Creativedisc Exclusive Interview with COIN: Membuat Dreamland Selama Tour Membuat Kami Berkembang

Oleh: dundhee - 02 Jun 2020

Salah satu band pop rock asal Tennessee, Amerika Serikat bernama Coin bulan Februari lalu merilis album terbarunya yang berjudul “Dreamland” setelah 3 tahun tidak merilis album. Dengan ‘Crash My Car’ sebagai single pertama untuk album ini, Coin kembali menyapa pendengarnya dengan musik yang masih mengusung genre Pop Rock yang kental. Creativedisc mendapat kesempatan dari LoveDa Records Indonesia untuk bisa ngobrol bersama Chase Lawrence, Ryan Winnen, dan Joe Memmel untuk menceritakan pengalaman mereka menulis album “Dreamland”, hingga hal-hal yang mungkin tidak diketahui oleh fans tentang mereka.

Chase menjelaskan ada alasan khusus mengapa mereka baru merilis album “Dreamland” ini setelah 3 tahun terhitung sejak album “How Will You Know If You Never Try” dirilis. Menurutnya, selepas mereka merilis album “How Will You Know If You Never Try” itu, mereka disibukkan dengan tour ke berbagai negara. Sehingga itu membuat mereka sibuk memikirkan tentang performance mereka, travel ke berbagai negara, dan lain sebagainya. Walau begitu, Chase menjelaskan lagi bahwa sebenarnya album “Dreamland” itu proses pembuatannya dimulai di sela-sela tour mereka tadi. Saat berada dalam perjalanan menuju ke tempat tour berikutnya, mereka bertiga menyempatkan untuk menulis dan membuat lagu-lagu terbaru yang nantinya akan masuk ke dalam album “Dreamland” ini. Selain itu, hal ini menjadi pengalaman pertama mereka memaksimalkan kerjasama antara mereka bertiga untuk menghadirkan lagu-lagu terbaru. Sebelumnya mereka mendapatkan bantuan dari beberapa produser untuk merampungkan lagu atau album. Tapi, justru dengan adanya keterbatasan tersebut, mereka merasa berkembang sebagai seorang musisi dan bisa memaksimalkan apa yang mereka bertiga punya.

Sementara itu, pemilihan nama “Dreamland” ini sebenarnya cukup unik. Ryan menjelaskan bahwa dia beberapa kali menemukan kejadian yang mengandung unsur kata Dreamland di dalamnya. Seperti saat mereka sedang berada di pesawat, ada seorang wanita yang punya obat penenang bernama Dreamland. Lalu, saat di sebuah tempat mereka bertemu seorang pria yang berujar, ‘Hidupku bagaiman di dalam Dreamland’. Itulah sebabnya, mereka bertiga sepakat menamai album ini “Dreamland”.

Simak obrolan lengkap Creativedisc bersama dengan Coin lewat podcast yang ada di bawah. Termasuk di dalamnya adalah pengalaman mereka bertiga memasak bersama yang ternyata berakhir pada sesuatu yang mereka bertiga sukai.

dundhee
More from Creative Disc