CreativeDisc Exclusive Interview with Pink Sweat$: Ingin Bangga dengan Apa Yang Ia Buat di Masa Depan

Oleh: luthfi - 16 Dec 2020

Penyanyi R&B/Soul Pink Sweat$ adalah contoh sukses penyanyi yang popular berkat layanan streaming musik. Penyanyi yang mempunyai nama asli David Bowden ini melejit berkat lagunya 'Honesty' dan '17' masuk ke berbagai macam playlist R&B dan acoustic soul di berbagai macam layanan streaming musik. “Aku merasa terbantu dengan masuk ke playlist karena di situ orang-orang mulai mendengarkanku dan mulai berinteraksi denganku di Instagram”, ungkapnya dalam wawancara eksklusif bersama CreativeDisc melalui Zoom.

Ketika ia berbicara tentang lagu yang membuatnya popular di Indonesia (sampai dibuatkan duet dengan penyanyi Indonesia Hanin Dhiya) yaitu '17', ia berkata "’17’ adalah lagu cinta yang diciptakan untuk hubungan yang terus menerus dan selamanya. Ketika lagu ini terkenal di Indonesia itu menunjukkan bahwa cinta itu adalah bahasa universal dan tidak bisa dibeli oleh apapun.”

Salah satu faktor terbesar yang mendukung kepopulerannya di Indonesia dan di negara Asia lainnya (ia berkolaborasi dengan penyanyi Jepang eill dan Joshua dan DK dari grup K-Pop Seventeen) adalah pendekatan musiknya yang mengutamakan vokal yang soulful, lirik lagu yang romantis dan juga memainkan musik dengan hanya iringan gitar akustik. Tipikal musik seperti itu sudah pasti membuat para pendengar di Asia terutama di Indonesia langsung jatuh hati dengan musik yang disajikan Pink Sweat$.

Ketika banyak musisi R&B dan soul mencoba sukses dengan memasukkan beat trap dan hip hop yang berdentum dengan tinggi, ia memilih untuk memainkan musik R&B yang hanya diiringi petikan gitar akustik dan ketukan drum seadanya. Ia benar-benar sangat konsisten dengan citra tersebut dan ia mempunyai alasan tersendiri kenapa ia ingin seperti itu. “Kadang-kadang untuk membuat sesuatu yang bagus tidak perlu banyak hal dan lewat musik yang apa adanya seperti ini aku ingin menunjukkan ke pendengar bahwa kalian bisa membuat musik R&B dengan hanya gitar akustik dan tidak perlu musik yang bombastis dan menggelegar untuk bisa mendapatkan perhatian”, ucapnya.

Dengan pendekatan akustik dan simpel, Pink Sweat$ ingin dilihat dan didengarkan apa adanya tidak hanya di era sekarang tetapi di masa depan. “Aku ingin membuat musik yang bagus dan membuatku bangga sehingga nanti ketika nanti orang di masa depan melihat karyaku sebelumnya mereka akan berpikir ‘oh, Pink Sweat$ ini bagus karena karyanya bagus dan liriknya bagus tidak berbicara soal seks’ meski nanti di suatu hari nanti tidak menutup kemungkinan aku akan membuat lagu tentang seks (tertawa)”.

Dengan pendekatan simpel dan membumi seperti itu, Pink Sweat$ adalah salah satu contoh yang langka tetapi sesuai di era sekarang untuk bisa didengarkan oleh banyak orang, ketika orang lain sudah mulai lelah dengan dentuman trap beat dari musik R&B yang menjadi-jadi, Pink Sweat$ datang dengan musik yang organik, lembut, dan apa adanya. Ia juga membuktikan bahwa ia masih bisa mendapatkan Platinum dengan hanya bermodalkan gitar dan suara merdu tanpa harus masuk ke chart ternama terlebih dahulu.

Simak wawancara lengkap dengan Pink Sweat$ dimana ia juga bercerita tentang keseriusannya dalam menggarap lagu, menemukan kembali dirinya selama masa pandemi dan juga bagaimana penyakit yang menggerogoti tubuhnya menjadi alasan utamanya dia untuk bernyanyi lewat video di bawah ini.

Interview by Luthfi.

Video edit by Dundhee Yuwono.

Special Thanks to Warner Music Indonesia.

luthfi