Creativedisc Exclusive Interview with Astrid S: Album “Leave It Beautiful” Berkisah Tentang Menjadi Seorang Dewasa Muda

Oleh: dundhee - 22 Oct 2020

Astrid Smeplass atau yang lebih dikenal dengan nama Astrid S bukan merupakan nama baru di dunia musik. Mengikuti ajang pencarian bakat di usia yang sangat muda, Astrid pernah mendapatkan kesempatan untuk berduet dengan Shawn Mendes di lagu ‘Air’ yang terdapat dalam album “Handwritten” miliknya. Sejak saat itu, Astrid S banyak sekali merilis lagu-lagu seperti ‘Hurts So Good’, ‘Paper Thin’, dan masih banyak lagi. Dia bahkan pernah menjadi opening act dari konser Troye Sivan. Suara khas nan imut dari Astrid S mungkin merupakan satu hal yang membuat dirinya benar-benar mendapatkan tempat di dunia musik. Selama kurang lebih 4-5 tahun berkarier di dunia musik, kini Astrid S akhirnya merilis album debutnya yang berjudul “Leave it Beautiful”.

Ditemui secara virtual pada tanggal 15 Oktober lalu, Astrid S yang sedang berada di apartmennya di Norwegia ini membagikan alasan tentang mengapa dia baru merilis debut albumnya ini setelah 4 tahun berkarier di dunia musik. “Aku mulai berkarir di dunia musik di usia yang sangat muda. Jadi, aku merasa belum terlalu dewasa untuk merilis album sebagai seorang penulis lagu sekaligus sebagai seorang manusia. Ini karena menurutku, membuat album membutuhkan kerja keras. Itulah kenapa, di usia sekarang ini, aku merasa adalah waktu yang tepat untuk merilis album ini,” cerita Astrid S.

Memang, jika didengarkan, lagu rilisan baru dari Astrid S ini terdengar lebih dewasa dibandingkan dengan lagu yang dulu sempat dia rilis. Tengok saja lagu ‘Marilyn Monroe’ yang bercerita tentang seseorang yang sudah siap bertanggung jawab dengan apapun yang dia lakukan dalam hidupnya tanpa harus mendengarkan pendapat orang lain. Single lainnya yang juga masuk di album “Leave it Beautiful” ini adalah ‘It’s Okay If You Forget Me’ yang menceritakan perpisahan dengan sisi yang sangat menarik. Di lagu ini, Astrid S bercerita tentang perpisahan yang tidak harus menjadi sesuatu yang meyedihkan. Tema perpisahan memang adalah tema yang diangkat olehnya untuk album debutnya ini.

“Album ini bertema tentang patah hati karena itu adalah hal yang terjadi di kehidupanku beberapa waktu terakhir. Tapi, secara garis besar, album ini berkisah tentang menjadi seorang dewasa muda, seorang yang menikmati hidup, menjadi percaya diri, sekaligus sosok yang rapuh.” Ungkap musisi yang sangat ingin bertemu dengan Rihanna ini. “Aku sendiri berharap, ketika kamu mendengarkan album ini, kamu akan kaget karena ada lagu-lagu yang sangat berbeda dibanding lagu yang pernah aku rilis sebelumnya,” tambahnya.

Karena bertema perpisahan, Astrid juga memberikan tips untuk orang-orang yang sedang mengalami perpisahan dengan kekasih mereka. “Saat kita putus, sangat mudah untuk menjadi pahit, dan saling menyalahkan sampai membuat daftar tentang apa saja yang salah dalam hubungan itu. Tapi, kalau saja kita bisa fokus ke hal-hal yang bisa kita lakukan lebih baik dan belajar dari hal itu, paling tidak itu membuatku merasa lebih baik. Kita sebenarnya juga harus bersyukur karena telah dipertemukan dengan mantan kita, apalagi kalau hubungan itu merupakan hubungan yang baik,” jelasnya. “Kecuali untuk mantan yang berselingkuh ya!”, pungkas Astrid S sambil tertawa.

Simak obrolan lengkap Creativedisc bersama Astrid S lewat video dan podcast di bawah ini.

Thanks to Universal Music Indonesia.

Interview, Teks & Video edit by Dundhee Yuwono.

dundhee
More from Creative Disc