tinggal pada kemeriahan dan glamor yang membungkus nostalgia yang dihadirkan lewat gelaran apresiasi terhadap musik tersebut. Penampilan Reza menjadi akhir yang sempurna, meski sedikit anti-klimaks akibat masalah teknis yang dialami oleh iringan minus one-nya.

Overall, lima jempol perlu diberikan untuk keseluruhan konsep acara. Tata panggung, lighting, visual, serta konsep musik yang dihadirkan sangat memukau. Suguhan yang tidak main-main dalam penyajiannya. Sebuah pengalaman musikal yang tiada duanya. All out dan Premium, layaknya kualitas layanan yang dihadirkan oleh Youtube.

Foto: Andi Bestari

rendy-salendu
More from Creative Disc